Gigi Ngilu Ganggu Aktivitas? Begini Cara Mengatasinya!
13 September 2021 |
11:43 WIB
Gigi ngilu pastinya membuat kita tidak nyaman bahkan menganggu aktivitas. Masalah gini ini kerap kali dikaitkan dengan gigi berlubang, atau masalah kerusakan gigi lainnya yang membuat lapisan luar gigi menipis atau patah.
Lalu bagaimana bagaimana sih fakta dan cara mengatasi ngilu ini? Spesialis Konservasi Gigi Konsultan Restorasi dari RS Universitas Indonesia (RSUI) drg. Iffi Aprillia menjelaskan gigi terdiri dari lapisan email dan dentin. Nah, rasa ngilu terjadi pada bagian dentin, ketika bagian email terkikis.
“Terkikisnya email dapat terjadi akibat terkena suhu panas atau dingin yang ekstrim, serta mengonsumsi makanan yang terlalu manis atau asam, sehingga impuls saraf ngilu bisa sampai ke dentin,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (13/9/2021).
Lebih lanjut dia menjelaskan ada 2 penyebab gigi ngilu. Pertama akibat resesi gusi seperti penyakit gusi, sikat gigi terlalu keras, dan seiring bertambahnya usia kondisi gusi juga bisa menurun.
Kedua, adanya pengikisan lapisan email akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang asam, sikat gigi terlalu keras, dan karies gigi. “Makanan yang asam sifatnya erosif terhadap email, sehingga email dapat larut lalu menipis, sehingga lapisan dentin terbuka,” jelas Iffi.
Buat kamu yang sering mengalami ngilu pada gigi alias memiliki gigi sensitif, kata Iffi kamu bisa menggunakan gel fluoride. Kemudian, menambal gigi menggunakan crown atau inlay tergantung kebutuhan pasien.
Kamu juga bisa mencoba teknik dental bonding, gigi yang memiliki pori-pori akan ditutup dengan suatu zat, dan akan dilakukan beberapa pengulangan. Terakhir, jika lubang tidak bisa ditutup, maka akan dilakukan pembuangan saraf gigi sehingga tidak ada rasa nyeri lagi tanpa pencabutan gigi.
Iffi menyebut jika rasa ngilu terus-menerus terjadi bahkan tanpa adanya rangsangan sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar permasalahan lebih cepat ditangani pada tahapan yang tidak begitu parah, sehingga biaya yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar.
Untuk tehindar dari ngilu, sebaiknya melakukan perawatan khusus gigi sensitif, pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan rutin mengganti jika sikat gigi rusak.
Ganti pasta gigi kamu dengan pasta gigi khusus untuk gigi sensistif, serta menghindari makanan yang keras sehingga mencegah gigi retak. “Jangan lupa juga untuk menyikat gigi dua kali sehari, 30 menit setelah sarapan dan sebelum tidur,” imbau Iffi.
Dia menambahkan bahwa pada orang dengan struktur gigi yang rapat, dapat menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi. “Penggunaan tusuk gigi tidak disarankan karena dapat mendorong sisa makanan ke bagian saku gusi, yang akhirnya dapat mengakibatkan munculnya penyakit gusi” tambahnya.
Jangan lupa juga ya konsumsi makanan bergizi seimbang, seperti buah dan sayur yang mengandung serat dan ketika dikunyah dapat berfungsi sebagai penyikat gigi alami sehingga system cleansing di rongga mulut berfungsi.
“Boleh saja mengonsumsi makanan manis namun jangan sampai berlebihan. Tidak lupa juga, setiap kita baru sembuh dari sakit, misalnya flu, sebaiknya sikat gigi diganti karena dikhawatirkan banyak bakteri atau virus yang terdapat dalam sikat gigi tersebut,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Lalu bagaimana bagaimana sih fakta dan cara mengatasi ngilu ini? Spesialis Konservasi Gigi Konsultan Restorasi dari RS Universitas Indonesia (RSUI) drg. Iffi Aprillia menjelaskan gigi terdiri dari lapisan email dan dentin. Nah, rasa ngilu terjadi pada bagian dentin, ketika bagian email terkikis.
“Terkikisnya email dapat terjadi akibat terkena suhu panas atau dingin yang ekstrim, serta mengonsumsi makanan yang terlalu manis atau asam, sehingga impuls saraf ngilu bisa sampai ke dentin,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (13/9/2021).
Lebih lanjut dia menjelaskan ada 2 penyebab gigi ngilu. Pertama akibat resesi gusi seperti penyakit gusi, sikat gigi terlalu keras, dan seiring bertambahnya usia kondisi gusi juga bisa menurun.
Kedua, adanya pengikisan lapisan email akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang asam, sikat gigi terlalu keras, dan karies gigi. “Makanan yang asam sifatnya erosif terhadap email, sehingga email dapat larut lalu menipis, sehingga lapisan dentin terbuka,” jelas Iffi.
Buat kamu yang sering mengalami ngilu pada gigi alias memiliki gigi sensitif, kata Iffi kamu bisa menggunakan gel fluoride. Kemudian, menambal gigi menggunakan crown atau inlay tergantung kebutuhan pasien.
Kamu juga bisa mencoba teknik dental bonding, gigi yang memiliki pori-pori akan ditutup dengan suatu zat, dan akan dilakukan beberapa pengulangan. Terakhir, jika lubang tidak bisa ditutup, maka akan dilakukan pembuangan saraf gigi sehingga tidak ada rasa nyeri lagi tanpa pencabutan gigi.
Iffi menyebut jika rasa ngilu terus-menerus terjadi bahkan tanpa adanya rangsangan sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar permasalahan lebih cepat ditangani pada tahapan yang tidak begitu parah, sehingga biaya yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar.
Untuk tehindar dari ngilu, sebaiknya melakukan perawatan khusus gigi sensitif, pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan rutin mengganti jika sikat gigi rusak.
Ganti pasta gigi kamu dengan pasta gigi khusus untuk gigi sensistif, serta menghindari makanan yang keras sehingga mencegah gigi retak. “Jangan lupa juga untuk menyikat gigi dua kali sehari, 30 menit setelah sarapan dan sebelum tidur,” imbau Iffi.
Dia menambahkan bahwa pada orang dengan struktur gigi yang rapat, dapat menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi. “Penggunaan tusuk gigi tidak disarankan karena dapat mendorong sisa makanan ke bagian saku gusi, yang akhirnya dapat mengakibatkan munculnya penyakit gusi” tambahnya.
Jangan lupa juga ya konsumsi makanan bergizi seimbang, seperti buah dan sayur yang mengandung serat dan ketika dikunyah dapat berfungsi sebagai penyikat gigi alami sehingga system cleansing di rongga mulut berfungsi.
“Boleh saja mengonsumsi makanan manis namun jangan sampai berlebihan. Tidak lupa juga, setiap kita baru sembuh dari sakit, misalnya flu, sebaiknya sikat gigi diganti karena dikhawatirkan banyak bakteri atau virus yang terdapat dalam sikat gigi tersebut,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.