Ilustrasi digital marketing (dok: Unsplash/Lukas Blazek)

5 Tips Digital Marketing yang Low Cost High Impact

13 September 2021   |   11:24 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai memberikan dampak serius di berbagai sektor ekonomi, terutama terhadap pelaku usaha. Banyak usaha yang merugi bahkan tutup, dan tentu saja pemutusan hubungan kerja (PHK)  menjadi tak terhindarkan. 

Tragisnya lagi, banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan  yang dulu disebut-sebut “kebal” saat krisis 1998) ikut terkena dampak dari pandemi ini.

Bagi kalian yang bisnisnya ikut terimbas oleh pandemi Covid-19, salah satu strategi yang bisa dilakukan agar bisa bertahan atau bahkan semakin menguntungkan adalah dengan mengoptimalkan digital marketing.

Pasalnya, di kala pandemi ini banyak orang yang harus bekerja dari rumah dan menghabiskan waktunya di depan layar. Sehingga, penting bagi perusahaan Anda untuk tetap terhubung dengan mereka secara digital.

Marketing Manager dari Datamaya Consulting Hendra Lim merekomendasikan beberapa strategi digital marketing yang bisa dijalankan jika bisnis Anda terkena imbas pandemi Covid-19:

1. Digital marketing menjadi keharusan!
Jika sebelumnya kalian merasa digital marketing tidak terlalu penting bagi bisnis kalian, maka di saat krisis seperti ini Anda harus memikirkan ulang prioritasnya.

Eksekusi digital marketing akan melibatkan banyak pihak di perusahaan kalian, akan sulit berhasil jika seluruh tim tidak satu suara, terutama dari level pimpinan. Semua harus setuju dan sepakat dulu bahwa di saat seperti ini digital marketing merupakan langkah strategis bisnis agar bisa bertahan.

2. Mulai memaksimalkan aset digital.
Aset digital yang dimaksud adalah website, akun media sosial, hingga akun marketplace perusahaan kalian. Coba ditinjau lagi, apakah perusahaan kalian sudah memaksimalkan seluruh digital asset yang dimiliki, atau baru sekedar “yang penting ada”?

Kalian tidak harus memiliki seluruh digital asset, cukup yang relevan dengan produk atau jasa kalian, dan jika terkendala budget maka kalian bisa pilih yang paling dibutuhkan dulu. Misalnya, jika bisnis kalian adalah UMKM yang menjual furniture, kalian bisa mulai memaksimalkan akun marketplace dan media sosial untuk menampilkan produk-produk  kalian.

3. Tunjukkan bahwa bisnis kalian taat protokol kesehatan.
Ini penting sekali, terutama untuk usaha yang bergerak di bidang makanan, hospitality dan wellness. Coba pikirkan, apa salah satu faktor terbesar yang bikin orang takut ke restoran, hotel, atau tempat wisata? Karena takut tempatnya tidak bersih dan tertular dari situ!

Jadi agar orang tetap yakin membeli dari kalian, kalian harus konsisten menunjukkan bahwa bisnis kalian ketat dalam menjalankan prokes. Misalnya jika kalian menjalankan usaha restoran, kalian bisa membuat video yang menunjukkan bahwa seluruh staff Anda disiplin memakai masker, meja rutin dilap, kondisi dapur yang bersih, disinfektan berkala, dan sebagainya.

Dalam konteks digital marketing, kalian bisa mengkomunikasikannya melalui postingan di media sosial. website, dan kalau perlu kalian iklankan secara daring. Dengan demikian, pelanggan tetap merasa aman saat membeli dari kalian.

4. Selektif memilih kanal digital saat beriklan.
Banyak studi yang menunjukkan bahwa di perusahaan yang justru semakin gencar beriklan di saat resesi akan mengalami peningkatan penjualan dan market share. Krisis pandemi Covid-19 ini pun bukan pengecualian.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pandemi ini justru membuat semakin banyak orang menghabiskan waktu di daring, baik itu baca berita, nonton Youtube, atau bermain social media. Ini merupakan peluang besar bagi perusahaan kalian untuk beriklan di ranah digital.

Tapi yang harus diperhatikan adalah pemilihan kanal digital yang tepat untuk beriklan, disesuaikan dengan produk atau bidang usaha kalian. Artinya, Anda harus lebih selektif, bukan jor-joran beriklan di semua channel, karena efisiensi penting di saat lagi krisis.

Misal, jika Anda bergerak di bidang B2B service, mungkin Google Ads akan lebih tepat. Tapi kalau bisnis kalian adalah consumer goods, beriklan di Youtube dan social media akan lebih sesuai.

5. Fokus di low-cost high-impact digital marketing.
Meski relatif lebih cost-efficient ketimbang beriklan di media konvensional, tetap saja digital marketing bisa mahal, boros dan tidak efektif kalau kita tidak berhati-hati.  Di saat krisis karena pandemi seperti sekarang ini, perusahaan Anda tidak bisa lagi asal-asalan dalam menghabiskan bujet untuk digital marketing, tapi harus berfokus di strategi yang budget-wise namun tetap high-impact.

Misalnya, lebih mengoptimalkan SEO ketimbang iklan berbayar di Google, lebih berfokus kepada pelanggan lama menggunakan e-mail marketing, negosiasi ulang dengan pihak agensi untuk paket yang lebih fleksibel, dan sebagainya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Gaet Milenial, Ciputra Kasih Iming-Iming dengan Berbagai Fasilitas Ini

BERIKUTNYA

Gigi Ngilu Ganggu Aktivitas? Begini Cara Mengatasinya!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: