Begini Tren & Tantangan Sekolah Bisnis pada Masa Pandemi
12 September 2021 |
11:16 WIB
Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi dan mengubah beberapa aspek dalam kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Tutupnya sekolah dalam satu tahun terakhir berdampak pada kualitas pendidikan. Hal itu disebabkan beralihnya pola pendidikan tatap muka menjadi daring dengan memanfaatkan teknologi.
Aliansi pendidikan bisnis dunia AACSB International (AACSB) mengungkapkan beberapa tren yang terjadi pada sekolah bisnis akibat pandemi Covid-19 antara lain adanya perubahan dan perluasan peran fakultas, serta bertambahnya jumlah dan jenis program pendidikan yang ditawarkan.
Salah satu tren jangka panjang yang diantisipasi AACSB adalah adanya permintaan yang lebih besar untuk kualitas pendidikan yang lebih baik, dimana banyak orang mengevaluasi kembali tujuan dan profesi mereka selama masa pandemi ini.
Selain itu, munculnya jenis pelajar baru mengikuti format program pendidikan baru; seperti sertifikasi dan kredensial mikro yang akan menjadi lebih dapat diakses secara luas, serta bagian pembelajaran hybrid dan online dari semua sekolah bisnis akan terus berkembang karena manfaatnya yang lebih besar dalam menjangkau kelompok siswa yang luas dan beragam.
AACSB juga menyebut Indonesia merupakan salah satu negara yang berpeluang besar untuk mengembangkan potensi pendidikan bisnisnya. Salah satu caranya adalah berkolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi bisnis tingkat regional dan global.
Melalui kolaborasi ini, Indonesia akan memiliki konektivitas tinggi yang memungkinkan setiap negara dapat saling belajar satu sama lain, memahami tren, saling berbagi data, dan meningkatkan peluang pengembangan jangka panjang bagi fakultas dan pelajar mereka.
“Kami senang melihat banyak sekolah di Indonesia mulai terlibat dengan komunitas bisnis edukasi global yang lebih luas, yang fokus pada penelitian, di samping kelebihan yang mereka miliki dalam proses pengajaran dan kelengkapan program. Kami optimis pertumbuhan dan inovasi sekolah bisnis di Indonesia akan terus meningkat ke depannya,” ujar Geoff Perry, Head of Asia Pacific AACSB Office dikutip dari rilis resmi, Minggu (12/9).
Dalam mendukung kehadirannya di Indonesia, AACSB telah mengadakan beberapa acara publik untuk menjangkau stakeholders, seperti melakukan kunjungan sekolah, dan keterlibatan secara virtual untuk membangun hubungan lebih baik dengan banyak pihak terkait.
Untuk memajukan misi pendidikan bisnis berkualitas tinggi di Indonesia, AACSB bersama Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi (BAN-PT), lembaga akreditasi pendidikan tinggi Indonesia, telah menandatangani perjanjian kerja sama yang berlaku untuk lima tahun ke depan.
Perjanjian yang telah ditandatangani di tahun 2021 ini, memungkinkan kedua institusi untuk saling mengeksplorasi sinergi, berbagi pengetahuan dan keahlian, serta menggabungkan upaya dalam memajukan nilai dan merampingkan akreditasi di Indonesia.
Saat ini telah ada 21 sekolah bisnis di Indonesia yang menjadi bagian dari AACSB, beberapa di antaranya adalah BINUS Business School, Universitas Bina Nusantara dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.
Editor: Fajar Sidik
Aliansi pendidikan bisnis dunia AACSB International (AACSB) mengungkapkan beberapa tren yang terjadi pada sekolah bisnis akibat pandemi Covid-19 antara lain adanya perubahan dan perluasan peran fakultas, serta bertambahnya jumlah dan jenis program pendidikan yang ditawarkan.
Salah satu tren jangka panjang yang diantisipasi AACSB adalah adanya permintaan yang lebih besar untuk kualitas pendidikan yang lebih baik, dimana banyak orang mengevaluasi kembali tujuan dan profesi mereka selama masa pandemi ini.
Selain itu, munculnya jenis pelajar baru mengikuti format program pendidikan baru; seperti sertifikasi dan kredensial mikro yang akan menjadi lebih dapat diakses secara luas, serta bagian pembelajaran hybrid dan online dari semua sekolah bisnis akan terus berkembang karena manfaatnya yang lebih besar dalam menjangkau kelompok siswa yang luas dan beragam.
Ilustrasi (Dok.Leon/Unsplash)
Melalui kolaborasi ini, Indonesia akan memiliki konektivitas tinggi yang memungkinkan setiap negara dapat saling belajar satu sama lain, memahami tren, saling berbagi data, dan meningkatkan peluang pengembangan jangka panjang bagi fakultas dan pelajar mereka.
“Kami senang melihat banyak sekolah di Indonesia mulai terlibat dengan komunitas bisnis edukasi global yang lebih luas, yang fokus pada penelitian, di samping kelebihan yang mereka miliki dalam proses pengajaran dan kelengkapan program. Kami optimis pertumbuhan dan inovasi sekolah bisnis di Indonesia akan terus meningkat ke depannya,” ujar Geoff Perry, Head of Asia Pacific AACSB Office dikutip dari rilis resmi, Minggu (12/9).
Dalam mendukung kehadirannya di Indonesia, AACSB telah mengadakan beberapa acara publik untuk menjangkau stakeholders, seperti melakukan kunjungan sekolah, dan keterlibatan secara virtual untuk membangun hubungan lebih baik dengan banyak pihak terkait.
Untuk memajukan misi pendidikan bisnis berkualitas tinggi di Indonesia, AACSB bersama Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi (BAN-PT), lembaga akreditasi pendidikan tinggi Indonesia, telah menandatangani perjanjian kerja sama yang berlaku untuk lima tahun ke depan.
Perjanjian yang telah ditandatangani di tahun 2021 ini, memungkinkan kedua institusi untuk saling mengeksplorasi sinergi, berbagi pengetahuan dan keahlian, serta menggabungkan upaya dalam memajukan nilai dan merampingkan akreditasi di Indonesia.
Saat ini telah ada 21 sekolah bisnis di Indonesia yang menjadi bagian dari AACSB, beberapa di antaranya adalah BINUS Business School, Universitas Bina Nusantara dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.