Poster film Midsommar (Sumber gambar: Instagram/@midsommarmovie)

5 Film Horor yang Bikin Ngeri Meski Tanpa Kegelapan

15 May 2025   |   07:30 WIB
Image
Tiara Dara Clarisa Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara

Biasanya nih, film horor identik itu dengan suasana gelap, kabut pekat, dan teriakan menggema di lorong-lorong sunyi. Namun tahukah Genhype, ada subgenre menarik yang ternyata malah menghadirkan teror di bawah sinar matahari terik, lho?

Subgenre ini dikenal sebagai daylight horror—sebuah pendekatan yang membuktikan bahwa kengerian tak selalu harus bersembunyi dalam gelap. Justru, cahaya terang dan lanskap indah dapat memperkuat atmosfer horor karena muncul di tempat dan waktu yang tak terduga.

Buat Genhype yang tergila-gila dengan daylight horror seperti Midsommar (2019), lima rekomendasi film horor cerah ini bisa jadi alternatif tontonan yang tak kalah menegangkan. Mulai dari kisah sekte rahasia di pedesaan hingga ancaman tak kasat mata di bawah langit biru, film-film ini menawarkan pengalaman menonton yang segar sekaligus mengguncang.

Baca Juga: Ine Febriyanti Ungkap Tantangan Emosional Perankan Ibu Berduka di Film Mungkin Kita Perlu Waktu

Penasaran? Yuk, simak rekomendasi selengkapnya!
 

1. The Wicker Man (1973)

Sebelum Midsommar meramaikan genre folk horror, The Wicker Man sudah lebih dulu menetapkan standar sebagai film horor cerah yang mengganggu. Dilansir dari IMDb, film karya Robin Hardy ini mengisahkan perjalanan Sersan Neil Howie (Edward Woodward) ke sebuah pulau terpencil bernama Summerisle, Skotlandia, untuk menyelidiki hilangnya seorang gadis berusia 12 tahun.

Alih-alih menemukan jawaban yang jelas, Howie justru dihadapkan pada komunitas warga desa yang tampak ramah, namun lambat laun memperlihatkan sisi mencurigakan melalui ritual pagan yang bertentangan dengan nilai-nilai religiusnya.

Howie kemudian menjadi semakin frustrasi ketika bukti-bukti mulai mengarah pada kemungkinan bahwa Rowan, sang gadis, akan dikorbankan dalam sebuah ritual kuno. Ketegangan terus meningkat hingga puncaknya yang mengejutkan dan tragis terkuak, di mana Howie menyadari bahwa dia sebenarnya adalah bagian dari rencana besar para penduduk pulau. Mereka sejak awal berniat untuk menjadikannya korban dalam ritual musim semi demi memastikan hasil panen yang subur.
 

2. Pearl (2022)

Belatar di tahun 1918, Pearl (2022) mengisahkan kehidupan seorang gadis muda bernama Pearl yang tinggal di sebuah peternakan terpencil bersama orang tuanya pada masa pandemi flu Spanyol. Di balik suasana desa yang tenang dan damai, Pearl rupanya menyimpan hasrat besar untuk melarikan diri dari kehidupan yang membosankan. Dia bertekad untuk menjadi bintang seperti dalam film-film yang ia lihat di bioskop.

Namun, impiannya itu bertentangan dengan realitas pahit yang dia hadapi, di mana ibunya adalah keras dan mengontrol, sedangkan ayahnya lumpuh tak berdaya. Pearl pun menjalani kehidupan yang penuh keterbatasan dan kesepian. Seiring waktu, tekanan yang menumpuk dan kegagalannya dalam meraih impian memicu sisi gelap dalam diri Pearl.

Gadis itu mulai menunjukkan gejala psikosis dan kekerasan. Ia mulai membunuh orang-orang yang dianggap menghalangi jalannya. Mengerikannya, semua itu dilakukan dengan wajah tersenyum dan di bawah langit cerah yang kontras dengan tindakan brutalnya.
 

3. The Birds (1963)

Film ini mengikuti kisah saat Melanie Daniels, seorang wanita yang agak tidak stabil secara mental, yang secara tak terduga mengikuti seorang pria yang baru ia temui di toko burung ke kampung halamannya di Bodega Bay, California. Di sana dia berniat memberikan love bird sebagai hadiah untuk adik pria tersebut.

Namun, naasnya kedatangan Melanie justru bertepatan dengan serangan dari burung-burung terhadap manusia manusia. Dari satu insiden kecil di sekolah dasar, serangan itu berkembang menjadi serangan massal yang membabi buta.

Sang penulis tidak pernah memberi jawaban pasti apakah serangan ini berkaitan dengan gangguan ekologis, atau justru mencerminkan kondisi psikologis Melanie yang tak stabil? Ketidakjelasan inilah yang membuat The Birds begitu mengganggu.

Tanpa monster, tanpa darah berceceran, hanya burung-burung biasa yang berubah jadi simbol kekacauan. Di bawah sinar matahari yang seharusnya memberi rasa aman, film ini membuktikan bahwa horor sejati bisa datang dari hal yang paling kita anggap biasa.

 

4. The Texas Chain Saw Massacre (1974)

The Texas Chain Saw Massacre akan membawa Genhype menyusuri jalanan pedesaan Texas yang tandus, mengikuti lima remaja yang melakukan perjalanan untuk mengecek makam kakek mereka. Perjalanan yang awalnya tampak biasa saja berubah menjadi mimpi buruk saat mereka tanpa sadar memasuki wilayah kekuasaan keluarga kanibal.

Salah satu dari mereka, Sally, menjadi saksi langsung kengerian yang ditimbulkan oleh Leatherface, sosok bertopeng kulit manusia yang bersenjatakan gergaji mesin. Teror dimulai saat teman-temannya menghilang satu per satu dalam pembantaian brutal yang terjadi di siang bolong.

Dalam salah satu adegan paling ikonik dalam sejarah film horor, Leatherface mengayunkan gergaji mesinnya dengan liar di tengah jalan, diterangi cahaya fajar yang menyilaukan. Momen ini tidak hanya menegaskan kegilaan karakter antagonisnya, tapi juga memperlihatkan bagaimana horor bisa terasa jauh lebih mengganggu ketika ditampilkan secara terang-terangan.

 

5. Funny Games (1997 dan 2007)

Film ini mengisahkan tentang sebuah keluarga kecil yang sedang berlibur di rumah danau mereka. Liburan tersebut berubah menjadi mimpi buruk ketika dua pemuda asing tiba-tiba datang dan mulai meneror mereka. Kedua pemuda itu memaksa keluarga tersebut mengikuti serangkaian permainan kejam dan sadis yang mereka ciptakan sendiri.

Sepanjang cerita, keluarga ini berusaha untuk bertahan hidup di tengah tekanan psikologis dan kekerasan yang terus meningkat. Meski terlihat sopan dan tenang, para pelaku menunjukkan kekejaman tanpa alasan yang jelas, membuat situasi menjadi semakin tak terduga dan menegangkan.

Baca Juga: Sinopsis Fight or Flight, Film Aksi Terbaru Josh Hartnett dengan Sentuhan Komedi 

SEBELUMNYA

Lagunya Disebut Plagiat dan Terjemahan dari Lirik Taylor Swift, Bernadya Respons Begini

BERIKUTNYA

7 Film Jepang Terbaik Sepanjang Masa, Ada Harakiri & Spirited Away

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: