Peserta mengikuti Tour Museum Macan dalam pameran bertajuk Patricia Piccinini: CARE di Museum Macan, Jakarta, Sabtu (6/7/2024). (umber gambar: Hypeanis.id/Eusebio Chrysnamurti)

Museum MACAN Hadirkan Karya Langka dalam Pameran Pointing to the Synchronous Windows

10 May 2025   |   21:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Kabar gembira buat para penikmat seni rupa karena Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) bakal menggelar pameran terbaru bertajuk Pointing to the Synchronous Windows pada 10 Mei-5 Oktober 2025. Seteleng ini akan menampilkan sejumlah koleksi yang dipamerkan untuk pertama kalinya kepada publik.

Pointing to the Synchronous Windows akan mengeksplorasi bagaimana tubuh dan ruang tempat manusia hidup bersifat dinamis dan saling terhubung erat. Namun, alih-alih melihatnya sebagai entitas yang statis atau netral, keduanya justru aktif berkelindan dengan lingkungan sosial, budaya, psikologi, bahasa, kosmologi, dan spasial.

Pointing to the Synchronous Windows nantinya juga akan menggabungkan dua referensi konseptual yang membingkai dua fokus. Di antaranya adalah "Pointing” atau “menunjuk”, yang diambil dari novel Gabriel García Márquez (1927-2014), One Hundred Years of Solitude (Seratus Tahun Kesunyian) (1967).

Baca Juga: Jalan Bareng Genhype Dihelat Lagi, Kali Ini Kunjungi Pameran Marka/Matriks di Salihara

Berdasarkan kuratorial, Synchronous Windows juga merujuk pada seri lukisan jendela karya perupa Robert Delaunay (1885-1941). Robert Delaunay adalah pelukis asal Prancis yang dikenal sebagai pelopor aliran Orphism, sebuah cabang dari seni abstrak yang menekankan penggunaan warna dan bentuk geometris yang dinamis.

"Seri lukisan Delaunay juga menjalin cahaya dan warna melalui bidang-bidang yang saling tumpang tindih dan susunan ruang yang berlapis. Ini menjadi semacam refleksi untuk menyiratkan bahwa ruang bukan sekadar sesuatu yang dipersepsikan secara pasif, melainkan dibentuk secara aktif," tulis taklimat resmi Museum MACAN.
 
 


Pameran ini nantinya akan menampilkan karya-karya dari perupa terkemuka Indonesia dan internasional, diantaranya A.D Pirous, Aditya Novali, Affandi, Ahmad Sadali, Alexander Calder, Antonia Kuo, Arin Dwihartanto Sunaryo, Ashley Bickerton, Atsuko Tanaka, Cai Guo-Qiang, Chiy? Uemae, dan Christine Ay Tjoe. 

Ada juga karya Cy Twombly, Dan Flavin, Ed Ruscha, Entang Wiharso, Gregorius Sidharta Soegijo, Handrio, Hiroshige Utagawa, I GAK Murniasih, Jim Dine, John Chamberlain, Ju Ming, Julian Opie, Kazuo Shiraga, Keith Haring, Lee Bul, Lee Ufan, Leonard Tsuguharu Foujita, Lucio, Fontana, Mangu Putra, dan Maria Farrar.

Kemudian Mark Bradford, Mark Grotjahn, Miguel Covarrubias, Monir Shahroudy Farmanfarmaian, Nam June Paik, Pinaree Sanpitak, Rudolf Stingel, S. Sudjojono, Sadamasa Motonaga, Sigmar Polke, Sudjana Kerton, Tetsuya Ishida, Titis Jabaruddin, Wang Guangyi, Wolfgang Tillmans, Yayoi Kusama, Yoshitomo Nara, Yu Youhan, Yutaka Sone, dan Zeng Fanzhi.

Secara umum, Pointing to the Synchronous Windows nantinya akan dibagi dalam dua bagian yang saling terkait. Pertama, adalah "Pointing to…” (“Menunjuk kepada…”) yang berfokus pada tubuh sebagai wadah transformasi, di mana gestur menjadi ekspresi identitas yang dibentuk oleh kekuatan internal dan eksternal. 

Keempat tema itu adalah Gesturing the Social (Isyarat Sosial), Flipping the Rains and Clouds (Membalikkan Hujan dan Awan), The Spectre’s Pantomime (Pantomim Hantu), dan Mediated Corpus (Tubuh yang Berperantara). Bagian ini akan dibuka pada 10 Mei 2024.

Sementara itu, bagian kedua adalah “Synchronous windows” (“Jendela-jendela yang hadir serentak”). Bagian ini nantinya akan mengkaji bagaimana ruang dirasakan dan terus berkembang, dan bagaimana ruang dapat menawarkan perlindungan maupun pengasingan. Bagian pameran ini akan dibuka pada 24 Mei 2025. 

Selain pameran ini, Museum MACAN juga akan memacak instalasi karya Yayoi Kusama Infinity Mirrored Room – Brilliance of the Souls (2014), yang akan dipamerkan pada 24 Mei 2025 di area Sculpture Garden bersama dengan sebuah karya penting dari koleksi museum, yakni Baroque Egg with Bow (pink/gold) (1994–2006) oleh Jeff Koons.

Baca Juga: Pameran Arsitektur ARCH:ID 2025 Resmi Digelar, Targetkan 25.000 Pengunjung
 

SEBELUMNYA

Jalan Bareng Genhype Dihelat Lagi, Kali Ini Kunjungi Pameran Marka/Matriks di Salihara

BERIKUTNYA

Kumpulan Ucapan & Twibbon Hari Waisak 2025 Penuh Doa Kebaikan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: