Rangkaian acara perayaan Hari Waisak 2025 akan berlangsung di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. (Sumber gambar: InJourney Destination Management)

Cek Kemeriahan Rangkaian Acara Perayaan Hari Waisak 2025 di Candi Borobudur

09 May 2025   |   15:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Umat Buddha akan merayakan peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 Era Budha (EB) pada 12 Mei 2025. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian peribadatan serta peringatan Hari Waisak bakal berpusat di Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, yang menjadi candi atau kuil Buddha terbesar di dunia.

Tahun ini, InJourney Destination Management berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya menghadirkan rangkaian acara perayaan Waisak Nasional, yang dimulai sejak 4 Mei 2025 hingga puncaknya pada detik-detik Waisak yakni pada 12 Mei 2025 di kawasan Candi Borobudur.

Baca juga: Makna Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta yang Kerap Mengiringi Ucapan Selamat Waisak

Dimulai dari karya bakti serentak di Taman Makam Pahlawan seluruh Indonesia pada 4 Mei 2025, dilanjutkan dengan Bakti Sosial Pengobatan Gratis pada 10–11 Mei 2025 di zona II Candi Borobudur yang meliputi pengobatan gratis, bedah minor, operasi gigi, dan pembagian kacamata baca di Taman Lumbini Candi Borobudur.

Lalu akan digelar Pengambilan Api Dharma di Mrapen, Grobogan dan Ritual Pensakralan Candi Mendut pada 10 Mei 2025, pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit dan Ritual Pensakralan Candi Mendut pada 11 Mei 2025, dan diakhiri dengan Kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, serta pelepasan lampion dan Detik-Detik Waisak di area Candi Borobudur pada 12 Mei 2025.
 



Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan, mengatakan acara perayaan Waisak 2025 diperkirakan bakal menghadirkan sekitar 90.000 umat dan wisatawan di kawasan Candi Borobudur pada periode 5-13 Mei 2025. Angka ini meningkat 5-10 persen dari angka kunjungan Waisak tahun lalu. Adapun, pada puncak Waisak di Borobudur, diperkirakan akan dihadiri oleh 30.000-40.000 umat dan wisatawan.

Sementara rasio tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini ditargetkan sebesar 12 persen dari jumlah total pengunjung yang datang. Angka ini meningkat dibanding tahun lalu, di mana rasio kunjungan wisman berada di angka 10 persen dari jumlah pengunjung yang datang.

Di sisi lain, menurut data Persatuan Hotel dan Restoran RI (PHRI) Kabupaten Magelang, tingkat hunian di sekitar kawasan Borobudur sudah terisi hingga 100 persen pada momen Waisak tahun ini. Penginapan hotel dan homestay di kawasan Borobudur dilaporkan fully booked selama dua hari, khususnya pada 11–12 Mei 2025.

Febian menambahkan perayaan Waisak tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat lokal, terutama di kawasan destinasi prioritas seperti Borobudur.

Tahun ini, paparnya, tercatat lebih dari 1.900 pelaku UMKM lokal turut terlibat aktif dalam perayaan Waisak mulai dari kuliner, kriya, hingga penyedia jasa pariwisata. Selain itu, lebih dari 1.000 tenaga kerja lokal juga dilibatkan, baik dalam hal logistik, penyambutan, pelayanan, maupun pengelolaan acara.

"Secara keseluruhan, diharapkan kehadiran Candi Borobudur dapat memberikan multiplier effect pada perekonomian daerah dengan melibatkan UMKM setempat untuk mencapai pertumbuhan tahunan lebih dari 4,7 persen," kata Febrina dikutip dalam keterangan resminya, Jumat (9/5/2025).

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkaian acara yang akan dihadirkan pada perayaan Hari Waisak di Candi Borobudur tahun 2025.
 

1. Perjalanan Spiritual Thudong

Tahun ini, para bhikkhu akan kembali melakukan perjalanan spiritual thudong. Ketua Panitia Thudong 2025, Kevin Wu, mengatakan sebanyak 36 bhikkhu Thudong tengah melakukan perjalanan spiritual sepanjang 2.763 KM dari Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Para biksu yang terlibat berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia, dan Indonesia, dengan mengunjungi masjid, gereja, dan wihara.

Nantinya, Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) bersama ratusan umat dan stakeholder akan menyambut kedatangan Bhikkhu Thudong di kawasan Candi Borobudur pada 10 Mei 2025.

Menurut rencana, kedatangan Bhikkhu akan disambut dengan alas lantai bertabur bunga di sepanjang Marga Utama Candi Borobudur. Selain itu, jumlah Bhante yang mengiringi 33 bhikkhu Thudong jalan menuju Borobudur terdiri dari 60 Bhikkhu Sangha MBMI dan 39 Bhikkhu Muni.

"Apresiasi kepada semua pihak, para tokoh, organisasi khususnya Macan Ali yang konsisten mengawal perjalanan yang melelahkan ini. Semoga semangat Thudong bisa terus membara, membakar semangat kita untuk menjaga perdamaian dan toleransi," kata Kevin.
 

2. Festival Lampion Waisak

Salah satu rangkaian Waisak di Borobudur yang ditunggu oleh publik adalah penerbangan lampion yang mengambil tajuk Light of Peace 2025. Tahun ini, pelepasan lampion akan berlangsung pada 12 Mei 2025, dan dilaksanakan di dua sesi, yakni sesi 1 berlangsung pukul 18.00–20.00 WIB dan sesi II berlangsung pukul 21.00–23.00 WIB. 

Peserta yang mengikuti pelepasan lampion diimbau menggunakan pakaian yang sopan dan berwarna putih. Adapun, lampion yang dilepaskan berjumlah 2569, menyesuaikan tahun penyelenggaraan Waisak tahun ini. Selain itu, InJourney  juga membuka tiket nonton lampion yang dibuka secara online via website borobudur.injourneydestination.id dari tanggal 7 Mei 2025. 


3. Drone Show

Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) bekerja sama dengan Drone Show Indonesia akan menghadirkan pertunjukan visual dalam bentuk drone show yang akan menjadi salah satu puncak dari perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur.

Ketua Panitia Festival Lampion Waisak 2569 BE, Fatmawati, menjelaskan drone show ini memvisualisasikan perjalanan pencerahan Sang Buddha, dimulai dari kelahiran, pertapaan, pencerahan dan proses mangkatnya.

“Cerita visual edukatif melalui storytelling ini harapannya bisa membawa makna Waisak lebih dalam dan dapat lebih mudah dimengerti oleh publik,” tuturnya.


4. Kampung Seni Borobudur

Kampung Seni Borobudur (KSB) menjadi pintu masuk utama menuju lokasi Waisak tahun ini. Pengunjung bisa menggunakan electric vehicle (EV) berbayar atau berjalan kaki dengan jarak tempuh sekitar 10 hingga 15 menit melalui area pedestrian yang sudah dipersiapkan dengan nyaman.


5. Unveiling Borobudur

InJourney juga menyelenggarakan side events Waisak bertajuk Unveiling Borobudur, yakni perjalanan spiritual selama 3 hari 2 malam mengajak peserta merasakan ketenangan, kebijaksanaan yang terinspirasi ritual pradaksina dari Cakravartin Dinasti Syailendra di Borobudur. 

Perjalanan yang dibimbing oleh Hendrik Tanuwidjaja ini mengajak peserta melakukan Mindul Walking Pradaksina di area utama Candi Borobudur yang membawa kedamaian, kebijaksanaan dan keharmonisan diri.


6. Pasar Medang

Hadir juga Pasar Medang yang kembali memenuhi keinginan pengunjung untuk merasakan kekhasan kuliner, cita rasa, berpadu dengan seni budaya lokal yang autentik. Menghadirkan 60 UMKM lokal, pengunjung bisa merasakan berbagai macam dhaharan lawas, dhaharan ramban, dan dhaharan anyaran. 

Selain itu, Pasar Medang juga menghadirkan Peken Piranti yang menawarkan Wellness Tool Kit, Kerajinan Tangan, Waisak Official Merchandise. Bhuvana Java mengajak pengunjung menelusuri kekayaan Wastra Nusantara, serta lokakarya Jamu Jawi.

Ada pula Temu Sejatining Diri yang menghadirkan Odhi’s Leaf Hope, Painting for Healing, dan Maca Weton, serta Sasana Karya yang menampilkan Dendang Medang, Parade Tarian, Mantra Lintas Agama dan Ragam Kesenian.

"Pasar Medang di Waisak tahun ini mengajak pengunjung untuk menemukan jejak kearifan lama, hangatnya sapa, aroma rempah, dan cahaya dari hati yang saling menyinari. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama, budaya, dan Bumi,” ujar Febrina.

Untuk mendukung kenyamanan dan kelancaran operasional momen Hari Waisak pada 12 Mei 2025, Taman Wisata Borobudur juga melakukan beberapa penyesuaian operasional di destinasi wisata. Kunjungan naik Candi Borobudur pada 12 Mei 2025 akan ditutup sementara. Sementara kunjungan di pelataran atau halaman utama Candi Borobudur akan ditutup pukul 12.00 WIB untuk wisatawan.

"Waisak di Borobudur bukan hanya perwujudan nilai-nilai Buddhis dalam praktik kehidupan nyata, tetapi menciptakan ruang pertemuan antara spiritual dan aksi sosial, antara sakralitas dan kemanusiaan yang berdampak nyata, baik untuk jiwa individu maupun masyarakat luas, terutama mereka yang tinggal di sekitar Borobudur,” imbuhnya.

Baca juga: 5 Ide Seru & Hemat Menikmati Momen Long Weekend Waisak

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Instalasi Karya-karya Arsitektur yang Mencuri Perhatian di ARCH:ID 2025

BERIKUTNYA

6 Konser Gratis Akhir Pekan 9-11 Mei di Jakarta, Ada Bernadya sampai Juicy Luicy

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: