Set Lokasi Jadi Kunci Tissa Biani Mendalami Karakter di Film Mungkin Kita Perlu Waktu
07 May 2025 |
16:00 WIB
Aktris Tissa Biani kembali menunjukkan kedalaman aktingnya melalui peran sebagai Aleiqa dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Dalam film yang disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja ini, Tissa dituntut untuk menghidupkan karakter yang sarat konflik batin.
Aleiqa diceritakan menyandang gangguan bipolar. Kendati demikian, perannya punya pengaruh yang signifikan pada kehidupan orang-orang sekitar, termasuk Ombak (diperankan Bima Azriel), salah satu karakter utama di film ini.
Karakter Aleiqa ini membawa warna baru bagi Ombak. Akan tetapi di balik perannya yang berpengaruh, Aleiqa tetap harus bergulat dengan kondisi kesehatan mental yang ia alami, yang menjadi bagian penting dari kompleksitas karakternya.
Baca juga: Film Mungkin Kita Perlu Waktu Bioskop Bakal Punya Ending Berbeda dari Versi JAFF
Tissa mengatakan Aleiqa termasuk jadi salah satu karakter yang cukup kompleks yang pernah dimainkan. Sebab, di sisi lain, dia selalu berusaha berkontribusi pada orang sekitar, meski di dalamnya juga punya permasalahan sendiri.
Tissa punya cara sendiri untuk bisa masuk ke dalam karakternya. Ketika proses pra-produksi, dia memanfaatkannya untuk menggali karakter ini melalui obrolan-obrolan dengan sutradara.
Hal ini dilakukan untuk bisa menggali latar belakang dari karakter yang akan dimainkan. Dengan demikian, dia bisa memahami pijakan psikologis dari setiap tindakan dan keputusan yang diambil karakter di film ini.
Baginya, periode pra-produksi, termasuk reading, ialah saat untuk mengumpulkan modal. Setelah itu, proses pendalaman karakternya justru terjadi lebih dalam ketika dirinya sudah berada di lokasi syuting.
“Pendalaman karakter Aleiqa tidak sepenuhnya selesai di ruang reading. Justru, ketika saya sudah berada di set, bertemu langsung dengan para pemain dan merasakan suasana lokasi, di situlah karakter ini mulai hidup dan berkembang secara alami,” ujar Tissa saat ditemui Hypeabis.id di sela-sela Gala Premier film Mungkin Kita Perlu Waktu di Jakarta, Selasa, (6/5/2025).
Menurutnya, atmosfer lokasi syuting memberikan pengaruh emosional yang signifikan dalam membangun karakter. Interaksi langsung dengan rekan-rekan pemain, serta kehadiran elemen visual dan ruang fisik yang mendukung suasana cerita, membuat proses penjiwaan berjalan secara lebih intuitif.
Tissa menyampaikan bahwa peran ini menuntutnya untuk mengeksplorasi sisi kerentanan dan kekuatan karakter secara bersamaan. Bagi Tissa, tantangan seperti ini justru menjadi daya tarik tersendiri, karena memberinya ruang untuk terus memperdalam dan memperkaya lapisan aktingnya sebagai seorang aktris.
Perempuan 22 tahun ini menyebut, sejak awal ditawari naskah ini, dirinya tak butuh waktu lama untuk mengiyakan. Menurutnya, salah satu pertimbangan awal tertarik dalam suatu project ialah cerita yang ditawarkan.
“Ceritanya ini menarik banget ya dan beda dari film-film yang sedang tayang. Kemudian, film ini juga disutradara Teddy Soeriaatmadja dan produsernya adalah Lukman Sardi, duo yang saya kagumi juga,” tegasnya.
Mungkin Kita Perlu Waktu mengisahkan perjalanan emosional Ombak yang dihantui rasa bersalah atas meninggalnya sang adik, Sara. Kesedihan itu tak hanya dirasakan oleh Ombak, tapi juga oleh kedua orang tuanya, Restu dan Kasih, yang sama-sama kehilangan anak perempuan mereka.
Restu memilih memendam duka demi menjaga ketenangan keluarganya yang masih ada, sedangkan Kasih berusaha menenangkan diri dengan menjalani ibadah umroh dan berharap bisa menemukan kedamaian batin.
Di tengah suasana duka yang menyelimuti keluarganya, Ombak mulai melihat secercah harapan setelah mengenal Aleiqa, seorang gadis dengan kondisi bipolar. Akan tetapi, hubungan mereka bukannya tanpa rintangan. Minimnya komunikasi yang sehat membuat keduanya terjebak dalam konflik yang sewaktu-waktu bisa meledak, seperti bom waktu.
Film yang diproduksi oleh Kathanika Films, Adhya Pictures, dan Karuna Pictures direncanakan tayang 15 Mei 2025.
Baca juga: Reaksi Pertama Lukman Sardi saat Membaca Naskah Film Mungkin Kita Perlu Waktu
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Aleiqa diceritakan menyandang gangguan bipolar. Kendati demikian, perannya punya pengaruh yang signifikan pada kehidupan orang-orang sekitar, termasuk Ombak (diperankan Bima Azriel), salah satu karakter utama di film ini.
Karakter Aleiqa ini membawa warna baru bagi Ombak. Akan tetapi di balik perannya yang berpengaruh, Aleiqa tetap harus bergulat dengan kondisi kesehatan mental yang ia alami, yang menjadi bagian penting dari kompleksitas karakternya.
Baca juga: Film Mungkin Kita Perlu Waktu Bioskop Bakal Punya Ending Berbeda dari Versi JAFF
Tissa mengatakan Aleiqa termasuk jadi salah satu karakter yang cukup kompleks yang pernah dimainkan. Sebab, di sisi lain, dia selalu berusaha berkontribusi pada orang sekitar, meski di dalamnya juga punya permasalahan sendiri.
Tissa punya cara sendiri untuk bisa masuk ke dalam karakternya. Ketika proses pra-produksi, dia memanfaatkannya untuk menggali karakter ini melalui obrolan-obrolan dengan sutradara.
Hal ini dilakukan untuk bisa menggali latar belakang dari karakter yang akan dimainkan. Dengan demikian, dia bisa memahami pijakan psikologis dari setiap tindakan dan keputusan yang diambil karakter di film ini.
Baginya, periode pra-produksi, termasuk reading, ialah saat untuk mengumpulkan modal. Setelah itu, proses pendalaman karakternya justru terjadi lebih dalam ketika dirinya sudah berada di lokasi syuting.
“Pendalaman karakter Aleiqa tidak sepenuhnya selesai di ruang reading. Justru, ketika saya sudah berada di set, bertemu langsung dengan para pemain dan merasakan suasana lokasi, di situlah karakter ini mulai hidup dan berkembang secara alami,” ujar Tissa saat ditemui Hypeabis.id di sela-sela Gala Premier film Mungkin Kita Perlu Waktu di Jakarta, Selasa, (6/5/2025).
Aktris Tissa Biani (Sumber foto Hypeabis.id/Robby Fathan)
Tissa menyampaikan bahwa peran ini menuntutnya untuk mengeksplorasi sisi kerentanan dan kekuatan karakter secara bersamaan. Bagi Tissa, tantangan seperti ini justru menjadi daya tarik tersendiri, karena memberinya ruang untuk terus memperdalam dan memperkaya lapisan aktingnya sebagai seorang aktris.
Perempuan 22 tahun ini menyebut, sejak awal ditawari naskah ini, dirinya tak butuh waktu lama untuk mengiyakan. Menurutnya, salah satu pertimbangan awal tertarik dalam suatu project ialah cerita yang ditawarkan.
“Ceritanya ini menarik banget ya dan beda dari film-film yang sedang tayang. Kemudian, film ini juga disutradara Teddy Soeriaatmadja dan produsernya adalah Lukman Sardi, duo yang saya kagumi juga,” tegasnya.
Mungkin Kita Perlu Waktu mengisahkan perjalanan emosional Ombak yang dihantui rasa bersalah atas meninggalnya sang adik, Sara. Kesedihan itu tak hanya dirasakan oleh Ombak, tapi juga oleh kedua orang tuanya, Restu dan Kasih, yang sama-sama kehilangan anak perempuan mereka.
Restu memilih memendam duka demi menjaga ketenangan keluarganya yang masih ada, sedangkan Kasih berusaha menenangkan diri dengan menjalani ibadah umroh dan berharap bisa menemukan kedamaian batin.
Di tengah suasana duka yang menyelimuti keluarganya, Ombak mulai melihat secercah harapan setelah mengenal Aleiqa, seorang gadis dengan kondisi bipolar. Akan tetapi, hubungan mereka bukannya tanpa rintangan. Minimnya komunikasi yang sehat membuat keduanya terjebak dalam konflik yang sewaktu-waktu bisa meledak, seperti bom waktu.
Film yang diproduksi oleh Kathanika Films, Adhya Pictures, dan Karuna Pictures direncanakan tayang 15 Mei 2025.
Baca juga: Reaksi Pertama Lukman Sardi saat Membaca Naskah Film Mungkin Kita Perlu Waktu
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.