Cuplikan film Mungkin Kita Perlu Waktu. (Sumber gambar: Adhya Pictures)

Sinopsis Film Mungkin Kita Perlu Waktu, Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

09 April 2025   |   14:40 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Sutradara Teddy Soeriaatmadja akan menghadirkan film terbarunya bertajuk Mungkin Kita Perlu Waktu. Film drama keluarga ini diproduksi oleh Kathanika Films, Adhya Pictures, dan Karuna Pictures. Filmnya mengikuti kisah dinamika sebuah keluarga yang dibayangi rasa trauma. 

Berdurasi 98 menit, Mungkin Kita Perlu Waktu mengisahkan sebuah keluarga yang terdiri dari Restu (diperankan oleh Lukman Sardi), Kasih (Sha Ine Febriyanti), dan Ombak (Bima Azriel), yang berjuang menghadapi trauma akibat kehilangan Sarah (Naura Hakim), anak perempuan sekaligus kakak Ombak, akibat kecelakaan.

Hubungan mereka pun semakin memburuk. Ombak yang kerap dihantui rasa bersalah dan depresi mencoba mencari kebahagiaan di luar rumah sejak bertemu dengan Aleiqa (Tissa Biani), seorang gadis penyandang bipolar yang membawa secercah harapan dalam hidupnya. 

Baca juga: 5 Film Animasi Indonesia dengan Penonton Terbanyak Sepanjang Masa

Sementara Kasih yang diam-diam menyimpan amarah setelah kehilangan sang putri, bersikeras pergi umroh untuk mengatasi kesedihannya. Begitu pun dengan Restu. Meski semula berusaha baik-baik saja di hadapan anak dan istrinya, dia akhirnya menolak terjebak dalam kesedihan dan ingin menyelamatkan keluarga dengan bantuan psikolog, Nana (Asri Welas). 

Bayang-bayang trauma, serta buruknya komunikasi satu sama lain, membuat situasi semakin runyam. Semua pergulatan tersebut seperti bom waktu yang menunggu meledak. Film ini pun akan mengajak penonton untuk menyusuri kisah nasib Ombak dan keluarganya.

Teddy Soeriaatmadja, sutradara sekaligus penulis skenario film ini mengatakan mengangkat cerita keluarga selalu menjadi perjalanan kreatif yang menantang sekaligus memikat bagi dirinya, karena di balik tema yang universal dan akrab, tersimpan lapisan kompleksitas emosional yang mendalam. 

Keluarga dengan segala dinamikanya, kata Teddy, menjadi cerminan kehidupan, dari relasi antara anak remaja dan orang tua hingga pergulatan pasangan suami-istri dalam menghadapi trauma yang mereka sembuhkan dengan cara masing-masing.

Dia menambahkan film Mungkin Kita Perlu Waktu menggambarkan realita bahwa setiap orang punya cara masing-masing dalam menghadapi trauma. Film ini, lanjutnya, berusaha untuk tidak memberikan label benar atau salah pada para karakternya.

"Penonton akan diajak menyelami perjalanan emosional tiap karakter yang kompleks, tanpa perlu selalu diungkapkan secara eksplosif, namun tetap terasa dalam," kata sutradara kelahiran Jepang itu.

Menurutnya, film Mungkin Kita Perlu Waktu hadir bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebuah medium yang mampu merangkum dan merepresentasikan spektrum emosi yang begitu kaya. "Harapan saya, melalui narasi yang otentik dan konflik yang manusiawi, penonton dapat menemukan resonansi, introspeksi, serta pengalaman sinematik yang penuh rasa," imbuhnya.
 

Lukman Sardi, pemeran sekaligus produser eksekutif menuturkan film Mungkin Kita Perlu Waktu mencerminkan banyak realita dalam keluarga. Menurutnya, film ini akan relate dengan dinamika keluarga di sekitar masyarakat, yang seringkali tampak utuh dari luar tetapi di dalamnya banyak masalah yang perlu diurai. 

"Sebagai sosok ayah dan juga seorang suami, saya mengajak semua orang untuk nonton film ini, untuk melihat apa yang bisa kita perbaiki untuk diri sendiri atau keluarga kita," ucapnya. 

Pada Desember 2024 lalu, Mungkin Kita Perlu Waktu tayang perdana Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) dalam kompetisi Indonesian Screen Awards, sebagai satu dari enam film panjang Indonesia terbaik yang terpilih.

Ricky Wijaya selaku Produser Eksekutif menyampaikan film Mungkin Kita Perlu Waktu mendapat respons positif pada saat penayangannya di JAFF, dan semakin menguatkan keyakinan pihaknya bahwa film ini akan dan bisa menyentuh banyak orang.

"Melihat bagaimana penonton begitu terhubung dengan cerita yang dihadirkan adalah pengalaman yang luar biasa, kami tidak sabar untuk mempertemukan Mungkin Kita Perlu Waktu dengan penontonnya, berbagi kisah penuh core memory dengan lebih banyak penonton,” ujarnya. 

Mungkin Kita Perlu Waktu menjadi film kedua yang digarap oleh Teddy pada 2024, setelah The Architecture of Love yang tayang di bioskop pada 30 April 2024. Sebelumnya, dia juga telah menggarap film dengan beragam genre dan tema, seperti Berbalas Kejam (2023), Menunggu Pagi (2018), dan Lovely Man (2011).

Film ini dibintangi oleh Bima Azriel sebagai Ombak, Lukman Sardi sebagai Restu, Sha Ine Febriyanti sebagai Kasih, Tissa Biani sebagai Aleiqa, Asri Welas sebagai Nana, dan Naura Hakim sebagai Sara.

Mungkin Kita Perlu Waktu dijadwalkan tayang pada 15 Mei 2025 di bioskop Indonesia.

Baca juga: Cerita Ariel Tatum Mendalami Karakter Perempuan Pejuang di Film Perang Kota

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

SEBELUMNYA

Fakta Film Korea The Old Woman with the Knife yang Tayang di Berlinale 2025

BERIKUTNYA

Potret Elegan Raja Charles & Camilla Rayakan 20 Tahun Pernikahan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: