Eksklusif CEO Larasati Auctioneers Daniel Komala: Selektif Lelang Karya saat Pasar Seni Lesu
03 May 2025 |
08:24 WIB
Sepanjang 2024, nilai transaksi seni di pasar dunia mengalami penurunan. Namun, volume transaksi mengalami peningkatan lantaran terdorong oleh karya seni di segmen harga yang lebih murah. Kondisi ini menjadi momentum bagi balai lelang. Namun, selektif terhadap karya yang hendak dilelang menjadi strategi kunci untuk menghadapi dinamika pasar yang tidak normal.
Laporan pasar seni global Art Basel dan UBS 2025 menunjukkan bahwa penjualan pasar seni global diperkirakan mencapai US$57,5 miliar atau Rp954,2 triliun pada 2024. Nilai ini lebih rendah 12 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca juga: Eksklusif Seniman F.X Harsono: Refleksi & Pandangan Situasi Seni Rupa Hari Ini
Nilai penjualan diler dan lelang umum tercatat mengalami penurunan masing-masing sebesar 6 persen dan 25 persen. Penurunan nilai penjualan pasar seni sepanjang 2024 dapat terjadi karena pasar di kelas atas yang cenderung tidak bergairah. Jumlah penjualan karya dengan harga lebih dari US$10 juta mengalami penurunan sebesar 39 persen.
Meskipun nilai penjualan pasar seni diperkirakan lebih rendah sepanjang 2024, volume transaksi gabungan yang terjadi di diler dan lelang semua segmen harga mengalami peningkatan mencapai 3 persen, yakni menjadi 40,5 juta transaksi.
Peningkatan volume transaksi terdorong penjualan karya seni dengan harga yang lebih terjangkau. Kondisi ini memperlihatkan pergeseran pasar menuju kolektor yang lebih beragam di pasar seni.
Laporan itu menunjukkan bahwa diler dengan omzet di bawah US$250.000 mengalami peningkatan penjualan tahunan sebesar 17 persen, yang menandai tahun kedua berturut-turut pertumbuhan mereka. Diler dengan omzet antara US$1 juta dan US$5 juta juga melaporkan kenaikan sebesar 10 persen.
Lantas, bagaimana dengan kondisi pasar seni di Indonesia? Terkait dengan itu, Hypeabis.id mewawancarai CEO Larasati Auctioneers Daniel Komala:
Bagaimana Anda melihat kondisi penjualan karya di pelelangan?
Penjualan pelelangan hampir di seluruh dunia mengalami penurunan. Kondisi ini kemungkinan karena keadaan politik yang enggak stabil dan perang yang terjadi di beberapa wilayah di dunia.
Banyak orang lebih berhati-hati dengan keadaan politik yang tidak stabil dan perang yang terjadi. Namun, di antara kondisi tersebut, pasar untuk karya-karya seni dengan harga di bawah cukup aktif.
Kemudian, penjualan karya maestro yang di atas juga menunjukkan kinerja yang bagus. Karya dengan segmen harga yang berada di tengah-tengah adalah yang mengalami penurunan.
Bagaimana Anda melihat pasar seni rupa di Indonesia sepanjang 2025?
Prospeknya pasar seni rupa di Indonesia cukup bagus. Namun, seniman perlu melakukan marketing yang lebih agresif agar lebih dikenal. Pada saat ini, ada ungkapan tak kenal maka tak sayang. Jadi, orang tidak akan mencari karya yang dimiliki seniman jika tidak mengetahuinya.
Jadi, pameran-pameran karya seni sangat menunjang marketing secara keseluruhan. Pameran yang diadakan oleh galeri akan memperkenalkan artis, mulai dari artis baru sampai artis lama. Jadi, orang-orang diingatkan bahwa kita punya barang-barang bagus dari artis-artis bagus, kira-kira gitu.
Apa strategi Larasati Auctioneers untuk mengahadapi kondisi pasar saat ini?
Sesuai dengan keadaan market, kami harus benar-benar selektif. Untuk segmen karya dengan harga yang murah, kami tidak asal mengambil semua karya untuk dilelang. Jadi, kami melakukan seleksi lagi.
Sementara itu, balai lelang akan lebih memilih 1-2 karya top daripada 10 karya yang biasa-biasa saja untuk segmen atas. Kemudian, di segmen menengah, kami mencari karya yang mememiliki potensi untuk bisa naik ke kelas atas.
Karya seperti apa yang biasanya dilelang di Larasati Auctioneers?
Untuk menentukan karya yang akan dilelang di Larasai Auctioneers, kami tentu saja melakukan riset pasar. Jadi, kami tidak bisa asal ambil dan harus mempelajari karya-karya yang akan dilelang. Seperti ritel, kami lebih memilih menjadi butik daripada supermarket, sehingga tidak semua karya kami jual.
Pada saat ini, karya seni dengan genre apa yang paling banyak diminati?
Apa pun jenisnya, banyak kolektor masih membeli karya berdasarkan dengan brand seniman di baliknya. Kolektor mencari karya dari seniman-seniman yang memang sudah memiliki nama. Dengan kata lain, karya dari artis yang sudah lumayan established.
Seberapa sering Larasati melakukan lelang?
Kami biasanya melakukan lelang secara kombinasi antara online dan langsung. Jadi, secara frekuensi cukup sering melakukan lelang. Kami hampir setiap bulan melakukan lelang kalau secara online.
Baca juga: Eksklusif Hilmar Farid: Mengawal Konektivitas Sektor Hulu & Hilir Seni Budaya Indonesia
Pada saat ini, kolektor biasanya akan datang untuk melihat karya seni yang hendak dijual. Namun, saat pelelangan live, mereka tidak perlu datang. Kolektor cukup menggunakan telepon atau online untuk menyaksikan dan membuat penawaran.
Apa harapan Anda terhadap industri seni rupa di Indonesia?
Kegiatan lelang karya seni hanya satu bagian dari keseluruhan ekosistem seni rupa di dalam negeri. Jadi, kegiatan ini harus ditunjang oleh banyak hal, seperti pameran di galeri, art fair, dan sebagainya.
Lelang merupakan bagian dari ekosistem ini, tempat di mana platformnya itu mungkin lebih general. Kegiatan lelang seperti summary kecil dari keadaan market.
Laporan pasar seni global Art Basel dan UBS 2025 menunjukkan bahwa penjualan pasar seni global diperkirakan mencapai US$57,5 miliar atau Rp954,2 triliun pada 2024. Nilai ini lebih rendah 12 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca juga: Eksklusif Seniman F.X Harsono: Refleksi & Pandangan Situasi Seni Rupa Hari Ini
Nilai penjualan diler dan lelang umum tercatat mengalami penurunan masing-masing sebesar 6 persen dan 25 persen. Penurunan nilai penjualan pasar seni sepanjang 2024 dapat terjadi karena pasar di kelas atas yang cenderung tidak bergairah. Jumlah penjualan karya dengan harga lebih dari US$10 juta mengalami penurunan sebesar 39 persen.
Meskipun nilai penjualan pasar seni diperkirakan lebih rendah sepanjang 2024, volume transaksi gabungan yang terjadi di diler dan lelang semua segmen harga mengalami peningkatan mencapai 3 persen, yakni menjadi 40,5 juta transaksi.
Peningkatan volume transaksi terdorong penjualan karya seni dengan harga yang lebih terjangkau. Kondisi ini memperlihatkan pergeseran pasar menuju kolektor yang lebih beragam di pasar seni.
Laporan itu menunjukkan bahwa diler dengan omzet di bawah US$250.000 mengalami peningkatan penjualan tahunan sebesar 17 persen, yang menandai tahun kedua berturut-turut pertumbuhan mereka. Diler dengan omzet antara US$1 juta dan US$5 juta juga melaporkan kenaikan sebesar 10 persen.
Lantas, bagaimana dengan kondisi pasar seni di Indonesia? Terkait dengan itu, Hypeabis.id mewawancarai CEO Larasati Auctioneers Daniel Komala:
Bagaimana Anda melihat kondisi penjualan karya di pelelangan?
Penjualan pelelangan hampir di seluruh dunia mengalami penurunan. Kondisi ini kemungkinan karena keadaan politik yang enggak stabil dan perang yang terjadi di beberapa wilayah di dunia.
Banyak orang lebih berhati-hati dengan keadaan politik yang tidak stabil dan perang yang terjadi. Namun, di antara kondisi tersebut, pasar untuk karya-karya seni dengan harga di bawah cukup aktif.
Kemudian, penjualan karya maestro yang di atas juga menunjukkan kinerja yang bagus. Karya dengan segmen harga yang berada di tengah-tengah adalah yang mengalami penurunan.
Bagaimana Anda melihat pasar seni rupa di Indonesia sepanjang 2025?
Prospeknya pasar seni rupa di Indonesia cukup bagus. Namun, seniman perlu melakukan marketing yang lebih agresif agar lebih dikenal. Pada saat ini, ada ungkapan tak kenal maka tak sayang. Jadi, orang tidak akan mencari karya yang dimiliki seniman jika tidak mengetahuinya.
Jadi, pameran-pameran karya seni sangat menunjang marketing secara keseluruhan. Pameran yang diadakan oleh galeri akan memperkenalkan artis, mulai dari artis baru sampai artis lama. Jadi, orang-orang diingatkan bahwa kita punya barang-barang bagus dari artis-artis bagus, kira-kira gitu.
Apa strategi Larasati Auctioneers untuk mengahadapi kondisi pasar saat ini?
Sesuai dengan keadaan market, kami harus benar-benar selektif. Untuk segmen karya dengan harga yang murah, kami tidak asal mengambil semua karya untuk dilelang. Jadi, kami melakukan seleksi lagi.
Sementara itu, balai lelang akan lebih memilih 1-2 karya top daripada 10 karya yang biasa-biasa saja untuk segmen atas. Kemudian, di segmen menengah, kami mencari karya yang mememiliki potensi untuk bisa naik ke kelas atas.
Karya seperti apa yang biasanya dilelang di Larasati Auctioneers?
Untuk menentukan karya yang akan dilelang di Larasai Auctioneers, kami tentu saja melakukan riset pasar. Jadi, kami tidak bisa asal ambil dan harus mempelajari karya-karya yang akan dilelang. Seperti ritel, kami lebih memilih menjadi butik daripada supermarket, sehingga tidak semua karya kami jual.
Pada saat ini, karya seni dengan genre apa yang paling banyak diminati?
Apa pun jenisnya, banyak kolektor masih membeli karya berdasarkan dengan brand seniman di baliknya. Kolektor mencari karya dari seniman-seniman yang memang sudah memiliki nama. Dengan kata lain, karya dari artis yang sudah lumayan established.
Seberapa sering Larasati melakukan lelang?
Kami biasanya melakukan lelang secara kombinasi antara online dan langsung. Jadi, secara frekuensi cukup sering melakukan lelang. Kami hampir setiap bulan melakukan lelang kalau secara online.
Baca juga: Eksklusif Hilmar Farid: Mengawal Konektivitas Sektor Hulu & Hilir Seni Budaya Indonesia
Pada saat ini, kolektor biasanya akan datang untuk melihat karya seni yang hendak dijual. Namun, saat pelelangan live, mereka tidak perlu datang. Kolektor cukup menggunakan telepon atau online untuk menyaksikan dan membuat penawaran.
Apa harapan Anda terhadap industri seni rupa di Indonesia?
Kegiatan lelang karya seni hanya satu bagian dari keseluruhan ekosistem seni rupa di dalam negeri. Jadi, kegiatan ini harus ditunjang oleh banyak hal, seperti pameran di galeri, art fair, dan sebagainya.
Lelang merupakan bagian dari ekosistem ini, tempat di mana platformnya itu mungkin lebih general. Kegiatan lelang seperti summary kecil dari keadaan market.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.