Mulai Syuting di Makassar, Film Cyberbullying Angkat Kisah Perundungan Remaja pada Era Digital
11 April 2025 |
08:43 WIB
Kisah perundungan sepertinya masih menjadi momok di kalangan pelajar Indonesia. Fenomena ini pun banyak ditangkap oleh para sineas untuk dimasukkan ke dalam karya mereka guna memberi pesan kepada masyarakat terkait isu krusial ini.
Terbaru, rumah studio DL Entertainment kembali menghadirkan karya terbarunya bertajuk Cyberbullying, sebuah film anak-anak yang menekankan pentingnya pendidikan karakter di tengah maraknya perundungan digital di Tanah Air.
Produser Film Cyberbullying, Liani Kawati, berharap film ini mampu bersaing dan bersanding dengan karya-karya film nasional lain. Menjadi produksi ke-3 dari DL Entertainment film ini akan mulai syuting di Makassar pada 9 April 2025.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Film Pengepungan di Bukit Duri, Tayang 17 April 2025 di Bioskop
Liani mengungkap kursi sutradara dari film ini akan dipercayakan kepada Rusmin Nuryadin. Rusmin sebelumnya dikenal sebagai sineas yang membuat naskah film Suhu Beku: The Movie (2017), Cinta Sama dengan Cindolo Na Tape (2018), dan Puang Bos (2024).
“Film ini bukan sekadar tontonan, tapi teman bagi anak-anak. Kami ingin mereka merasa ditemani oleh karakter dalam film, agar tumbuh tanpa rasa takut, dengan penuh percaya diri dan nilai-nilai kehidupan yang kuat,” papar Liani dalam taklimat resmi.
Menurut Liani film ini juga menjadi bentuk kontribusi terhadap isu sosial dan penguatan karakter anak-anak pada era digital. Lain dari itu film ini juga diharapkan dapat menjadi tontonan keluarga sekaligus bahan refleksi dalam sesi outing class pelajar di seluruh Indonesia.
Dia mengklaim cerita yang kuat, karakter yang relevan, serta pendekatan emosional yang menyentuh akan menjadi senjata utama film ini. Pasalnya, pada era kiwari dunia digital sudah tidak bisa lepas dari kehidupan anak-anak.
“Film ini dibuat dengan cinta. Lebih dari sekadar teknis, kami menjunjung tinggi proses, disiplin, dan sikap. Karena bagi kami, attitude is over the skill. Banyak pemeran anak-anak di film ini dan itu menuntut kesabaran serta kerja tim yang luar biasa,” tandasnya.
Akibat dari peristiwa ini, Neira mengalami tekanan psikologis, menutup diri, dan kehilangan semangat hidup. Syahdan keluarganya kemudian memutuskan untuk mengirim Neira tinggal bersama kakeknya untuk sejenak menghilangkan trauma yang dialami.
Di lingkungan baru inilah kemudian Neira menemukan kembali harapan dan membangun nilai hidup yang lebih kuat. Pasalnya di tempat barunya itu di mendapat ajaran religiusitas, kemandirian, nasionalisme, dan semangat gotong royong.
Bersama teman-teman barunya, Neira kemudian membangun taman baca dan tempat latihan Spelling Bee bagi anak-anak kurang mampu. Puncaknya, dia kembali ke sekolah lamanya untuk mengikuti lomba Spelling Bee dan berhasil menorehkan prestasi, sekaligus menutup luka masa lalu.
Pemeran Film Cyberbullying didominasi anak-anak dan remaja. Beberapa di antaranya adalah Amanda, Tiel, Flyn, Makka, Habibi, Rajwa, dan masih banyak talent cilik dari Kota Makassar yang akan beradu akting dengan aktor kawakan Roy Marten.
Cyberbullying menjadi produksi ke-3 DL Entertainment setelah sebelumnya menghadirkan dua karya film bertema keluarga yakni Pulang Tak Harus Rumah dan Keluar Main. Syuting Film Cyberbullying dimulai pada 9 April 2025 dan seluruh proses produksi dilakukan di Kota Makassar.
Baca juga: Daftar Film Komedi yang Pernah Dibintangi Titiek Puspa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Terbaru, rumah studio DL Entertainment kembali menghadirkan karya terbarunya bertajuk Cyberbullying, sebuah film anak-anak yang menekankan pentingnya pendidikan karakter di tengah maraknya perundungan digital di Tanah Air.
Produser Film Cyberbullying, Liani Kawati, berharap film ini mampu bersaing dan bersanding dengan karya-karya film nasional lain. Menjadi produksi ke-3 dari DL Entertainment film ini akan mulai syuting di Makassar pada 9 April 2025.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Film Pengepungan di Bukit Duri, Tayang 17 April 2025 di Bioskop
Liani mengungkap kursi sutradara dari film ini akan dipercayakan kepada Rusmin Nuryadin. Rusmin sebelumnya dikenal sebagai sineas yang membuat naskah film Suhu Beku: The Movie (2017), Cinta Sama dengan Cindolo Na Tape (2018), dan Puang Bos (2024).
“Film ini bukan sekadar tontonan, tapi teman bagi anak-anak. Kami ingin mereka merasa ditemani oleh karakter dalam film, agar tumbuh tanpa rasa takut, dengan penuh percaya diri dan nilai-nilai kehidupan yang kuat,” papar Liani dalam taklimat resmi.
Menurut Liani film ini juga menjadi bentuk kontribusi terhadap isu sosial dan penguatan karakter anak-anak pada era digital. Lain dari itu film ini juga diharapkan dapat menjadi tontonan keluarga sekaligus bahan refleksi dalam sesi outing class pelajar di seluruh Indonesia.
Dia mengklaim cerita yang kuat, karakter yang relevan, serta pendekatan emosional yang menyentuh akan menjadi senjata utama film ini. Pasalnya, pada era kiwari dunia digital sudah tidak bisa lepas dari kehidupan anak-anak.
“Film ini dibuat dengan cinta. Lebih dari sekadar teknis, kami menjunjung tinggi proses, disiplin, dan sikap. Karena bagi kami, attitude is over the skill. Banyak pemeran anak-anak di film ini dan itu menuntut kesabaran serta kerja tim yang luar biasa,” tandasnya.
Sinopsis Film Cyberbullying
Kisah film Cyberbullying akan mengikuti tokoh utama, Neira, seorang siswi kelas dua SMP yang dikenal sebagai panutan di sekolah. Akan tetapi, hidupnya yang tampak sempurna runtuh setelah sebuah video konfrontasinya dengan teman sekolah menjadi viral.Akibat dari peristiwa ini, Neira mengalami tekanan psikologis, menutup diri, dan kehilangan semangat hidup. Syahdan keluarganya kemudian memutuskan untuk mengirim Neira tinggal bersama kakeknya untuk sejenak menghilangkan trauma yang dialami.
Di lingkungan baru inilah kemudian Neira menemukan kembali harapan dan membangun nilai hidup yang lebih kuat. Pasalnya di tempat barunya itu di mendapat ajaran religiusitas, kemandirian, nasionalisme, dan semangat gotong royong.
Bersama teman-teman barunya, Neira kemudian membangun taman baca dan tempat latihan Spelling Bee bagi anak-anak kurang mampu. Puncaknya, dia kembali ke sekolah lamanya untuk mengikuti lomba Spelling Bee dan berhasil menorehkan prestasi, sekaligus menutup luka masa lalu.
Pemeran Film Cyberbullying didominasi anak-anak dan remaja. Beberapa di antaranya adalah Amanda, Tiel, Flyn, Makka, Habibi, Rajwa, dan masih banyak talent cilik dari Kota Makassar yang akan beradu akting dengan aktor kawakan Roy Marten.
Cyberbullying menjadi produksi ke-3 DL Entertainment setelah sebelumnya menghadirkan dua karya film bertema keluarga yakni Pulang Tak Harus Rumah dan Keluar Main. Syuting Film Cyberbullying dimulai pada 9 April 2025 dan seluruh proses produksi dilakukan di Kota Makassar.
Baca juga: Daftar Film Komedi yang Pernah Dibintangi Titiek Puspa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.