Pengunjung mengamati benda akulturasi yang dipajang pada pameran KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Senin (10/2/2025). (sumber gambar: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)

Mengungkai Budaya Nusantara-Tionghoa dalam Seteleng Kongsi di Museum Nasional

07 April 2025   |   17:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Bertolak dari Yogyakarta, kostum tari perpaduan budaya Tionghoa dan Nusantara itu terpacak rapi di Museum Nasional Indonesia (MNI). Kostum ini bukan sembarang kostum. Benda istimewa itu adalah koleksi dari penari senior Didik Nini Thowok.

Maestro tari berusia 70 tahun itu, membuat kostum tersebut sebelum da mempelajari Opera Tiongkok. Kostum ini adalah bagian dari Tarian Double Sword, karya Mei Lanfang, yang dibuat Didik untuk mewujudkan bentuk asli kostum dari China.

Baca juga: Menikmati Pameran The Paper Menagerie, Saat Ekspresi Seni Dituang Lewat Kertas 

Mengetengahkan aksen wastra Bali dan China, kostum ini merupakan salah satu karya dalam seteleng Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara di Museum Nasional Indonesia (MNI). Pameran ini dihelat pada 11 Februari 2025 sampai Mei 2025.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon mengatakan kedatangan masyarakat Tionghoa di Nusantara yang terjadi selama berabad-abad telah banyak memberikan kontribusi yang besar dalam memperkaya khazanah budaya bangsa Indonesia.

"Seiring dengan datangnya  para pedagang, pemuka agama, dan perantau lainnya dari negeri Tiongkok yang kemudian disebut Tionghoa. Akulturasi ini menghasilkan perpaduan unik yang memperkaya khazanah budaya Indonesia,” katanya. 

Selain menarasikan akulturasi, pameran ini juga menyajikan sejarah penting Indonesia yang tak bisa dilepaskan dari peran orang-orang Tionghoa. Misal, dengan hadirnya koran Sinpo yang memuat teks lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya pada 1928.

Dinarasikan pula peran sejumlah tokoh-tokoh seperti Sie Kong Lian, yang meminjamkan rumahnya untuk Kongres Sumpah Pemuda II. Kemudian, Yo Kim Tjan, yang merekam lagu Indonesia Raya versi keroncong, saat W.R Soepratman memainkan lagu tersebut kali pertama pada 1930-an.
 

ajaha

Pengunjung mengamati benda akulturasi yang dipajang pada pameran KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Senin (10/2/2025). (sumber gambar: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)


Koordinator kurator pameran, Fifia Wardhani mengatakan, seteleng ini dibagi menjadi 3 zona, yakni interaksi awal, mengadu nasib dan meretas jalan kemerdekaan, serta zona merayakan keberagaman. Ketiga zona tersebut menarasikan sejarah persinggungan budaya Tionghoa dari awal hingga sekarang.

"Refleksi dari pameran ini memang menghadirkan senarai budaya mulai dari kuliner, busana, arsitektur, sampai bahasa dan sastra. Persentuhan dengan orang Tionghoa ini tidak terjadi secara langsung tapi selama beberapa abad," katanya.  

Keunikan lain dari pameran ini adalah dihadirkannya karya Christine Ay Tjoe bertajuk Symmetrical Sancturium (pencil, acrylic on canvas, 70x90 cm, 2008). Kendati tidak dijelaskan ini koleksi siapa, yang terang hadirnya lukisan ini memberi warna baru dalam pameran ini.

Pada ruang lain, pengunjung juga akan bertemu dengan sejumlah karya dari Lee Man Fong yang mengungkai objek astrologi dalam budaya Tionghoa. Misalnya lewat karya bertajuk Dua Bangau dan Dua Kelinci, tanpa tahun (undated oil on hardboard 103x50 cm).

Baca juga: Pameran Marine Ships Must Be Tampilkan Foto Sejarah Diplomasi Indonesia-Rusia

Pameran Kongsi bisa dikunjungi publik hingga Mei 2025 di Museum Nasional Indonesia. Adapun harga tiket adalah Rp25.000. Harga tiket masuknya adalah Rp25.000 untuk dewasa dan Rp15.000 untuk anak-anak, serta Rp50.000 untuk WNA.

Pembelian tiket pameran dapat dilakukan secara langsung di tempat yakni di loket museum ataupun melalui aplikasi Traveloka. Dihelatnya pameran ini adalah upaya dari Museum dan Cagar Budaya (IHA)  dalam mempromosikan kegiatan budaya sebagai upaya penguatan wawasan masyarakat.

SEBELUMNYA

Film Yadang: The Snitch akan Tayang di Bioskop Indonesia 23 April 2025

BERIKUTNYA

Cek Daftar Perawatan Kendaraan Penting Setelah Perjalanan Jauh

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: