Pemburu Inuit berfoto dengan anjing berburu mereka sebelum mencari anjing laut, walrus, dan beruang kutub di Greenland barat laut. (sumber gambar: Mads Pihl/Denmark.dk)

Cek 5 Fakta Unik Greenland, Pulau Terbesar di Dunia yang Diinginkan AS

29 March 2025   |   14:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Nama Greenland beberapa waktu terakhir terus menjadi perhatian dunia, terlebih setelah negeri Tanah Hijau itu melakukan pemilihan umum pada awal Maret 2025. Penduduk di belahan bumi utara itu memilih anggota parlemen, yang akan menentukan nasib mereka di masa depan.

Isu pro dan kontra kemerdekaan menjadi tema utama kampanye pihak yang bersaing dalam pemilu. Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) juga membuat tensi politik di Greenland memanas. Trump terus berupaya menjadikan Greenland bagian dari AS.

Baca juga: 3 Fakta Stargate, Ambisi Trump Bikin Pusat Data AI Terbesar di Dunia

Bukan sekali-dua kali Trump ingin 'mencaplok' Greenland. Pada 2019 misalnya, selama masa jabatan pertamanya, Trump sempat ingin membeli pulau tersebut. Setelah kembali terpilih, Trump kembali ingin menguasai pulau tersebut karena diklaim dengan kendali atas Greenland maka akan memberi keamanan nasional dan ekonomi bagi AS.

Lantas, apa saja fakta unik dan kelebihan Greenland yang membuat Trump terus berupaya menjadikannya bagian dari AS? Dihimpun dari berbagai sumber resmi, berikut di antaranya:


1. Wilayah Otonom

Greenland terletak di Samudra Atlantik Utara dan Samudra Arktik, yang secara politik merupakan bagian dari Kerajaan Denmark. Namun Greenland adalah wilayah otonom yang memiliki pemerintahan sendiri untuk urusan domestik, meskipun untuk kebijakan luar negeri, pertahanan, dan moneter masih dikendalikan Denmark.

Berdasarkan laman Kementerian Luar Negeri Denmark, Greenland diperintah Denmark sejak awal abad ke-18 hingga 1979, saat pemerintahan sendiri dimulai. Pada 2009, Greenland juga menyetujui Undang-Undang pemerintahan sendiri dalam sebuah referendum yang dilakukan oleh seluruh masyarakat.


2. Sempat ingin Dibarter

AS sudah sejak lama memiliki kepentingan di Greenland. Gagasan awal dari upaya ini sudah dimulai sejak presiden ke-33 AS, Harry S. Truman. Pada 1946, Truman pernah menawarkan US$100 juta kepada Denmark untuk mendapatkan Greenland, bahkan sempat digelar perundingan untuk menukar wilayah Alaska dengan pulau tersebut.

Syahdan, pada 2019, Presiden Donald Trump juga mengungkapkan keinginan untuk membeli Greenland, tetapi pemerintah Denmark menegaskan bahwa Greenland bukan untuk dijual. Upaya pembelian ini juga menuai pro-kontra di masyarakat Inuit, atau sering disebut Kalaallit. Mayoritas dari mereka juga menentang hal tersebut.


3. Lokasi Strategis

Bukan tanpa alasan AS ingin menguasai Greenland. Pulau di belahan utara ini memiliki posisi geografis yang strategis, terutama dalam konteks pertahanan dan pengawasan militer. Sejak Perang Dunia II misalnya, AS telah membangun pangkalan Luar Angkasa Pituffik yang masih beroperasi hingga saat ini.

Mengutip BBC, China dan Rusia juga telah mulai membangun kemampuan militer di wilayah Arktik. Momen inilah yang ditengarai membuat AS berusaha mengembangkan kehadirannya di Arktik guna melawan para pesaingnya yang juga ingin menjadikan tempat tersebut sebagai pangkalan militer.


4. Pulau Terbesar di Dunia

Greenland merupakan pulau terbesar di dunia yang bukan merupakan benua. Uniknya, pulau yang sekitar 80 persennya berupa es itu hanya dihuni sekitar 56.000 jiwa. Sebagian besar penduduk ini tinggal di pesisir barat dan tenggara Greenland, dengan ibu kota Nuuk sebagai pusat pemerintahan dan budaya.

Karena iklim Arktik, sebagian besar penduduk Greenland tinggal di pesisir pantai, baik di pemukiman maupun kota, yang hanya mencakup 20 persen dari wilayah non-es. Secara historis, perikanan dan perburuan telah menjadi kunci untuk bertahan hidup karena musim panas yang pendek.


5. Kaya Sumber Daya Alam

Greenland memiliki cadangan mineral langka, termasuk uranium, nikel, emas, dan elemen tanah jarang yang penting untuk teknologi modern seperti ponsel, baterai, dan peralatan militer. Dengan mencairnya es akibat perubahan iklim, semakin banyak sumber daya yang dapat dieksplorasi.

Potensi inilah sepertinya yang juga menarik perhatian banyak negara, termasuk AS dan China untuk dieksplorasi. Hadirnya teknologi terbarukan, peluang jalur pelayaran baru, dan akses yang lebih mudah ke sumber daya alam di wilayah Arktik juga membuat kawasan ini semakin diminati.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News
 

SEBELUMNYA

Peristiwa Gempa Bumi Terbesar di Dunia, Terbaru di Myanmar-Thailand

BERIKUTNYA

Erick Thohir, Gerald Vanenburg, dan Sumardji Bahas Regenerasi Pemain Timnas

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: