Bioskop Sepi? Penonton Film Indonesia pada Kuartal I-2025 Baru Capai 10 Juta
27 March 2025 |
17:14 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
1
Like
Like
Like
Industri film Indonesia pada kuartal pertama 2025 mengalami kontraksi. Hingga akhir Maret, minat penonton untuk menyaksikan film di bioskop masih belum terlalu menggembirakan, terutama jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Tidak dapat disangkal, tahun 2024 menjadi pencapaian bersejarah bagi perfilman Indonesia dengan rekor jumlah penonton tertinggi sepanjang masa. Dengan meraih lebih dari 80 juta penonton, harapan untuk mengulang kesuksesan serupa pada tahun ini pun makin besar.
Namun, memasuki awal 2025 ini, industri film Indonesia mengalami sedikit perlambatan. Sebab, terjadi penurunan jumlah penonton yang cukup signifikan di bioskop.
Baca Juga: Film Saw XI Batal Tayang Tahun Ini, Billy the Puppet Isyaratkan Permainan Belum Usai
Ketua umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Suprayitno mengungkapkan hingga akhir kuartal pertama 2025 ini, jumlah penonton film Indonesia baru mencapai sekitar 10.500.000 orang.
“Kalau dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, memang terjadi penurunan. Tahun lalu itu kuartal pertama bisa menembus 18 juta penonton,” ujar Suprayitno kepada Hypeabis.id.
Kendati mengalami kontraksi yang cukup dalam, Suprayitno melihat industri film Indonesia secara umum masih dalam kondisi yang baik. Dia tidak melihat penurunan angka penonton di kuartal yang sama ini sebagai pertanda yang mengkhawatirkan.
Ada beberapa alasannya. Menurut Suprayitno, dinamika industri film selalu berbeda-beda setiap tahun, sehingga tidak serta merta bisa dibandingkan dengan mata telanjang per kuartal. Sebab, industri film sangat bergantung pada momen libur dan film apa yang ditayangkan.
“Secara umum, kalau bicara kuartal pertama, biasanya perolehan penontonnya memang di angka 10 juta. Hanya tahun lalu yang berbeda ya, karena ada kemunculan film Agak Laen. Itu tertolong oleh film itu,” imbuhnya.
Selain itu, Suprayitno memperkirakan bahwa penurunan jumlah penonton juga dipengaruhi oleh momen Ramadan yang kini jatuh di awal tahun. Menurutnya, selama Ramadan, performa bioskop umumnya mengalami penurunan.
Oleh karena itu, capaian 10 juta penonton lebih banyak didorong oleh film-film yang dirilis pada Januari dan Februari, sementara pada Maret, jumlah penonton mulai menurun seiring dimulainya Ramadan. Dia menambahkan bahwa pola ini berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurutnya, raihan 10 juta penonton pada kuartal pertama ini masih menjadi modal yang bagus untuk memasuki kuartal berikut-berikutnya. Terlebih, setelah ini, industri film Indonesia akan memasuki satu periode emas.
Awal kuartal kedua, industri film Indonesia akan disambut dengan momentum Lebaran. Menurut Suprayitno, Lebaran biasanya jadi momen besar karena jumlah penonton Indonesia akan mengalami lonjakan.
Dia optimistis momen Lebaran tahun ini juga akan berdampak demikian. Terlebih, tahun ini, libur Lebaran cukup panjang, bahkan menyentuh dua kali akhir pekan.
Sebagai informasi, perolehan box office Indonesia pada kuartal pertama 2025 memang cukup stagnan. Meski cukup meyakinkan dengan ada tiga film yang meraih lebih dari 1 juta penonton pada awal Februari, tetapi film-film setelahnya justru kesulitan.
Per 27 Maret 2025, box office film Indonesia hanya ditopang oleh tiga film, yakni Petaka Gunung Gede dengan raihan 3.187.066, Perayaan Mati Raya dengan raihan penonton 1.372.041, dan 1 Kakak 7 Ponakan dengan 1.269.981 penonton.
Sementara itu, film di peringkat ketiga sampai keenam masih kesulitan menembus angka 1 juta penonton. Mereka ialah Pengantin Setan yang baru meraih 843.580 penonton, Alhmarhum yang meraih 726.121 penonton, dan Pengantin Iblis yang baru meraih 681.657 penonton.
Adapun film di peringkat ketujuh sampai kesepuluh masih di bawah 500.000 penonton. Mereka adalah Sebelum 7 Hari dengan raihan 430.146, Anak Kunti dengan 284.203, Iblis Dalam Kandungan 2: Deception dengan 229.080, dan Keajaiban Air Mata Wanita dengan 215.156.
Baca Juga: Fakta Menarik Film Qodrat 2, Horor Religi yang Tayang Lebaran 2025
Tidak dapat disangkal, tahun 2024 menjadi pencapaian bersejarah bagi perfilman Indonesia dengan rekor jumlah penonton tertinggi sepanjang masa. Dengan meraih lebih dari 80 juta penonton, harapan untuk mengulang kesuksesan serupa pada tahun ini pun makin besar.
Namun, memasuki awal 2025 ini, industri film Indonesia mengalami sedikit perlambatan. Sebab, terjadi penurunan jumlah penonton yang cukup signifikan di bioskop.
Baca Juga: Film Saw XI Batal Tayang Tahun Ini, Billy the Puppet Isyaratkan Permainan Belum Usai
Ketua umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Suprayitno mengungkapkan hingga akhir kuartal pertama 2025 ini, jumlah penonton film Indonesia baru mencapai sekitar 10.500.000 orang.
“Kalau dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, memang terjadi penurunan. Tahun lalu itu kuartal pertama bisa menembus 18 juta penonton,” ujar Suprayitno kepada Hypeabis.id.
Kendati mengalami kontraksi yang cukup dalam, Suprayitno melihat industri film Indonesia secara umum masih dalam kondisi yang baik. Dia tidak melihat penurunan angka penonton di kuartal yang sama ini sebagai pertanda yang mengkhawatirkan.
Ada beberapa alasannya. Menurut Suprayitno, dinamika industri film selalu berbeda-beda setiap tahun, sehingga tidak serta merta bisa dibandingkan dengan mata telanjang per kuartal. Sebab, industri film sangat bergantung pada momen libur dan film apa yang ditayangkan.
“Secara umum, kalau bicara kuartal pertama, biasanya perolehan penontonnya memang di angka 10 juta. Hanya tahun lalu yang berbeda ya, karena ada kemunculan film Agak Laen. Itu tertolong oleh film itu,” imbuhnya.
Selain itu, Suprayitno memperkirakan bahwa penurunan jumlah penonton juga dipengaruhi oleh momen Ramadan yang kini jatuh di awal tahun. Menurutnya, selama Ramadan, performa bioskop umumnya mengalami penurunan.
Oleh karena itu, capaian 10 juta penonton lebih banyak didorong oleh film-film yang dirilis pada Januari dan Februari, sementara pada Maret, jumlah penonton mulai menurun seiring dimulainya Ramadan. Dia menambahkan bahwa pola ini berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurutnya, raihan 10 juta penonton pada kuartal pertama ini masih menjadi modal yang bagus untuk memasuki kuartal berikut-berikutnya. Terlebih, setelah ini, industri film Indonesia akan memasuki satu periode emas.
Awal kuartal kedua, industri film Indonesia akan disambut dengan momentum Lebaran. Menurut Suprayitno, Lebaran biasanya jadi momen besar karena jumlah penonton Indonesia akan mengalami lonjakan.
Dia optimistis momen Lebaran tahun ini juga akan berdampak demikian. Terlebih, tahun ini, libur Lebaran cukup panjang, bahkan menyentuh dua kali akhir pekan.
Sebagai informasi, perolehan box office Indonesia pada kuartal pertama 2025 memang cukup stagnan. Meski cukup meyakinkan dengan ada tiga film yang meraih lebih dari 1 juta penonton pada awal Februari, tetapi film-film setelahnya justru kesulitan.
Per 27 Maret 2025, box office film Indonesia hanya ditopang oleh tiga film, yakni Petaka Gunung Gede dengan raihan 3.187.066, Perayaan Mati Raya dengan raihan penonton 1.372.041, dan 1 Kakak 7 Ponakan dengan 1.269.981 penonton.
Sementara itu, film di peringkat ketiga sampai keenam masih kesulitan menembus angka 1 juta penonton. Mereka ialah Pengantin Setan yang baru meraih 843.580 penonton, Alhmarhum yang meraih 726.121 penonton, dan Pengantin Iblis yang baru meraih 681.657 penonton.
Adapun film di peringkat ketujuh sampai kesepuluh masih di bawah 500.000 penonton. Mereka adalah Sebelum 7 Hari dengan raihan 430.146, Anak Kunti dengan 284.203, Iblis Dalam Kandungan 2: Deception dengan 229.080, dan Keajaiban Air Mata Wanita dengan 215.156.
Baca Juga: Fakta Menarik Film Qodrat 2, Horor Religi yang Tayang Lebaran 2025
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.