Candi Prambanan (Sumber gambar: Unsplash/Eugenia Clara)

Hari Raya Nyepi, Candi Prambanan Bakal Ditutup Pada 29 Maret 2025

24 March 2025   |   06:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) atau InJourney Destinations (IDM) bakal melakukan penutupan destinasi Taman Wisata Candi Prambanan bagi wisatawan pada Hari Suci Nyepi pada Jumat, 29 Maret 2025.

Penutupan ini berlangsung dari pukul 06.00 WIB hingga 24.00 WIB sebagai bentuk penghormatan kepada umat Hindu yang merayakan Hari Suci Nyepi. Selain itu, listrik di kawasan Candi Prambanan akan dipadamkan mulai pukul 06.00 WIB pada 29 Maret hingga pukul 06.00 WIB pada 30 Maret 2025.

Baca juga: Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Selama Libur Nyepi & Lebaran

“Dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi pada tanggal 29 Maret 2025, Taman Wisata Candi Prambanan ditutup untuk umum,” bunyi pengumuman Taman Wisata Candi Prambanan melalui Instagram resminya.

Penutupan ini merupakan bagian dari program Prambanan dalam Sunyi yang menghadirkan suasana hening sesuai dengan Catur Brata Penyepian, yaitu amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Candi Prambanan hanya akan ditutup sehari penuh. Selepasnya, Taman Wisata Candi Prambanan akan kembali dibuka untuk umum pada Minggu, 30 Maret 2025.

Kendati demikian, bagi masyarakat yang ingin turut menikmati perayaan Nyepi bisa hadir pada Jumat, 28 Maret 2025. Sebab, sehari sebelum Nyepi, wisatawan memiliki kesempatan istimewa untuk menyaksikan Upacara Tawur Agung Kesanga yang berlangsung di kawasan candi.

“Kamu bisa menyaksikan langsung prosesi sakral ini dan merasakan energi spiritual yang mendalam di tengah kemegahan Candi Prambanan,” imbuh pengelola.
 

Upacara ini merupakan bagian penting dari tradisi umat Hindu dalam menyambut Nyepi, yang bertujuan untuk membersihkan alam semesta dari energi negatif dan mengembalikan keseimbangan.

Tawur Agung Kesanga merupakan salah satu ritual Bhuta Yadnya yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam demi kesejahteraan bersama. Upacara ini memiliki ciri khas berupa pawai ogoh-ogoh, patung raksasa yang melambangkan sifat-sifat negatif dan nantinya akan dimusnahkan sebagai simbol penyucian.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Nyepi, Tawur Agung Kesanga dilakukan setelah upacara Melasti dan dilanjutkan dengan Pengerupukan sebelum akhirnya mencapai puncaknya pada Hari Raya Nyepi.

Upacara Tawur Agung Kesanga bermakna untuk membayar atau mengembalikan sari-sari alam yang telah diambil oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Adapun adanya ogoh-ogoh di upacara ini menggambarkan kepribadian Bhuta Kala yang merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Ogoh-ogoh digambarkan dalamn wujud makhluk hidup di Mayapada, Surga, dan Negara, seperti naga, gajah, garuda, widyadari, dan dewa.

Hal unik pada Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan selain ogoh-ogoh adalah adanya parade Gunungan. Biasanya gunungan terdiri dari susunan hasil bumi berdiameter besar yang akan diarak keliling Candi Prambanan untuk dihaturkan. Selain itu, umat yang hadir juga dipersilakan mengambil hasil bumi tersebut nantinya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Mengenal Perbedaan Kurma Ajwa Aliyah dan Kurma Madinah

BERIKUTNYA

4 Filosofi Mendalam Hidangan Lebaran, Kue Kering sampai Opor Ayam

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: