Ilustrasi hacker melakukan serangan siber. (Sumber gambar: Pexels/Cottonbro Studio)

3,9 Juta Serangan Siber Berbasis Web Terdeteksi di Indonesia, Genhype Waspada Berinternet

27 January 2025   |   20:28 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia menjadi salah satu negara sasaran empuk pelaku kejahatan siber. Jutaan serangan berbasis web terpantau menyasar pengguna internet di industri transportasi, penyedia layanan telekomunikasi, hingga lembaga pemerintahan.
 
Penyedia keamanan global, Kaspersky, dalam laporannya mencatat sebanyak 3.904.883 serangan berbasis web terdeteksi di Indonesia dan berhasil diblokir pada kuartal IV/2024. Angka ini turun 15,42 persen dibandingkan dengan kuartal III/2024 yang mencapai 4.616.837 deteksi.
 
Secara umum, 16,4 persen pengguna menghadapi ancaman online selama kuartal keempat tahun lalu. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat 101 di seluruh dunia terkait bahaya saat penjelajahan web. 

Baca juga: Ancaman Siber Semakin Canggih, Indonesia Harus Siaga Hadapi Serangan AI
 
Selama kuartal IV/2024, Kaspersky juga mendeteksi 8.376.431 insiden lokal pada komputer peserta Kompetisi Sains Nasional (KSN) di Indonesia. Secara keseluruhan, 20,2 persen peserta diserang oleh ancaman lokal selama periode ini.
 
Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, dan metode offline lainnya.

Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, menyebut bahwa memang statistik terbaru Kaspersky untuk Indonesia menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan keamanan sebagaimana dibuktikan oleh penurunan ancaman daring yang telah pihaknya blokir Akan tetapi, hal ini tidak berarti pengguna gawai harus berpuas diri. 

Baik individu maupun bisnis, menurutnya, harus memiliki visi untuk selalu selangkah lebih maju dalam membangun keamanan terbaiknya seraya merangkul digitalisasi. 

Tak dimungkiri, Indonesia saat ini menjadi salah satu target pasar besar untuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Menurut data Oxford Insight, tingkat kesiapan Indonesia untuk penggunaan AI telah mencapai 61,03 persen. 
 
Laporan anyar Kaspersky, juga menunjukkan bahwa kecerdasan buatan akan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Sementara itu, masalah privasi seputar data biometrik dan teknologi canggih akan menjadi pusat perhatian pada 2025.
 
Dalam transformasi teknologi yang pesat dengan pemanfaatan AI di Indonesia, ancaman juga semakin canggih. Pasalnya, pelaku ancaman berevolusi untuk mengaburkan kode berbahaya guna melewati analisis dan emulasi statis. 

Perlindungan terhadap ancaman tersebut lantas memerlukan solusi keamanan yang andal dan kuat yang memanfaatkan metode berbasis machine learning (ML) proaktif dan analisis perilaku dalam mendeteksi dan menangkis serangan secara real time.

Yeo Siang Tiong mengingatkan bahwa keamanan siber merupakan area krusial yang harus diperhatikan dalam implementasi AI. Untuk itu, lanjutnya, tim IT harus memiliki tim operasi keamanan yang mampu memantau dan mengatasi ancaman siber.

Lebih jauh lagi, perlindungan data pribadi juga harus menjadi prioritas utama. Kebijakan dan regulasi yang jelas tentang perlindungan data perlu diterapkan untuk melindungi hak pengguna. “Faktor-faktor ini saling memperkuat dalam menciptakan pertahanan keamanan yang solid,” ujarnya, dikutip Hypeabis.id, Senin (27/1/2024).

Untuk meningkatkan keamanan perusahaan, ada proses dan praktik terbaik menurut Kaspersky. Bagaimana caranya? Simak rekomendasinya berikut ini yuk, Genhype. 
  1. Selalu perbarui perangkat lunak di semua perangkat untuk mencegah penyerang mengeksploitasi kerentanan dan menyusup ke jaringan organisasi.
  2.  Segera instal patch yang tersedia untuk solusi VPN komersial yang menyediakan akses bagi karyawan jarak jauh dan bertindak sebagai gateway di jaringan pribadi.
  3.  Cadangkan data secara teratur dan pastikan data dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan atau dalam keadaan darurat. 
  4.  Hindari mengunduh dan menginstal perangkat lunak bajakan atau perangkat lunak dari sumber yang tidak dikenal atau tidak terverifikasi. 
  5.  Jangan mengekspos layanan desktop atau manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll.) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan. Gunakan selalu kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall untuk layanan tersebut.
  6.  Pantau akses dan aktivitas dengan memanfaatkan visibilitas di jaringan untuk menemukan aktivitas yang tidak biasa. Kemudian, kendalikan akses pengguna sesuai kebutuhan dan persyaratan untuk meminimalkan risiko akses tidak sah dan kebocoran data.
  7.  Menyusun catatan petunjuk darurat keamanan dan pastikan petunjuk tersebut terkini. Kaspersky dapat melakukan latihan simulasi untuk membantu menjalankan simulasi darurat.
  8. Menilai dan mengaudit rantai pasokan dan akses layanan terkelola ke lingkungan pribadi. Manfaatkan layanan keamanan siber untuk mendeteksi dan mengelola ancaman dunia maya. 
Baca juga: Waspada Quishing, Modus Kejahatan Siber Canggih Memanfaatkan QR Code

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

5 Rekomendasi Hotel Ramah Anak di Sekitar Puncak Bogor

BERIKUTNYA

Kumpulan Inspirasi Ucapan & Twibbon Tahun Baru Imlek 2025

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: