Satu Dekade Ciputra Artpreneur, Rina Ciputra Lanjutkan Visi-Misi Sang Ayah
19 March 2025 |
22:01 WIB
Prasetyo Agung Ginanjar
Jurnalis Hypeabis.id
Kesenian dan wirausaha masih menjadi napas utama Ciputra Artpreneur untuk menyemarakkan seni di Tanah Air. Pusat kesenian di Jakarta itu juga tetap bertekad untuk menjadi salah satu destinasi wisata budaya bertaraf internasional di Indonesia.
Memperingati ulang tahunnya yang ke-10, buah tangan dari Ir. Ciputra ini juga memperkenalkan wajah baru sebagai platform yang memfasilitasi kebutuhan hiburan berkualitas. Termasuk dengan meningkatkan fungsinya sesuai dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Begini Strategi Para Artpreneur Tingkatkan Bisnis Seni Pertunjukan & Konser
Presiden Direktur Ciputra Artpreneur, Rina Ciputra Sastrawinata mengatakan, dia akan meneruskan amanat Ciputra untuk menjadikan tempat tersebut sebagai wadah pertukaran ide, dan kreativitas para seniman di Indonesia dan internasional.
Momen satu ini diharap juga dapat menjadi pemicu untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa mendatang. Salah satunya dengan terus mendukung para seniman untuk berkarya tidak hanya dengan nilai estetika, tetapi juga dengan nilai ekonomi yang baik.
"Saya juga tetap berkomitmen kepada amanat yang diberikan oleh ayah saya [Ir. Ciputra] untuk menjadikan Ciputra Artpreneur sebagai destinasi wisata seni, baik seni pertunjukan di teater ataupun pameran kesenian di galeri," katanya saat konferensi pers di Ciputra Artpreneur, Rabu, (19/3/25).
Selaras, Direktur Ciputra Artpreneur, Nararya Ciputra Sastrawinata mengatakan momen 1 dekade ini juga akan menjadi refleksi bagi mereka untuk terus meningkatkan kualitas. Khususnya dalam mempererat hubungan dengan partner, dan para penikmat seni di Tanah Air, khususnya pertunjukan.
Seiring meningkatnya antusiasme dan keberagaman seni, pihaknya juga akan memperbarui berbagai peningkatan pada ruangan ataupun program-program yang akan diadakan. Salah satunya dengan menambahkan perlengkapan audio visual, dan lighting untuk mengakomodir berbagai kebutuhan.
"Selama 10 tahun ini kami melihat ada perkembangan, meskipun sempat drop saat Covid-19. Ke depan kami juga akan menjembatani pertunjukan-pertunjukan seni yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh generasi muda," katanya.
Menurut Nararya saat ini para pekerja seni, khususnya seni pertunjukan memang mulai banyak yang menggelar pertunjukan dengan durasi panjang. Lain dari itu drama musikal juga menjadi salah satu pertunjukan yang mulai disukai anak muda dengan tema dan premis yang beragam.
Melihat peluang tersebut pihaknya juga akan mengintegrasikan pertunjukan seni dengan pameran di Ciputra Artpreneur Gallery Citra. Sehingga nantinya selain menonton pertunjukan, pengunjung juga bisa menikmati senarai karya seni yang dipacak di galeri tersebut.
"Jadi saat mereka ke sini, mereka bisa lebih betah menikmati sajian yang kami suguhkan. Ini juga untuk memperluas exposure, serta membangun kerjasama dengan berbagai pihak baik di dalam dan luar negeri," katanya.
Ciputra Artpreneur adalah pusat kesenian di Ciputra World 1 Jakarta, Kuningan. Tempat ini memiliki sejumlah platform untuk seni, seperti Ciputra Artpreneur Theatre dan Ciputra Artpreneur Gallery Citra, yakni gedung pertunjukan teater dan galeri seni dengan kapasitas besar.
Berdiri sejak 2014, Ciputra Artpreneur telah menggelar berbagai pertunjukan dan pameran seni berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia dan mancanegara. Selain itu mereka juga aktif berkolaborasi dengan seniman lokal dan internasional untuk menghadirkan seni yang berkualitas.
Terbaru, Ciputra Artpreneur juga menghadirkan Galeri Imaji, yang diciptakan dalam rangka merayakan ulang tahun ke-10. Mengambil tajuk Butterfly Catching Room, ruangan ini menawarkan berbagai aktivitas kreatif seperti membuat flipbook, menggambar kupu-kupu, dan membangun kota.
Ruang ini dirancang untuk mendukung pengembangan kreativitas anak melalui kegiatan interaktif yang menyenangkan. Salah satunya dengan merespons karya maestro seni rupa Indonesia, Hendra Gunawan bertajuk Menangkap Kupu-kupu, yang dibuat seniman asal Bandung, Jawa Barat, itu pada 1975.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Memperingati ulang tahunnya yang ke-10, buah tangan dari Ir. Ciputra ini juga memperkenalkan wajah baru sebagai platform yang memfasilitasi kebutuhan hiburan berkualitas. Termasuk dengan meningkatkan fungsinya sesuai dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Begini Strategi Para Artpreneur Tingkatkan Bisnis Seni Pertunjukan & Konser
Presiden Direktur Ciputra Artpreneur, Rina Ciputra Sastrawinata mengatakan, dia akan meneruskan amanat Ciputra untuk menjadikan tempat tersebut sebagai wadah pertukaran ide, dan kreativitas para seniman di Indonesia dan internasional.
Momen satu ini diharap juga dapat menjadi pemicu untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa mendatang. Salah satunya dengan terus mendukung para seniman untuk berkarya tidak hanya dengan nilai estetika, tetapi juga dengan nilai ekonomi yang baik.
"Saya juga tetap berkomitmen kepada amanat yang diberikan oleh ayah saya [Ir. Ciputra] untuk menjadikan Ciputra Artpreneur sebagai destinasi wisata seni, baik seni pertunjukan di teater ataupun pameran kesenian di galeri," katanya saat konferensi pers di Ciputra Artpreneur, Rabu, (19/3/25).
Pendiri Teater Koma Ratna Riantiarno (dari kiri), Artis Titiek Puspa, Direktur Ciputra Artpreneur Nararya Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra Sastrawinata, dan Senior Direktur Ciputra Artpreneurr Meiko Handoyo berbincang disela-sela perayaan 10 Tahun Ciputra Artpreneur di Jakarta, Rabu (19/3/2025). (Sumber foto: Hypeabis.id/Abdurachman)
Seiring meningkatnya antusiasme dan keberagaman seni, pihaknya juga akan memperbarui berbagai peningkatan pada ruangan ataupun program-program yang akan diadakan. Salah satunya dengan menambahkan perlengkapan audio visual, dan lighting untuk mengakomodir berbagai kebutuhan.
"Selama 10 tahun ini kami melihat ada perkembangan, meskipun sempat drop saat Covid-19. Ke depan kami juga akan menjembatani pertunjukan-pertunjukan seni yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh generasi muda," katanya.
Menurut Nararya saat ini para pekerja seni, khususnya seni pertunjukan memang mulai banyak yang menggelar pertunjukan dengan durasi panjang. Lain dari itu drama musikal juga menjadi salah satu pertunjukan yang mulai disukai anak muda dengan tema dan premis yang beragam.
Melihat peluang tersebut pihaknya juga akan mengintegrasikan pertunjukan seni dengan pameran di Ciputra Artpreneur Gallery Citra. Sehingga nantinya selain menonton pertunjukan, pengunjung juga bisa menikmati senarai karya seni yang dipacak di galeri tersebut.
"Jadi saat mereka ke sini, mereka bisa lebih betah menikmati sajian yang kami suguhkan. Ini juga untuk memperluas exposure, serta membangun kerjasama dengan berbagai pihak baik di dalam dan luar negeri," katanya.
Pengunjung melihat karya Hendra Gunawan pada pameran 100 Tahun Hendra Gunawan Prisoner of Hope di Ciputra Artpreneur Museum di Jakarta, Rabu (19/3/2025). (Sumber foto: Hypeabis.id/Abdurachman)
Ciputra Artpreneur adalah pusat kesenian di Ciputra World 1 Jakarta, Kuningan. Tempat ini memiliki sejumlah platform untuk seni, seperti Ciputra Artpreneur Theatre dan Ciputra Artpreneur Gallery Citra, yakni gedung pertunjukan teater dan galeri seni dengan kapasitas besar.
Berdiri sejak 2014, Ciputra Artpreneur telah menggelar berbagai pertunjukan dan pameran seni berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia dan mancanegara. Selain itu mereka juga aktif berkolaborasi dengan seniman lokal dan internasional untuk menghadirkan seni yang berkualitas.
Terbaru, Ciputra Artpreneur juga menghadirkan Galeri Imaji, yang diciptakan dalam rangka merayakan ulang tahun ke-10. Mengambil tajuk Butterfly Catching Room, ruangan ini menawarkan berbagai aktivitas kreatif seperti membuat flipbook, menggambar kupu-kupu, dan membangun kota.
Ruang ini dirancang untuk mendukung pengembangan kreativitas anak melalui kegiatan interaktif yang menyenangkan. Salah satunya dengan merespons karya maestro seni rupa Indonesia, Hendra Gunawan bertajuk Menangkap Kupu-kupu, yang dibuat seniman asal Bandung, Jawa Barat, itu pada 1975.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.