Warga menunggu waktu berbuka puasa (ngabuburit) dengan membaca Al Quran di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/3/2024). (Sumber foto: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)

Ramadan Minimalis: Waktunya Puasa dari Konsumsi Berlebihan

14 March 2025   |   06:00 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Saat ini, mungkin waktunya bagi kita untuk menjalani Ramadan lebih minimalis, bukan maksimalis yang konsumtif. Kenapa? Karena harga kebutuhan pokok terus naik, sementara pendapatan rasanya jalan di tempat. Ramadan seharusnya mengingatkan kita pada nilai-nilai inti puasa, yaitu kedisiplinan, kesederhanaan, dan pengendalian diri.

Minimalisme mengajarkan kita untuk fokus pada hal yang benar-benar penting dengan mengurangi hal-hal tidak esensial, baik itu barang atau kebiasaan. Dengan menyingkirkan yang berlebihan, kita bisa menciptakan ruang yang lebih nyaman dan sehat, baik secara fisik maupun mental.

Baca juga: 7 Jurus Jitu Brand Dongkrak Penjualan Selama Ramadan

Gaya hidup ini juga menekankan kualitas daripada kuantitas. Alih-alih membeli banyak barang murah yang cepat rusak, penganut minimalisme lebih memilih produk berkualitas yang tahan lama. Konsep ini tak hanya berlaku untuk barang, tapi juga untuk aktivitas. Kita perlu lebih selektif dalam memilih apa yang benar-benar bermanfaat dan membawa kebahagiaan.

Menariknya, konsep ini sejalan dengan gaya hidup minimalis yang makin diminati anak muda. Menurut survei GoodStats (Oktober-November 2024), 56,9 persen responden berusia 16-30 tahun tertarik menerapkan gaya hidup minimalis, terutama untuk menghemat uang. Sebanyak 24,5 persen berharap hidup sederhana bisa memberi makna lebih dalam hidup mereka, dan 11,1 persen melihat minimalisme sebagai cara mengurangi stres.

Sayangnya, Ramadan sering kali dikaitkan dengan peningkatan konsumsi. Data dari Redseer Strategy Consultants memproyeksikan total belanja masyarakat Indonesia pada Ramadan 2025 mencapai Rp1.188 triliun. Bahkan, selama Ramadan 2021-2023, transaksi belanja online naik 62,5 persen, dengan jumlah konsumen bertambah 36,5 persen.

Padahal, bulan suci ini bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari keinginan berlebih. Dengan membatasi belanja berlebihan, kita bisa lebih hemat dan terhindar dari jebakan gaya hidup konsumtif.

Ramadan bisa menjadi momen yang tepat untuk memulai hidup lebih sederhana dan terencana. Ini saatnya melatih diri untuk lebih selektif dalam belanja, lebih cermat dalam menentukan prioritas, dan lebih sadar dalam setiap keputusan konsumsi. Dengan begitu, Ramadan tidak hanya menjadi waktu refleksi spiritual, tetapi juga kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih bermakna dan selaras dengan nilai-nilai minimalisme.


Tantangan Ramadan Minimalis dan Cara Mengatasinya

Salah satu pekerjaan rumah (PR) dalam menerapkan gaya hidup minimalis saat Ramadan adalah godaan diskon besar-besaran dan promosi belanja online. Banyak orang akhirnya membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hanya karena tergiur harga murah. Untuk menghindari jebakan ini, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan:


1. Buat Daftar Kebutuhan Sebelum Ramadan
Genhype bisa menentukan barang dan bahan makanan yang benar-benar dibutuhkan agar tidak tergoda belanja impulsif. Dengan cara ini Genhype bisa mengerem pengeluaran. Hanya, membeli barang-barang, yang benar-benar dibutuhkan. 

2. Terapkan Aturan 24 Jam
Jika ingin membeli sesuatu, tunggu 24 jam sebelum memutuskan. Cara ini diyakini dapat membantu menilai apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan.

3. Fokus pada Pengalaman, Bukan Barang
Genhype, alih-alih menghabiskan uang untuk barang konsumtif, lebih baik investasi pada pengalaman yang lebih bermakna, seperti berbagi dengan sesama atau mengikuti kegiatan sosial.

4. Kurangi Kebiasaan Berburu Takjil Berlebihan
Salah satu godaan terbesar saat Ramadan adalah membeli berbagai macam takjil tanpa mempertimbangkan apakah semua akan dimakan atau hanya berakhir sebagai limbah makanan.

Baca juga: 7 Film Religi Indonesia yang Cocok Ditonton saat Ramadan 2025

SEBELUMNYA

Sisterhood Modest Bazaar 2025: Surga Belanja Ramadan bagi Pecinta Modest Fashion

BERIKUTNYA

Menteri Ekraf Sebut Film Jumbo Jadi Momentum Kebangkitan Film Animasi Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: