Kenapa Perempuan Lebih Tertarik pada Bad Boy? Begini Penjelasan Ilmiahnya
10 March 2025 |
15:00 WIB
Genhype mungkin punya teman perempuan yang suka berkencan dengan pria ‘bermasalah’ alias bad boy meski banyak pria baik mengantri untuk memilikinya. Atau jangan-jangan itu diri kalian sendiri? Akan tetapi pernahkah kamu bertanya perihal alasan di baliknya?
Meskipun semua peringatan dan tanda red flag sudah terlihat sejak awal kedekatan, kenapa ya banyak perempuan masih menganggap bad boy begitu menarik?
Dari perspektif biologi evolusioner, sebagaimana dijelaskan oleh Michael R. Cunningham, karakteristik bad boy dikategorikan sebagai hipermaskulinitas yang memanifestasikan diri dalam perilaku berani. Karakteristik umum yang dimiliki bad boy adalah sifat pemberontak dan ketidakstabilan emosional.
Lebih lanjut, dalam konteks patologis, individu dengan karakteristik bad boy biasanya menunjukkan ciri-ciri narsisme, sifat eksploitatif (perasaan menguasai), dan impulsif.
Baca juga: Baca juga: 6 Tanda Red Flag dalam Hubungan Cinta, Hati-hati & Waspada!
Secara sederhana, dilansir dari Good Housekeeping, pria ‘bermasalah’ sering kali memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, bahkan cenderung arogan, suka melanggar aturan, dan menciptakan kesan misterius yang menarik.
Lantas kenapa banyak perempuan yang justru tertarik dengan pria bad boy? Berikut alasan ilmiahnya dilansir dari Good Housekeeping dan Gentleman Journal.
Bad boy dengan karakteristiknya yang berani dan terkadang agresif membuat perempuan merasa nyaman karena sugesti bahwa sang pria pasti melindunginya. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa agresi yang digunakan untuk melindungi juga bisa menjadi ancaman. Jika agresi bad boy berbalik arah, perempuan justru bisa menjadi korban pertama.
Meskipun sering kali diasosiasikan dengan laki-laki, sensasi mengejar juga menjadi daya tarik yang kuat bagi banyak perempuan. Fase pendekatan bisa sangat membosankan, tetapi aksi tarik-ulur yang dimainkan oleh bad boy dapat memicu rasa penasaran dan ketertarikan yang intens.
Inti dari daya tarik bad boy adalah ketidakpastian. Singkatnya, misteri itu seksi. Ketidakmampuan perempuan untuk memahami bad boy secara langsung menciptakan rasa penasaran yang menggoda. Sikap acuh tak acuh dan ketidaktersediaan si pria justru meningkatkan keinginan wanita untuk mendapatkan perhatian dan validasi.
Meskipun semua peringatan dan tanda red flag sudah terlihat sejak awal kedekatan, kenapa ya banyak perempuan masih menganggap bad boy begitu menarik?
Dari perspektif biologi evolusioner, sebagaimana dijelaskan oleh Michael R. Cunningham, karakteristik bad boy dikategorikan sebagai hipermaskulinitas yang memanifestasikan diri dalam perilaku berani. Karakteristik umum yang dimiliki bad boy adalah sifat pemberontak dan ketidakstabilan emosional.
Lebih lanjut, dalam konteks patologis, individu dengan karakteristik bad boy biasanya menunjukkan ciri-ciri narsisme, sifat eksploitatif (perasaan menguasai), dan impulsif.
Baca juga: Baca juga: 6 Tanda Red Flag dalam Hubungan Cinta, Hati-hati & Waspada!
Secara sederhana, dilansir dari Good Housekeeping, pria ‘bermasalah’ sering kali memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, bahkan cenderung arogan, suka melanggar aturan, dan menciptakan kesan misterius yang menarik.
Lantas kenapa banyak perempuan yang justru tertarik dengan pria bad boy? Berikut alasan ilmiahnya dilansir dari Good Housekeeping dan Gentleman Journal.
1. Bad boy membebaskan perempuan dari tekanan untuk menjadi gadis baik
Konsep bad boy menarik bagi sebagian perempuan karena memberikan pembebasan dari tekanan untuk selalu menjadi 'gadis baik'. Sejak kecil, perempuan kerap diajarkan untuk patuh dan menyenangkan, sehingga sifat pemberontak mereka tertekan. Ketika bertemu dengan bad boy, mereka secara tidak sadar melihat sosok yang berani mengekspresikan kebebasan diidamkan.
Meskipun tahu bahwa hubungan jangka panjang mungkin sulit, petualangan yang ditawarkan bad boy terasa sangat menggoda, terutama bagi perempuan yang merasa terkekang oleh lingkungan yang protektif. Berkencan dengan bad boy membantu perempuan melepaskan citra gadis baik yang selama ini mereka yakini.
2. Perempuan percaya bad boy mampu melindunginya
Psikolog Forrest Talley mengatakan bahwa perempuan selalu menginginkan seseorang yang cukup tangguh untuk menghadapi dunia dan membalas segala kesalahan ketika perlu, terutama jika mereka berada di posisi rentan atau terancam.
Bad boy dengan karakteristiknya yang berani dan terkadang agresif membuat perempuan merasa nyaman karena sugesti bahwa sang pria pasti melindunginya. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa agresi yang digunakan untuk melindungi juga bisa menjadi ancaman. Jika agresi bad boy berbalik arah, perempuan justru bisa menjadi korban pertama.
3. Perempuan merasa puas saat bisa mengubah sifat buruk bad boy
Sebagian perempuan melihat bad boy sebagai 'proyek' untuk 'diperbaiki'. Mereka merasa tertantang untuk mengubah perilaku bad boy dan membuatnya berkomitmen. Dr. Cunningham menjelaskan bahwa perempuan seringkali tertarik pada tantangan yang melibatkan penggunaan keterampilan, pesona, dan daya bujuk mereka.
Bagi perempuan, meyakinkan bad boy untuk berkomitmen terasa seperti pencapaian besar. Mereka akan berpikir bahwa dirinya pasti cukup cantik, pintar, dan lucu sehingga bisa menaklukan seseorang yang cenderung keras dan sulit berkomitmen. Hal tersebut membuat kebutuhan perempuan akan validasi terpenuhi.
Namun, Dr. Talley menegaskan bahwa bad boy jarang berubah karena keyakinan orang lain. Mereka umumnya tidak ingin merasa patuh dan kehilangan kendali.
Namun, Dr. Talley menegaskan bahwa bad boy jarang berubah karena keyakinan orang lain. Mereka umumnya tidak ingin merasa patuh dan kehilangan kendali.
4. Perempuan juga suka mengejar, sama seperti laki-laki
Meskipun sering kali diasosiasikan dengan laki-laki, sensasi mengejar juga menjadi daya tarik yang kuat bagi banyak perempuan. Fase pendekatan bisa sangat membosankan, tetapi aksi tarik-ulur yang dimainkan oleh bad boy dapat memicu rasa penasaran dan ketertarikan yang intens.
5. Perempuan suka penampilan bad boy
Ketertarikan awal kerap dipicu oleh ekspresi wajah. Studi menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih tertarik pada ekspresi bangga atau marah daripada ekspresi ramah dan tersenyum. Hal ini mungkin tampak kontradiktif, tapi ekspresi-ekspresi ini memicu debaran dan rasa penasaran.
Secara natural, tampang sedikit arogan dan galak mencirikan dominasi, kepercayaan diri tinggi, dan kekuatan yang dimiliki seorang laki-laki. Hal ini tentu amat memikat bagi perempuan dengan sisi feminim kuat.
Baca juga: 5 Tanda Red Flags dalam Pertemanan, Segera Jaga Jarak Gaes!
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Secara natural, tampang sedikit arogan dan galak mencirikan dominasi, kepercayaan diri tinggi, dan kekuatan yang dimiliki seorang laki-laki. Hal ini tentu amat memikat bagi perempuan dengan sisi feminim kuat.
Baca juga: 5 Tanda Red Flags dalam Pertemanan, Segera Jaga Jarak Gaes!
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.