Warga tiba di kompleks Masjid Kubah Emas untuk melaksanakan salat Idul Fitri 1445 H di Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (10/4/2024). (Sumber foto: JIBI/Hypeabis.id/Abdurachman

Jadwal & Tahapan Sidang Isbat 1 Ramadan 1446 Hijriah

28 February 2025   |   08:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Bulan suci Ramadan, momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, akan segera tiba. Sebagai bagian dari tradisi tahunan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan Sidang Isbat untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah.

Mengutip unggahan resmi akun Instagram Kementerian Agama, sidang Isbat ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2025, bertempat di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta. Sidang ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari organisasi Islam, ahli astronomi, serta perwakilan dari BMKG, LAPAN, dan instansi terkait lainnya.

Baca juga: Cek Prediksi 1 Ramadan 2025 Versi BRIN, BMKG, Muhammadiyah & Pemerintah

Sidang Isbat sendiri akan dimulai pada pukul 18.30 WIB dan akan dilaksanakan secara tertutup. Hasil sidang nantinya akan diumumkan kepada masyarakat setelah keputusan resmi ditetapkan.

Namun, sebelum sidang Isbat dimulai, terdapat rangkaian acara yang bisa diikuti oleh masyarakat umum. Salah satunya adalah seminar posisi hilal yang akan berlangsung pada pukul 16.30 WIB. Seminar ini bertujuan untuk memberika pemahaman ilmiah mengenai metode pengamatan hilal serta perhitungannya dalam penentuan awal bulan Hijriah.

Bagi yang ingin menyaksikan secara langsung, seminar ini dapat diikuti melalui live streaming di kanal YouTube Bimas Islam.

Keputusan dari sidang Isbat ini sangat dinantikan oleh masyarakat Muslim Indonesia, karena akan menjadi acuan dalam memulai ibadah puasa Ramadan tahun ini. Bagi yang ingin mengetahui hasilnya secara langsung, pastikan untuk mengikuti pengumuman resmi dari Kementerian Agama setelah sidang selesai.

Usai sidang Isbat, Kementerian Agama akan memberikan pengumuman awal Ramadan melalui konferensi pers yang akan disiarkan langsung di saluran YouTube Kementerian Agama Indonesia.

Berikut tahapan penentuan penentuan awal Ramadan


1. Penghitungan astronomi

Dalam menentukan awal Ramadan, metode perhitungan astronomi atau hisab digunakan sebagai salah satu acuan penting. Berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 Hijriah, pada Jumat, 28 Februari 2025, posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk.

Ketinggian hilal pada hari tersebut berkisar antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi—jarak sudut antara bulan dan matahari—berada dalam rentang 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

Hasil perhitungan ini menjadi salah satu pertimbangan utama dalam Sidang Isbat yang akan menentukan awal puasa Ramadan bagi umat Islam di Indonesia. Namun, selain hisab, metode rukyatul hilal atau pengamatan langsung juga tetap dilakukan untuk memastikan visibilitas hilal sebelum keputusan resmi diumumkan.


2. Konfirmasi hasil hisab dan hilal

Setelah perhitungan astronomi dilakukan, pemerintah akan mengonfirmasi hasilnya melalui rukyatul hilal, yaitu pemantauan langsung terhadap hilal di berbagai lokasi. Proses ini bertujuan untuk memastikan apakah hilal dapat terlihat sebagai penentu awal Ramadan.

Dalam pelaksanaannya, Kementerian Agama bekerja sama dengan kantor wilayah serta tim pemantau di sejumlah titik strategis di Indonesia. Hasil rukyatul hilal ini akan menjadi bahan pertimbangan utama dalam Sidang Isbat sebelum pemerintah menetapkan tanggal resmi dimulainya ibadah puasa Ramadan.


3. Pemaparan hasil pemantauan

Pada tahap ketiga, Kementerian Agama akan memaparkan hasil hisab dan rukyat dalam Sidang Isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama. Sidang ini akan berlangsung secara tertutup pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 18.30 WIB, dengan melibatkan berbagai pihak terkait.


4. Penetapan awal Ramadan

Tahap terakhir dalam penentuan awal Ramadan adalah pengumuman hasil Sidang Isbat, yang akan disampaikan oleh para peserta sidang. Kementerian Agama akan menggelar konferensi pers untuk mengumumkan keputusan resmi serta menyiarkannya melalui berbagai platform media sosial agar dapat diakses oleh masyarakat luas.

Sebagai informasi, hisab adalah metode perhitungan astronomi yang digunakan untuk menentukan awal Ramadan berdasarkan posisi geometris benda-benda langit, seperti matahari, bulan, dan bumi. Selain untuk menetapkan awal Ramadan, metode ini juga diterapkan dalam penentuan waktu salat, Idulfitri, ibadah haji, serta pelaksanaan salat gerhana.

Perhitungan hisab dilakukan dengan mengacu pada ilmu falak, yang dalam kajian modern dikenal sebagai astronomi, berasal dari bahasa Yunani.

Baca juga: 50 Ucapan Penuh Makna Untuk Menyambut Bulan Suci Ramadan 2025

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Drama Crushology 101 Tayang April 2025, Dibintangi Roh Jeong-eui Hingga Hong Min-gi

BERIKUTNYA

Cara Memilih Kurma Berkualitas Tanpa Gula Tambahan & Sirup Pemanis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: