Bisa Dimulai Sejak Dini, Kolaborasi Industri Jadi Kunci Pendorong Peningkatan Kompetensi Digital
23 February 2025 |
06:00 WIB
Dengan masifnya perkembangan teknologi, pemerintah Indonesia turut mengejar pengembangan kompetensi digital masyarakat. Menurut Kepala Pusat Pengembangan Ekosistem SDM Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nusirwan, kolaborasi industri bisa mendorong kompetensi digital yang lebih baik.
Hal tersebut, lanjutnya, bisa diberikan sejak kecil misalnya anak usia dini dengan dukungan yang mumpuni dari pemerintah, pihak swasta, dan lembaga pendidikan. Saat ini, Nusirwan mengatakan, pemerintah tengah gencar mengembangkan kemampuan kompetensi digital generasi muda Indonesia melalui berbagai program pendidikan dan kolaborasi dengan sektor industri.
Baca juga: Maybank Indonesia Dorong Generasi Muda Melek Teknologi Lewat Kompetisi Nasional Codeavour 6.0
Upaya tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan Indonesia menghadapi tantangan global di dunia digital yang makin berkembang pesat. Dorongan kompetensi digital sejak usia dini diyakini bisa memberi dampak yang lebih besar dan dalam lagi terhadap kemajuan industri digital untuk masa depan Indonesia.
Pemerintah, lanjutnya, menyadari betul bahwa kemajuan teknologi dan inovasi memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi. Dalam hal ini, Indonesia yang saat ini tengah menikmati bonus demografi memiliki peluang besar untuk memanfaatkan potensi generasi mudanya agar dapat bersaing di kancah internasional.
"Kami berharap generasi muda bisa menguasai bidang-bidang teknologi, khususnya kecerdasan artifisial (AI), sehingga mampu bersaing dengan negara-negara maju," kata Nusirwan saat ditemui di agenda Codeavour 6.0 di Kantor Maybank Indonesia pada Sabtu (22/2/2025).
Guna mencapai hal tersebut, Komdigi telah merancang berbagai program yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia. Salah satunya adalah Digital Talent Scholarship, sebuah program beasiswa yang ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar di bidang teknologi bagi semua lapisan masyarakat, sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Nusirwan juga menjelaskan bahwa Komdigi memiliki program pelatihan lain di bidang teknologi termasuk AI yang ditujukan tidak hanya untuk siswa, tetapi juga untuk para guru.
"Kami melakukan program pelatihan untuk guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang berkaitan dengan teknologi, termasuk AI. Kami berharap dengan meningkatkan kemampuan para pendidik, mereka bisa mengajarkan pengetahuan yang relevan kepada para siswa di seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain itu, dia menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra global seperti Microsoft, Alibaba, AWS, dan berbagai perusahaan teknologi lainnya untuk mendukung pelaksanaan program-program tersebut.
"Kami memiliki kemitraan dengan berbagai perusahaan teknologi besar di dunia. Kolaborasi ini akan memperkaya program pelatihan dan memberi kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam industri digital," tambahnya.
Tak hanya itu, Komdigi juga membuat peta kompetensi di bidang digital untuk memastikan bahwa standar kompetensi nasional Indonesia selaras dengan perkembangan teknologi global. Bagi Nusirwan, peta kompetensi ini sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia dapat memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan di dunia digital, sehingga mempermudah para lulusan untuk masuk ke dunia kerja.
Dia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan inovatif, dengan harapan bahwa anak-anak Indonesia tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam kemajuan teknologi dan inovasi, “Ke depan, kita harapkan hadirnya startup-startup baru yang akan menciptakan lapangan kerja dan inovasi baru bagi Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Kesenjangan Teknologi Dianggap Menghambat UMKM dalam Persaingan Ekonomi Digital
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Hal tersebut, lanjutnya, bisa diberikan sejak kecil misalnya anak usia dini dengan dukungan yang mumpuni dari pemerintah, pihak swasta, dan lembaga pendidikan. Saat ini, Nusirwan mengatakan, pemerintah tengah gencar mengembangkan kemampuan kompetensi digital generasi muda Indonesia melalui berbagai program pendidikan dan kolaborasi dengan sektor industri.
Baca juga: Maybank Indonesia Dorong Generasi Muda Melek Teknologi Lewat Kompetisi Nasional Codeavour 6.0
Upaya tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan Indonesia menghadapi tantangan global di dunia digital yang makin berkembang pesat. Dorongan kompetensi digital sejak usia dini diyakini bisa memberi dampak yang lebih besar dan dalam lagi terhadap kemajuan industri digital untuk masa depan Indonesia.
Pemerintah, lanjutnya, menyadari betul bahwa kemajuan teknologi dan inovasi memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi. Dalam hal ini, Indonesia yang saat ini tengah menikmati bonus demografi memiliki peluang besar untuk memanfaatkan potensi generasi mudanya agar dapat bersaing di kancah internasional.
"Kami berharap generasi muda bisa menguasai bidang-bidang teknologi, khususnya kecerdasan artifisial (AI), sehingga mampu bersaing dengan negara-negara maju," kata Nusirwan saat ditemui di agenda Codeavour 6.0 di Kantor Maybank Indonesia pada Sabtu (22/2/2025).
Kepala Pusat Pengembangan Ekosistem SDM Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nusirwan dan Perwakilan Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan Nurvelly Rosanti dalam agenda Codeavour 6.0 di Kantor Maybank Indonesia, Jakarta (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Hypeabis.id)
Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar di bidang teknologi bagi semua lapisan masyarakat, sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Nusirwan juga menjelaskan bahwa Komdigi memiliki program pelatihan lain di bidang teknologi termasuk AI yang ditujukan tidak hanya untuk siswa, tetapi juga untuk para guru.
"Kami melakukan program pelatihan untuk guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang berkaitan dengan teknologi, termasuk AI. Kami berharap dengan meningkatkan kemampuan para pendidik, mereka bisa mengajarkan pengetahuan yang relevan kepada para siswa di seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain itu, dia menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra global seperti Microsoft, Alibaba, AWS, dan berbagai perusahaan teknologi lainnya untuk mendukung pelaksanaan program-program tersebut.
"Kami memiliki kemitraan dengan berbagai perusahaan teknologi besar di dunia. Kolaborasi ini akan memperkaya program pelatihan dan memberi kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam industri digital," tambahnya.
Tak hanya itu, Komdigi juga membuat peta kompetensi di bidang digital untuk memastikan bahwa standar kompetensi nasional Indonesia selaras dengan perkembangan teknologi global. Bagi Nusirwan, peta kompetensi ini sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia dapat memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan di dunia digital, sehingga mempermudah para lulusan untuk masuk ke dunia kerja.
Dia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan inovatif, dengan harapan bahwa anak-anak Indonesia tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam kemajuan teknologi dan inovasi, “Ke depan, kita harapkan hadirnya startup-startup baru yang akan menciptakan lapangan kerja dan inovasi baru bagi Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Kesenjangan Teknologi Dianggap Menghambat UMKM dalam Persaingan Ekonomi Digital
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.