Saudi Arabia Railways Rilis Desain Interior Kereta Super Mewah Dream of Desert

Arab Saudi akan meluncurkan kereta mewah pertama melintasi pemandangan gurun yang menakjubkan di Timur Tengah. Kereta bintang lima bernama Dream of The Desert ini akan melintasi 1.300 km antara Riyadh dan Qurayyat, dekat perbatasan Yordania. 

Perjalanan yang berlangsung selama satu hingga dua hari ini akan menampilkan panorama spektakuler di Al Qassim, Hail, dan Al Jouf, termasuk wilayah yang berbatasan dengan Cagar Alam Raja Salman bin Abdulaziz, seperti dilaporkan oleh Conde Nast Traveller.

Baca juga: Berlayar 15 Desember 2025, Ini 7 Area Hiburan Tematik di Kapal Pesiar Disney Adventure

Proyek gabungan antara Saudi Arabia Railways (SAR) perusahaan perhotelan Italia, Arsenale Group ini akan memiliki 14 gerbong dengan 34 suite mewah. Desain interiornya, hasil karya arsitek Lebanon Aline Asmar d'Amman, menampilkan kemewahan dengan langit-langit berlapis emas, bar berpanel ubin, sofa beludru mewah, serta elemen yang mencerminkan tradisi Arab Saudi. Area resepsinya terinspirasi dari majlis, dihiasi ukiran kayu rumit dan warna-warna bernuansa gurun.
  Terinspirasi oleh pemandangan gurun dan arsitektur tradisional Arab Saudi, interior kereta ini menampilkan kerajinan yang halus, dengan nuansa warna bumi, tekstil mewah, dan detail dekoratif yang rumit. Elemen arsitektur dan motif dari landmark ikonik Saudi—termasuk Madain Saleh dan Hail—dengan elegan dipadukan dalam desain kereta, memberikan penumpang perjalanan yang tidak hanya memanjakan mata tetapi juga kaya akan pengalaman budaya.

Tak kalah menarik, pengalaman bersantap di dalam kereta memadukan warisan dan kecanggihan, dengan menu istimewa yang dibuat bekerja sama dengan koki lokal dan internasional terkemuka.

Penumpang juga akan dimanjakan dengan koleksi seni Kerajaan Arab Saudi, dengan karya seni dan fotografi yang dipajang di sepanjang koridor kereta, yang memamerkan budaya dan alam Arab Saudi.
  Visi ambisius dari Dream of the Desert adalah untuk mendefinisikan ulang perjalanan kereta mewah di Arab Saudi, sejalan dengan tujuan Saudi Vision 2030 yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata kelas atas dan mendukung sektor budaya.

Kereta Dream of the Desert menawarkan pengalaman eksklusif dan intim bagi para pelancong. Dirancang sebagai destinasi lima bintang yang bergerak, kereta ini menggabungkan keramahan kelas dunia dengan desain yang memukau, menetapkan tolok ukur baru untuk perjalanan kereta premium.

Selain itu, Otoritas Pariwisata Saudi dan Pusat Dukungan Pengembangan Otoritas bekerja sama untuk merancang rute pariwisata unik yang terintegrasi dengan perjalanan kereta, memberikan tamu wawasan yang tak tertandingi ke dalam jantung warisan Saudi.

Berangkat dari Riyadh, kereta ini akan melintasi jaringan Kereta Api Utara SAR, para tamu diajak untuk menjelajahi beberapa situs warisan dan alam Arab Saudi yang paling menakjubkan. Melalui kolaborasinya dengan Kementerian Kebudayaan, kereta ini akan menampilkan program budaya yang dipilih, memastikan penumpang dapat merasakan tradisi Arab Saudi dengan cara yang imersif dan menarik.
  H.E. Eng. Saleh bin Nasser Al-Jasser, Menteri Transportasi dan Layanan Logistik Arab Saudi serta Ketua SAR, menekankan pentingnya proyek ini secara strategis.

"Strategi Transportasi dan Logistik Nasional bertujuan untuk mengembangkan jaringan transportasi terintegrasi yang memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pusat logistik global," ujarnya seperti dikutip melalui SAR.

Dia menambahkan, kereta Dream of the Desert adalah bukti komitmen Arab Saudi untuk menghadirkan solusi inovatif yang mengangkat sektor transportasi dan pariwisata. Proyek ini juga mencerminkan dorongan ambisius Kerajaan Arab Saudi untuk mengembangkan infrastruktur kelas dunia sekaligus menawarkan pengalaman perjalanan yang tak tertandingi, yang semakin memperkokohkan status Arab Saudi sebagai tujuan pariwisata global terkemuka.

Kereta ini menggabungkan kemewahan, inovasi, dan otentisitas budaya, menetapkan standar baru dalam perjalanan kereta," tutupnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News) 

Editor: Syaiful Millah