Elie Saab Elevasi Nilai Denim pada Koleksi Couture Musim Semi 2025

Berbeda dari bahan yang lazim digunakan dalam haute couture, denim tampil memukau di panggung Elie Saab dalam koleksi musim semi 2025 yang dipresentasikan Rabu (29/1/2025), pagi di Kota Paris. Dengan sentuhan mewah dan detail yang dramatis, sang desainer mengangkat material kasual ini ke tingkat keanggunan yang lebih tinggi.

Klimaks dari koleksi ini ditandai dengan enam ansambel denim yang megah, masing-masing tampil lebih mencolok dari yang lain. Joan Smalls membuka segmen ini dengan gaya bak putri Rajasthan, mengenakan sari menawan dengan sehelai denim melingkar di lengannya.

Baca juga: Dolce & Gabbana Pamerkan Keunikan Haute Couture Italia Perdana di Grand Palais Paris

Selanjutnya, tampilan bustier hadir dalam tiga versi: jumpsuit berani yang dipadukan dengan mantel opera off-the-shoulder, gaun panjang berpotongan tinggi hingga paha yang dikenakan dengan penuh drama oleh Lineisy Montero, serta celana lebar yang dihiasi sulaman kristal, dipadukan dengan atasan mesh tulle.

Puncaknya adalah gaun bias-cut yang memesona, dikenakan oleh Candice Swanepoel, menghadirkan siluet elegan yang mengingatkan pada karya fesyen klasik. Sebelum deretan denim ini, koleksi Elie Saab tetap menampilkan ciri khasnya—gaun kolom berhiaskan renda, manik-manik berkilauan, serta potongan boudoir yang sensual bagi para pengantin modern.

“Saya sedang ingin mencoba gaya baru. Jadi, ketika saya bertanya kepada Carine Roitfeld [master stylist] tentang ide menggunakan denim, dia menjawab, ‘Lakukan saja!’ Dan kami benar-benar melakukannya,” kelakar Saab di belakang panggung, seperti dikutip melalui Fashion Network.
 
Untuk pertama kalinya, Elie Saab menghadirkan denim dalam koleksi couture-nya. Meskipun denim pernah muncul di panggung couture sebelumnya—biasanya dalam bentuk jeans atau jaket—dan Saab sendiri telah memasukkan jeans dalam koleksi ready-to-wear-nya, kali ini ia menghilangkan kesan formal khas couture.

Langkah ini menandai arah baru bagi Saab, yang selama ini identik dengan payet dan kilauan glamor. Sang desainer pun menjelaskan alasannya dengan tegas: "Ini tentang coolness," ujarnya di belakang panggung usai peragaan busana.

Penggunaan denim juga menjadi strategi untuk menarik pasar yang lebih muda, sejalan dengan perkembangan brand yang terus berekspansi, seperti saat mereka memperkenalkan hoodie dalam koleksi lainnya.

"Kami mengembangkan brand ke berbagai arah. Ready-to-wear kami mengalami evolusi yang signifikan, dan couture seharusnya tidak berbeda," tambah CEO Elie Saab Jr.

Sebelum memamerkan keanggunan denim, koleksi ini masih dipenuhi dengan ciri khas couture klasik ala Elie Saab—renda megah dan gaun berstruktur dengan detail metalik serta taburan payet berkilauan. Namun, kali ini ia juga menghadirkan sesuatu yang baru dengan sentuhan boudoir yang menggoda, dirancang khusus untuk para pengantin dengan siluet tubuh yang sempurna.

Mengusung tema Portrait of a Dream, koleksi couture Elie Saab 2025 menghadirkan perpaduan antara keahlian tangan, seni imajinatif, dan permainan cahaya yang memperkuat nuansa fantasi dalam karyanya.

Saat Joan Smalls membuka peragaan, alunan piano lembut mengiringi langkahnya, sementara cahaya redup yang menembus koridor museum menyoroti kilau sutra berwarna blush pink dan champagne yang menghiasi gaun-gaun pertama.

Kesederhanaan gaun pembuka kemudian berganti dengan deretan gaun berhias kristal yang berkilauan memancarkan cahaya memukau. Taburan payet yang kaya menghasilkan efek gemerlap yang semakin hidup saat para model berjalan, menciptakan suara gemerincing halus yang menambah daya tarik koleksi ini.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News) 

Editor: Syaiful Millah