Astuti Ananta Toer, anak dari sastrawan Pramoedya Ananta Toer saat konferensi pers festival SeAbad Pram di PDS HB Jassin, Jakarta. (Sumber gambar: Pradyna Paramita/Titimangsa)

Mengenang Pramoedya Ananta Toer di Mata Anak & Sejarawan Hilmar Farid

28 January 2025   |   20:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Perayaan seabad sastrawan Pramoedya Ananta Toer bakal digelar pada 6-8 Februari 2025 di Blora, Jawa Tengah. Selain pertunjukan dan pameran, festival tersebut juga dimeriahkan dengan cetak ulang buku-buku karya Pram yang pernah diterbitkan.

Penulis Tetralogi Pulau Buru itu pada tahun ini akan memperingati ulang tahunnya yang ke-100. Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 6 Februari 1949, dan meninggal pada 30 April 2006. Pram dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. 

Baca juga: Rayakan Seabad Pramoedya Ananta Toer, Tetralogi Pulau Buru Bakal Dicetak Ulang

Astuti Ananta Toer, putri dari Pram, mengatakan pemilihan Kota Blora sebagai tempat dilangsungkannya festival agar publik mengetahui asal-usul Pram. Arkian, setelah Kota Mustika, kegiatan ini juga akan dihelat di berbagai daerah lain secara simultan sebagai sebuah gerakan budaya dan sastra.

Astuti menambahkan, peringatan seabad ayahnya ini sekaligus juga merayakan Pram dari berbagai sisi kehidupan dan kiprah. Sebab, selain dikenal sebagai sastrawan, Pram juga seorang pengarsip, sejarawan, pemikir, jurnalis, pejuang bangsa, yang memiliki sumbangsih bagi kebudayaan Indonesia. 

"Pram sempat bercita-cita rumahnya di Blora dijadikan rumah sastra. Kala itu, beliau juga ingin rumah tersebut jadi tempat berkumpulnya pekerja sastra di Blora. Meskipun tidak berhasil, saya kira [festival] ini jadi momen yang tepat," katanya. 
 

Sejarawan Hilmar Farid mengatakan, Pramoedya adalah sosok penting yang patut dikenang dan ditimba pemikiran serta semangatnya. Lewat karya dan kiprahnya, dia berharap publik juga bisa banyak menimba semangat dan keberanian Pram untuk membuat Indonesia jadi lebih baik. 

Dalam perhelatan festivalnya di Blora nanti, dia berharap publik juga bisa merespons dan menggunakan karya sastra yang dirasa berat agar bisa dikomunikasikan secara lebih dekat. Misalnya dengan melihat secara langsung lokasi tertentu yang pernah dituliskan Pram di dalam karya-karyanya.
 
"Pram adalah orang yang konsisten menulis sampai akhir hayatnya. Bagi Pram, menulis adalah tugas nasional, meskipun ada konsekuensi. Dia di penjara oleh Belanda, di zaman Soekarno, bahkan Orde Baru. Tapi prinsip itu tetap dipegang teguh," katanya.

Selama hidupnya, Pram telah menulis lebih dari 50 buku, yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Salah satu magnum opusnya adalah Tetralogi Pulau Buru, dan Arok Dedes, di mana sang penulis mengetengahkan isu sejarah sebagai benang merah cerita. 

Sejak dua roman pertamanya, Perburuan (1950) dan Keluarga Gerilya (1950), diterbitkan, nama Pram langsung moncer di gelanggang sastra Indonesia. Pada tahun yang sama, dia juga diangkat sebagai redaktur sastra Indonesia modern, Balai Pustaka. 

Adapun, pada peringatan 100 tahun ini, sejumlah buku yang akan dicetak ulang kembali adalah Tetralogi Pulau Buru selama setahun ke depan. Seri 4 karya sastra ini terdiri atas Bumi manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca

Selain itu, akan ada juga novel dan kumpulan cerpennya yang akan dirilis kembali bekerja sama sejumlah penerbit di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Cerita dari Blora, dan satu karya Pram yang belum pernah diterbitkan, yakni Mata Pusaran.

"Kita mau momen seabad Pram ini mau mengeluarkan kembali [cetak ulang] buku-buku karya Pram, baik yang sudah diterbitkan Hasta Mitra, maupun yang belum pernah diterbitkan sama sekali," kata Angga Okta Rahman, cucu Pram.

Baca juga: Profil Pramoedya Ananta Toer, Sastrawan yang Tak Melempem Dibungkam Penjara

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Festival Bandeng Rawa Belong 2025, Perayaan & Pelestarian Tradisi Betawi

BERIKUTNYA

Mengenal DeepSeek AI Buatan China yang Bikin Geger Amerika Serikat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: