5 Kategori Produk Ini Diprediksi Laris Manis di E-Commerce

Tahun 2025 ini diprediksi bakal memacu aktivitas belanja online di Indonesia. Laporan Statista memperkirakan bahwa pasar e-commerce Indonesia mencatatkan transaksi hingga US$79,30 miliar atau sekitar Rp1,2 triliun pada 2029. Di samping itu, jumlah pengguna e-commerce diprediksi mencapai 99,1 juta orang.

Hal ini dapat membuka peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mengoptimalkan strategi dan memanfaatkan pasar yang berkembang pesat ini. Salah satu e-commerce di Indonesia, Lazada Indonesia membagikan perspektif mengenai produk-produk yang paling diminati oleh pelanggan sepanjang 2024 dan diprediksi akan menjadi tren belanja online yang akan terjadi pada 2025 ini.

Baca juga: Hypereport: Perilaku Belanja Generasi Z, Tak Sekadar Beli

Berikut 5 kategori yang diprediksi akan moncer di pasar e-commerce:

1. Kebutuhan Rumah Tangga & Bahan Pokok

Semakin banyak konsumen yang memilih untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, baik untuk keperluan rumah tangga maupun bahan makanan, secara online. Produk-produk seperti tissue, beras, dan mie instan mendominasi penjualandi Lazada. Tissue bahkan tercatat mengalami lonjakan penjualan hingga puluhan kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, pada Harbolnas Lazada 12.12, produk perlengkapan mencuci seperti deterjen, pelembut, dan pengharum menjadi pilihan populer, bersama dengan kopi, susu, biskuit, dan snack. Pada 2025, permintaan akan produk kebersihan berbahan organik diperkirakan akan terus meningkat. Kategori makanan ringan, frozen food, serta kebutuhan hewan peliharaan juga diprediksi bakal menjadi primadona.

2. Fesyen

Kategori fesyen tetap menjadi favorit utama di Lazada. Berbagai pilihan fesyen untuk wanita, pria, dan anak-anak makin mencuri perhatian. Menariknya, aksesori menjadi produk yang paling banyak dibeli pada 2024. Di antaranya, aksesori rambut seperti jepit, pita, dan ikat rambut mengalami peningkatan penjualan yang signifikan, bahkan mencapai puluhan kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kaos kaki, terutama untuk anak-anak sekolah, juga tercatat sebagai produk yang banyak dicari.

Pada Harbolnas 12.12, sepatu olahraga, pakaian, dan tas olahraga menjadi pilihan konsumen. Fitur kemudahan pengembalian barang juga mendorong banyak pelanggan untuk membeli produk fesyen seperti sepatu dan pakaian. Pada 2025, diperkirakan tren gaya hidup sporty dan stylish dalam produk fesyen akan terus berkembang dan menciptakan peluang baru bagi pebisnis online.

3. Kecantikan

Produk kecantikan dan perawatan tubuh juga menunjukkan angka penjualan yang luar biasa di Lazada pada 2024. Sabun mandi tercatat sebagai produk terlaris dengan penjualannya meningkat hingga enam kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, produk seperti kapas wajah dan acne patch juga mengalami permintaan yang tinggi.

Produk kecantikan lokal, khususnya skincare untuk pria dan parfum tetap memiliki tempat khusus di hati konsumen. Selama Harbolnas Lazada 12.12, penjualan parfum dari berbagai merek mencapai angka yang signifikan dengan puluhan ribu parfum terjual.

4. Elektronik

Kategori elektronik juga menunjukkan tren menarik, terutama dengan produk-produk sederhana akan tetapi penting. Misalnya, pengaman kabel dan mini fan yang sempat menjadi tren. Selain itu, headset juga menjadi pilihan banyak konsumen.

Pada promo tanggal kembar, produk seperti smartphone dan perangkat audio seperti speaker mendominasi pasar. Lazada juga melihat tingkat kepercayaan yang tinggi dari pelanggan untuk membeli produk elektronik berukuran besar seperti kulkas, mesin cuci, hingga kompor listrik.

5. Kebutuhan Ibu dan Anak

Kesehatan dan kenyamanan bayi tetap menjadi perhatian utama para orang tua yang berbelanja. Produk-produk esensial seperti popok dan perlengkapan perawatan bayi seperti baby wipes dan minyak telon masih menjadi favorit.

Selain itu, snack dan bedak bayi juga mengalami peningkatan penjualan yang signifikan. Bagi para penjual, ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis dalam kategori produk perawatan bayi yang terus tumbuh. 

Editor: Fajar Sidik