Ilustrasi hotel (Sumber gambar: Pixabay/Pexels)

Laporan SiteMinder: Tarif Kamar Hotel di Indonesia Naik Signifikan, Senin Jadi Malam Termahal

25 January 2025   |   10:30 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Dinamika industri hotel terus menarik perhatian. Dalam dunia hospitality yang kian kompetitif, tren tarif kamar hotel menjadi indikator penting dalam melihat pasar. Platform distribusi dan pendapatan hotel termuka di dunia SiteMinder merilis laporan terbaru mengenai tarif kamar hotel di Indonesia. Rupanya, tarif kamar hotel di Indonesia mengalami kenaikan signifikan sepanjang 2024.

Agustus menjadi bulan tersibuk bagi hotel-hotel di Indonesia. Sepanjang bulan tersebut, puncak tarif kamar tercatat pada tercatat dengan tarif rata-rata mencapai Rp2,6 juta. Angka ini mencerminkan permintaan yang sangat tinggi seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang, baik domestik maupun internasional. Secara keseluruhan, angka ini menunjukkan optimisme yang kuat di industri perhotelan Indonesia.

Baca juga: Hotel Mercure Garut City Center Tawarkan Keindahan Alam Garut dalam Nuansa Ala Swiss

Menariknya, laporan SiteMinder juga menyoroti fenomena unik di pasar hotel Indonesia. Di luar tren global yang umumnya menunjukkan Jumat sebagai malam dengan tarif tertinggi, Indonesia justru mencatatkan Senin sebagai malam dengan tarif kamar hotel paling mahal dalam seminggu dengan rata-rata Rp2,3 juta.

Sebaliknya, Sabtu menjadi malam dengan tarif terendah dengan harga rata-rata Rp2,1 juta. Selisih harga antara malam termahal dan termurah ini terbilang lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata global yang mencapai Rp489.423.. Di Indonesia, perbedaan tarif hanya sekitar Rp221.469.

Country Manager SiteMinder di Indonesia Rio Ricaro mengungkapkan bahwa peningkatan tarif kamar yang konsisten sepanjang 2024 mencerminkan permintaan yang terus meningkat terhadap kekayaan budaya, keindahan alam, dan beragam pengalaman yang ditawarkan oleh Indonesia. "Tren ini juga mencerminkan pasar hotel yang berkembang pesat dan semakin kompetitif," jelas Rio.

Rio juga menyoroti peluang bagi pelaku bisnis perhotelan untuk mengadopsi strategi penetapan harga yang lebih dinamis. Dengan variasi harga yang lebih kecil sepanjang hari dalam seminggu, menurut Rio, hal ini bisa menjadi saat yang tepat bagi para pelaku industri untuk mengoptimalkan potensi pasar ini dan memastikan periode pertumbuhan ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya.

Tren tarif yang meningkat juga menunjukkan bahwa permintaan untuk akomodasi di Indonesia sangat kuat terutama di tengah pasar yang kompetitif. Laporan ini juga mencatat bahwa tingkat pembatalan pemesanan hotel di Indonesia sangat rendah yaitu hanya 12%. Persentase ini berjarak 8 poin di bawah rata-rata global. Ini menandakan bahwa para wisatawan cenderung lebih pasti dengan rencana perjalanan mereka.

Baca juga: 25hours Hotel Jakarta The Oddbird Resmi Dibuka, Hadirkan Pengalaman Mewah Penuh Gaya

Selain itu, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat pemesanan last-minute yang tinggi dengan 90% pemesanan dilakukan untuk 1 atau 2 malam sebelum tanggal check-in. Hal ini menempatkan Indonesia di posisi ketiga di Asia setelah Malaysia dan Taiwan untuk tren pemesanan mendekati waktu kedatangan. Di sisi lain, jendela pemesanan di Indonesia juga tercatat lebih pendek yaitu 21 hari. Jumlah ini tercatat 11 hari lebih cepat dibandingkan rata-rata global.

Meski pasar domestik terus berkembang, permintaan dari wisatawan internasional tetap menjadi motor penggerak utama industri perhotelan Indonesia. Sekitar 55% tamu yang memesan akomodasi di Indonesia berasal dari luar negeri. Hal ini juga menunjukkan daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata global yang terus meningkat.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

5 Kategori Produk Ini Diprediksi Laris Manis di E-Commerce

BERIKUTNYA

Dulux Pilih True Joy untuk Tren Warna Cat 2025, Ini Alasannya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: