Tren Lari di Kalangan Perempuan, Lebih dari Sekadar Olahraga
22 January 2025 |
21:00 WIB
Lari bukan lagi sekadar aktivitas olahraga, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup, termasuk di kalangan perempuan. Dari urban hingga rural, makin banyak perempuan yang memulai langkah mereka di dunia lari untuk berbagai alasan mulai dari kesehatan, pencapaian pribadi, hingga membangun jaringan sosial.
Tren ini tidak hanya terjadi secara individu, tetapi juga ditopang oleh munculnya berbagai komunitas lari perempuan yang menawarkan lingkungan aman dan mendukung. Selain itu, maraknya event lari khusus perempuan, menunjukkan pentingnya ruang bagi perempuan untuk merayakan kekuatan mereka sekaligus menemukan potensi yang ada di dalam dirinya.
Midya, pelari perempuan yang telah aktif mengikuti berbagai event lari sejak lima tahun terakhir ini mengatakan bahwa olahraga tersebut telah mengubah hidupnya secara fisik dan emosional.
"Awalnya saya cuma coba-coba [ikut event lari], tapi lama-lama jadi lebih percaya diri, lebih kuat, dan lebih disiplin waktu," ungkapnya dalam konferensi pers 20FIT Group Kompetisi Lari Indonesia Women Half Marathon.
Baca juga: 5 Alasan Sport Tourism Jadi Tren Terbaru Industri Wisata
Menurut Midya, lari membuatnya lebih mengenal tubuhnya dan melatih kekuatan mental sekaligus menjadi cara untuk membangun jati diri. Lari juga bukan hanya soal kecepatan atau jarak, tetapi keberanian untuk memulai.
Komunitas lari juga menjadi elemen penting dalam perjalanan para pelari perempuan. Midya menekankan bagaimana komunitas membantu menjaga konsistensi. Akan tetapi, dia juga mengingatkan pentingnya mengenali batas diri. "Kadang tiba-tiba diajak ikut lomba yang tidak sesuai kapasitas, jadi penting untuk tahu kemampuan dan progres sendiri," tuturnya.
Midya juga menyoroti banyak perempuan tertarik pada lari karena sifatnya yang inklusif dan memberi ruang untuk mengeksplorasi diri. Selain itu, bagi banyak perempuan, lari menjadi ajang pembuktian diri. Menyelesaikan jarak tertentu, seperti 5K atau bahkan half marathon, memberikan rasa pencapaian yang luar biasa.
Melihat tren ini, Indonesia Women Half Marathon (IWHM) 2025 digelar, untuk memberikan platform khusus bagi perempuan. Dengan tema Rise With Every Stride, acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga perayaan kekuatan dan ketahanan perempuan.
Reza Puspo, Race Director IWHM 2025, menjelaskan bahwa lari adalah perjalanan untuk menemukan potensi terbaik dalam diri. “Yang penting mulai dulu. Progres akan mengikuti,” ujarnya, memberikan semangat kepada para pelari pemula yang ingin mencoba ajang ini.
Event ini akan digelar pada 11 Mei 2025 di Gedung Biomedical Campus-Digital Hub, BSD City, dengan kategori jarak 5K, 10K, hingga 21K. Untuk mendukung para peserta, panitia menyediakan program pelatihan terstruktur mulai Februari hingga April 2025, termasuk sesi khusus selama bulan Ramadan.
Marti Karina, Project Director IWHM menambahkan, ajang ini merupakan perayaan kekuatan, ketahanan, dan ambisi perempuan. "Kami ingin memberikan ruang di mana perempuan dapat melampaui batas mereka dan merasakan kebahagiaan dalam setiap langkah lari," ujarnya.
Adapun, dia menargetkan 5.000 peserta dari berbagai daerah, termasuk luar Pulau Jawa akan berpartisipasi. Selain menjadi wadah untuk mendorong perempuan Indonesia lebih aktif, acara ini juga diharapkan bisa mendukung wisata olahraga.
Baca juga: Strava Year In Sport: Trend Report, Banyak Orang Fokus pada Keseimbangan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Tren ini tidak hanya terjadi secara individu, tetapi juga ditopang oleh munculnya berbagai komunitas lari perempuan yang menawarkan lingkungan aman dan mendukung. Selain itu, maraknya event lari khusus perempuan, menunjukkan pentingnya ruang bagi perempuan untuk merayakan kekuatan mereka sekaligus menemukan potensi yang ada di dalam dirinya.
Midya, pelari perempuan yang telah aktif mengikuti berbagai event lari sejak lima tahun terakhir ini mengatakan bahwa olahraga tersebut telah mengubah hidupnya secara fisik dan emosional.
"Awalnya saya cuma coba-coba [ikut event lari], tapi lama-lama jadi lebih percaya diri, lebih kuat, dan lebih disiplin waktu," ungkapnya dalam konferensi pers 20FIT Group Kompetisi Lari Indonesia Women Half Marathon.
Baca juga: 5 Alasan Sport Tourism Jadi Tren Terbaru Industri Wisata
Menurut Midya, lari membuatnya lebih mengenal tubuhnya dan melatih kekuatan mental sekaligus menjadi cara untuk membangun jati diri. Lari juga bukan hanya soal kecepatan atau jarak, tetapi keberanian untuk memulai.
Komunitas lari juga menjadi elemen penting dalam perjalanan para pelari perempuan. Midya menekankan bagaimana komunitas membantu menjaga konsistensi. Akan tetapi, dia juga mengingatkan pentingnya mengenali batas diri. "Kadang tiba-tiba diajak ikut lomba yang tidak sesuai kapasitas, jadi penting untuk tahu kemampuan dan progres sendiri," tuturnya.
Midya juga menyoroti banyak perempuan tertarik pada lari karena sifatnya yang inklusif dan memberi ruang untuk mengeksplorasi diri. Selain itu, bagi banyak perempuan, lari menjadi ajang pembuktian diri. Menyelesaikan jarak tertentu, seperti 5K atau bahkan half marathon, memberikan rasa pencapaian yang luar biasa.
Melihat tren ini, Indonesia Women Half Marathon (IWHM) 2025 digelar, untuk memberikan platform khusus bagi perempuan. Dengan tema Rise With Every Stride, acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga perayaan kekuatan dan ketahanan perempuan.
Reza Puspo, Race Director IWHM 2025, menjelaskan bahwa lari adalah perjalanan untuk menemukan potensi terbaik dalam diri. “Yang penting mulai dulu. Progres akan mengikuti,” ujarnya, memberikan semangat kepada para pelari pemula yang ingin mencoba ajang ini.
Event ini akan digelar pada 11 Mei 2025 di Gedung Biomedical Campus-Digital Hub, BSD City, dengan kategori jarak 5K, 10K, hingga 21K. Untuk mendukung para peserta, panitia menyediakan program pelatihan terstruktur mulai Februari hingga April 2025, termasuk sesi khusus selama bulan Ramadan.
Marti Karina, Project Director IWHM menambahkan, ajang ini merupakan perayaan kekuatan, ketahanan, dan ambisi perempuan. "Kami ingin memberikan ruang di mana perempuan dapat melampaui batas mereka dan merasakan kebahagiaan dalam setiap langkah lari," ujarnya.
Adapun, dia menargetkan 5.000 peserta dari berbagai daerah, termasuk luar Pulau Jawa akan berpartisipasi. Selain menjadi wadah untuk mendorong perempuan Indonesia lebih aktif, acara ini juga diharapkan bisa mendukung wisata olahraga.
Baca juga: Strava Year In Sport: Trend Report, Banyak Orang Fokus pada Keseimbangan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.