Soft Saving Jadi Rencana Finansial Gen Z yang Coba Imbangi Gaya Hidup dan Menabung
21 January 2025 |
10:22 WIB
Belakangan istilah Soft Saving mulai santer dibicarakan warganet terkhusus mereka kelompok Generasi Z atau Gen Z. Fenomena menabung lunak ini muncul dan mewakili pergeseran signifikan dalam cara orang dewasa muda menyusun rencana finansial mereka dengan cara-cara yang tidak terlalu ketat.
Dilansir dari BFI Finance, Soft Saving ini berbeda dari metode menabung tradisional yang menekankan pada akumulasi tabungan secara agresif untuk kebutuhan masa depan. Gen Z merancang Soft Saving untuk menyeimbangkan gaya hidup di mana pengelolaan keuangan berjalan berdampingan dengan kebutuhan menikmati masa kini.
Baca juga: Viral No Spend January di TikTok, Dorong Perempuan Lebih Bijak Finansial
Pendekatan ini mencerminkan lanskap keuangan yang unik dan nilai-nilai budaya Gen Z yang khas. Lebih rinci Soft Saving dicirikan oleh fleksibilitas dan nilai realismenya. Investopedia mencatat bahwa individu dapat menetapkan tujuan menabung yang dapat dicapai sesuai dengan situasi keuangan mereka saat ini, daripada mengikuti target menabung yang kaku dan penuh tekanan.
Metode ini mendorong banyak Gen Z untuk menabung dalam jumlah yang lebih kecil secara konsisten, sehingga menumbuhkan kebiasaan tanggung jawab finansial tanpa tekanan yang terkait dengan metode menabung konvensional. Hal ini utamnaya banyak coba diterapkan oleh banyak kalangan Gen Z yang telah memasuki fase dunia kerja aktif, menghadapi gaji yang stagnan, dan biaya hidup yang terus meningkat.
Proses aplikasi Soft Saving dilakukan melalui beberapa langkah.
Gen Z tebiasa dengan proses menilai pendapatan dan pengeluaran mereka untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan penting dan pengeluaran yang bersifat diskresioner (biaya tetap). Hal tersebut juga turut dipermudah dengan beragam aplikasi finansial yang sekaligus dapat melacak bagaimana pola laju pemasukan dan pengeluaran Gen Z saat ini.
Alih-alih menargetkan jumlah tabungan yang besar, Gen Z justru menyusun target untuk menyisihkan jumlah yang dapat dikelola secara teratur tetapi sering. Tujuannya, untuk menjaga pula keseimbangan finansial jangka pendek.
Memanfaatkan fitur menabung otomatis (automated savings) sebagai cara mendisiplinkan diri. Memanfaatkan transfer otomatis ke rekening tabungan dapat menyederhanakan proses dan memastikan bahwa tabungan terjadi tanpa memerlukan pengambilan keputusan aktif setiap bulan.
Terakhir, Gen Z semakin fokus dalam memahami konsep keuangan pribadi, termasuk penganggaran, investasi, dan pengelolaan utang, yang mendukung kebiasaan menabung mereka.
Baca juga: Tren YONO Gantikan YOLO, Fokus Pada Minimalisme dan Stabilitas Finansial
Tren menabung secara lunak dengan cepat mendapatkan daya tarik di kalangan anak muda. Perusahaan layanan finansial berbasis di New York City, Bankrate turut menguatkan tren tersebut lewat Survei Kesuksesan Finansial Bankrate menemukan bahwa 56 persen orang Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka akan menganggap diri mereka sukses secara finansial jika mereka hidup dengan nyaman. Artinya, kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang dapat terpenuhi secara seimbang.
Editor: Fajar Sidik
Dilansir dari BFI Finance, Soft Saving ini berbeda dari metode menabung tradisional yang menekankan pada akumulasi tabungan secara agresif untuk kebutuhan masa depan. Gen Z merancang Soft Saving untuk menyeimbangkan gaya hidup di mana pengelolaan keuangan berjalan berdampingan dengan kebutuhan menikmati masa kini.
Baca juga: Viral No Spend January di TikTok, Dorong Perempuan Lebih Bijak Finansial
Pendekatan ini mencerminkan lanskap keuangan yang unik dan nilai-nilai budaya Gen Z yang khas. Lebih rinci Soft Saving dicirikan oleh fleksibilitas dan nilai realismenya. Investopedia mencatat bahwa individu dapat menetapkan tujuan menabung yang dapat dicapai sesuai dengan situasi keuangan mereka saat ini, daripada mengikuti target menabung yang kaku dan penuh tekanan.
Metode ini mendorong banyak Gen Z untuk menabung dalam jumlah yang lebih kecil secara konsisten, sehingga menumbuhkan kebiasaan tanggung jawab finansial tanpa tekanan yang terkait dengan metode menabung konvensional. Hal ini utamnaya banyak coba diterapkan oleh banyak kalangan Gen Z yang telah memasuki fase dunia kerja aktif, menghadapi gaji yang stagnan, dan biaya hidup yang terus meningkat.
Proses aplikasi Soft Saving dilakukan melalui beberapa langkah.
1. Mulai dengan evaluasi anggaran
Gen Z tebiasa dengan proses menilai pendapatan dan pengeluaran mereka untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan penting dan pengeluaran yang bersifat diskresioner (biaya tetap). Hal tersebut juga turut dipermudah dengan beragam aplikasi finansial yang sekaligus dapat melacak bagaimana pola laju pemasukan dan pengeluaran Gen Z saat ini.
2. Dikelola teratur dan rutin
Alih-alih menargetkan jumlah tabungan yang besar, Gen Z justru menyusun target untuk menyisihkan jumlah yang dapat dikelola secara teratur tetapi sering. Tujuannya, untuk menjaga pula keseimbangan finansial jangka pendek.
3. Manfaat sistem otomatis
Memanfaatkan fitur menabung otomatis (automated savings) sebagai cara mendisiplinkan diri. Memanfaatkan transfer otomatis ke rekening tabungan dapat menyederhanakan proses dan memastikan bahwa tabungan terjadi tanpa memerlukan pengambilan keputusan aktif setiap bulan.
4. Fokus memahami konsep keuangan pribadi
Terakhir, Gen Z semakin fokus dalam memahami konsep keuangan pribadi, termasuk penganggaran, investasi, dan pengelolaan utang, yang mendukung kebiasaan menabung mereka.Baca juga: Tren YONO Gantikan YOLO, Fokus Pada Minimalisme dan Stabilitas Finansial
Tren menabung secara lunak dengan cepat mendapatkan daya tarik di kalangan anak muda. Perusahaan layanan finansial berbasis di New York City, Bankrate turut menguatkan tren tersebut lewat Survei Kesuksesan Finansial Bankrate menemukan bahwa 56 persen orang Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka akan menganggap diri mereka sukses secara finansial jika mereka hidup dengan nyaman. Artinya, kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang dapat terpenuhi secara seimbang.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.