Melania Trump (Sumber Foto: Instagram/@melaniatrump)

Intip Gaya Busana First Lady Melania Trump Jelang Pelantikan Presiden AS Donald Trump

20 January 2025   |   17:53 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 siap berlangsung pada Senin, 20 Januari 2025 siang waktu setempat di Gedung Capitol, Amerika Serikat (AS). Semua hal yang berkaitan dengan acara tersebut menjadi sorotan, tak terkecuali busana yang dikenakan oleh ibu negara Melania Trump.

Momen ini menjadi kedua kalinya bagi Melania Trump menjadi ibu negara atau first lady di Amerika Serikat, mendampingi suaminya yang kembali menjabat sebagai presiden. Seperti diketahui, sebelumnya Trump menjadi presiden terpilih AS ke-45 periode 2017 hingga 2021. 

Baca juga: Daftar Penyanyi Top Meriahkan Pelantikan Donald Trump, Ada Carrie Underwood dan Jason Aldean

Dari periode ke periode, gaya para first lady selalu dinanti-nantikan pada setiap pelantikan presiden. Mulai dari ibu negara Jacqueline Kennedy Onassis atau Jackie, istri dari Presiden John F Kennedy sampai Melania Trump. Mereka dipercaya memiliki pesan kuat pada setiap busananya, yang tak jarang memicu kontroversi.

Mengutip WWD, Donald dan Melania Trump beserta keluarganya kembali Washington DC pada Sabtu, 18 Januari 2025 malam waktu setempat untuk menempati Gedung Putih. Keduanya menghadiri serangkaian acara penting menjelang pelantikan.

Pada Sabtu, 18 Januari 2025, Donald dan Melania Trump bersama putra mereka Barron, berangkat dari Bandara Internasional Palm Beach dengan pesawat Angkatan Udara AS yang disediakan mantan Presiden Joe Biden sebagai tanda penghormatan. 

Kepergian mereka adalah untuk menghadiri acara resepsi dan pertunjukan kembang api di Trump National Golf Club di Potomac Falls, Virginia, yang dihadiri ratusan pendukung Trump. 

 
 

Melania mengenakan mantel abu-abu panjang, melapisi setelan setelan blazer dan celana panjang berpotongan lurus serba putih dengan motif Jacquard Baroque keluaran rumah mode mewah, Dolce & Gabbana.

Besoknya pada Minggu (19/1/2025), Donald Trump beserta keluarga menghadiri upacara peletakan karangan bunga pada Pemakaman Prajurit Tak Dikenal di Arlington National Ceremony dengan suasana berkabung.
 
 

Melania Trump hadir dengan busana serba hitam dari koleksi dari rumah mode Eropa, Dior. Mentel bergaya seperti jubah tersebut memiliki dereten kancing ganda. Dia memadukannya dengan sarung tangan kulit dan sepatu bot Christian Louboutin berwarna senada.


Fesyen Kontroversial Melania Trump

Michelle Obama, istri mantan presiden AS Barack Obama menganggap fesyen sebagai bentuk seni. Tak jarang dia mengenakan busana-busana rancangan desainer Amerika Serikat. Salah satunya Isabel Toledo, desainer asal dari Kuba-Amerika yang menjadi terkenal setelah dia menciptakan Obama’s Dress pada pelantikan 2009.

Di sisi lain, ada juga Jill Biden yang setia menggunakan merek fesyen AS, seperti Oscar La Renta, Tom Ford, dan Ralph Lauren. Saat konser pelantikan suaminya Joe biden, dia menggunakan gaun rancangan desainer Amerika-Uruguay, yakni Gabriela Hearst yang disulam dengan bunga yang mewakili setiap negara bagian AS.

Sayangnya, Melania Trump yang akan segera menjadi ibu negara AS untuk kedua kalinya, belum mau mengikuti gaya seperti ibu negara sebelumnya. Selama masa jabatan pertama Donald Trump, mantan model kelahiran Slovenia ini seringkali tampil dengan gaya mewah dalam merek-merek fesyen Eropa, seperti Valentino, Versace, Chanel, dan yang terbaru Dolce & Gabbana.

Terlepas dari slogan yang dikeluarkan oleh suaminya saat itu, “Beli orang Amerika, Pekerjakan Orang Amerika.” Melania Trump sendiri jarang terlihat mengenakan pakaian dan merek fesyen lokal.

Beberapa di antaranya bahkan mengundang kontroversi, contohnya jaket Zara bertuliskan "I really don’t care, do u?" yang dikenakannya saat mengunjungi tempat penampungan anak imigran di perbatasan AS-Meksiko.

Publik pun langsung mengaitkan baju tersebut dengan kebijakan Donald Trump yang ingin memisahkan anak dari orang tua imigran di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko.

Dalam wawancaranya bersama ABC, Melania membantah bahwa tulisan di jaket tersebut ditujukan kepada anak-anak imigran. "Sudah jelas bahwa saya tidak memakai jaket tersebut saat bersama anak-anak, saya memakainya saat akan memasuki dan keluar dari pesawat," ujarnya.

Saat berkunjung ke Sicilia, Italia pada 2017, Melania Trump memakai mantel berhiaskan bunga dari Dolce & Gabbana. Padahal, jenama tersebut sedang tersandung kontroversi isu rasisme di China. 

Belum lagi harganya dilaporkan mencapai US$51.000 atau sekitar Rp760 jutaan. Saat itu, Donald Trump berencana mengeluarkan kebijakan menghapus jaminan kesehatan 23 juta orang hingga 2026. Pakaian mahal yang dikenakannya membuat Melania dianggap tak peka dengan situasi negara.

Tak sampai di sana, Pada Oktober 2018 saat melakukan kunjungan ke Kenya, topi yang dipakainya justru menuai kritikan pedas. Dia kedapatan memakai topi yang mirip dengan pith helmet. Awalnya topi tersebut dipakai para penjelajah dan perwakilan kerajaan Eropa di Afrika, lalu dikenakan para pejabat militer dan menjadi simbol kekuasaan mereka.

Sejumlah desainer dan pelaku industri mode AS juga menolak keras berkerja sama dengan ibu negara. Desainer Sophie Theallet yang pakaiannya sering dikenakan Obama, menulis surat terbuka pada 2018 yang isinya menolak untuk “berpakaian atau bergaul dengan ibu negara berikutnya dengan cara apapun.”

Hal ini juga disampaikan Marc Jacobs dalam wawancaranya bersama WWD, bahwa dia 'tidak tertarik' bekerja sama dengan Trump. 

Baca juga: Daftar Selebritas dan Pengusaha yang Jadi Tamu Undangan Pelantikan Donald Trump

Para pakar mode memaparkan, pada pelantikan Trump yang kedua kalinya bahwa Melania diperkirakan akan tetap setia pada gayanya yang elegan dan berkelas. Sebagai mantan model yang memahami seni berpakaian, dia tidak akan mengorbankan selera fesyennya meski perekonomian negara sedang sulit.

Kate Andersen Brower, penulis First Women: The Grace and Power of America’s Modern First Ladies, misalnya, menjelaskan bahwa Melania akan tetap mempertahankan ciri khasnya.  "Dia tidak akan mengenakan pakaian yang lebih terjangkau hanya demi terlihat membumi, karena itu bukan dirinya," ujarnya, dikutip dari USA Today.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Kusala Sastra Khatulistiwa Hadir Lagi setelah 3 Tahun Vakum

BERIKUTNYA

Ramalan Tahun Ular Kayu Imlek 2025: Bisnis Back to Nature Naik Daun, Flexing Turun

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: