Tren Furnitur 2025: Perpaduan Gaya Retro, Keberlanjutan, dan Warna Berani

19 January 2025 | 15:30 WIB

Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Tren furnitur berubah dari tahun ke tahun. Penciptaan ruangan yang hangat, nyaman dan personal yang diminati selama beberapa tahun terakhir akan mempengaruhi tren furnitur pada 2025. Tahun ini, tren furnitur akan menonjolkan perpaduan pengaruh retro, material berkelanjutan, serta warna-warna berani dan kaya.

Jika dipadukan dengan cermat, beberapa elemen tersebut akan menghasilkan estetika desain yang kaya dan berlapis, yang memadukan unsur kenyamanan dengan seni pada furnitur. Para ahli desain interior menyebut tahun 2025 adalah tentang menciptakan ruang yang terasa personal, namun tak lekang oleh waktu, dimana hal ini yang akan mempengaruhi tren furnitur sepanjang tahun.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Cat, 5 Jenis Furnitur yang Sebaiknya Dibiarkan Apa Adanya

Lantas, apa saja yang akan menjadi tren furnitur pada 2025? Berikut adalah rangkumannya seperti dilansir dari Better Home & Gardens.

1. Perpaduan Gaya Modern & Abadi

Desainer Rebecca Ward mengatakan pada 2025, tren furnitur akan lebih menekankan perpaduan gaya timeless yang abadi dengan fungsionalitas modern. Hal ini didorong dengan minat para pemilik rumah yang akhir-akhir ini lebih berinvestasi pada perabot bergaya abadi yang dapat bertahan lama, alih-alih mengikuti tren yang cepat berlalu.

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep rumah telah mengalami perubahan besar, dengan ruang keluarga yang berubah menjadi tempat tinggal sekaligus ruang kerja. Perabotan pun memainkan peran penting dalam menjalankan kedua fungsi tersebut, sehingga diperkirakan tahun 2025, banyak furnitur akan terus memadukan gaya modern dengan klasik.

"Harapkan perabotan yang terasa hangat dan familiar, memadukan daya tarik vintage dengan fungsionalitas modern," kata Ward.

Ilustrasi ruang tamu. (Sumber gambar: Roberto Nickson/Unsplash)

2. Furnitur dengan Tepi Lengkung

Gaya retro pada furnitur akan terus berlanjut pada 2025, terutama furnitur dengan tepi melengkung. Desainer interior Cheryl Clendenon menuturkan kecintaan yang terinspirasi gaya retro terhadap lengkungan dan tepi lembut semakin meluas, dengan sofa bundar, kursi berbentuk gelembung, dan meja bersudut lembut yang mendominasi.

Dia menjelaskan bahwa lengkungan dan tepi lembut menciptakan tampilan furnitur yang ramah dan luwes yang kontras dengan dekorasi yang lebih terstruktur. Ada kualitas yang menenangkan pada kelembutan garis lengkung, sehingga tren ini akan sangat cocok untuk menciptakan ruang hangat, menarik, menenangkan sekaligus menyegarkan.

3. Furnitur Keberlanjutan

Sustainability atau keberlanjutan telah menjadi topik hangat dalam banyak aspek kehidupan, tak terkecuali di bidang desain interior. Ward mengatakan keberlanjutan akan tetap menjadi perhatian utama pada furnitur, misalnya penggunaan bahan dari sumber daya terbarukan ataupun barang antik.

Untuk melengkapi rumah dengan cara yang lebih berkelanjutan, carilah merek ramah lingkungan yang mendapatkan bahan secara etis dan bertanggung jawab, serta tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Atau, bisa juga memilih furnitur bekas atau barang antik yang tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga memberi karakter unik pada ruangan

4. Utamakan Unsur Kerajinan Tangan

Furnitur yang mengutamakan unsur kerajinan tangan juga disebut akan diminati pada 2025, misalnya kayu yang diukir dengan tangan, detail anyaman, dan permukaan unik yang di-finishing dengan tangan sehingga menciptakan nuansa unik yang mengacu pada tradisi pengrajin.

Detail ukiran tangan dan kayu solid menghadirkan elemen alami, detail tekstur, dan kualitas kerajinan yang langsung mengubah ruangan dari yang tampak umum menjadi lebih unik.

Ilustrasi ruang tamu. (Sumber gambar: Spacejoy/Unsplash)

Ilustrasi kamar tidur. (Sumber gambar: Spacejoy/Unsplash)

5. Kaya Tekstur & Motif Campuran

Motif campuran, pola yang ceria, dan tekstur yang kaya juga akan mendominasi desain furnitur pada 2025. Hal ini terlihat misalnya pada tekstur permadani dengan motif modern, kain bermotif hewan dan bunga yang penuh warna, dan kombinasi pola yang lebih ceria.

Terkait aksen furnitur yang kaya, Clandenon mengatakan sentuhan Art Deco akan populer pada 2025, khususnya dalam bentuk metalik, pola geometris, dan beludru dengan motif kaya. "Gaya ini menambahkan sentuhan glamor, cocok untuk kursi beraksen atau kursi bar, dan memberikan tampilan vintage namun mewah," kata Clendenon.

6. Detail Desain Bergelombang

Unsur retro lain yang akan menjadi tren pada desain furnitur pada 2025 adalah detail bergelombang. Detail bergelombang dari tahun 1950-an akan kembali hadir, muncul pada desain furnitur seperti bagian kepala tempat tidur, meja makan, dan bahkan meja dapur.

Ada elemen ceria pada detail bergelombang yang memberikan kesan santai dan unik pada ruangan. Elemen ini cukup serbaguna untuk dipadukan di ruangan mana pun, baik melalui nakas yang cantik di kamar tidur anak-anak, atau kepala tempat tidur berlapis kain yang cantik di kamar tamu.

7. Furnitur Bergaya 70-an

Gaya desain 70-an juga disebut akan menjadi inspirasi banyak furnitur pada 2025. Hal ini ditandai dengan kembalinya furnitur-furnitur seperti sofa dengan pengaturan rendah, bentuk yang besar, dan warna-warna tanah yang dipadukan dengan pola yang berani. Termasuk, mengaplikasikannya dalam bentuk tekstur berlapis, bahan yang dapat dipadupadankan seperti kulit dan rotan, serta pelapis kain shag.

8. Kursi Wingback

Kursi wingback yang menjadi karya ikonik juga disebut akan kembali populer pada 2025. Ward mengatakan kursi wingback akan kembali menjadi kursi aksen pilihan di ruang keluarga dan kantor rumah, memberikan nuansa nyaman dan aman.

Diketahui, kursi wingback sudah ada sejak tahun 1600-an, dan meskipun telah mengalami beberapa perubahan gaya, esensinya tetap sama, memberikan rasa nyaman namun tampak megah dengan sandaran tinggi dan sisi seperti sayap. "Kursi ini menjadi karya yang sempurna untuk sudut kosong atau kantor rumah yang elegan," kata Ward.

Baca Juga: Bisnis Furnitur Masih Menjanjikan, Produk Bergaya Modern & Multifungsi Paling Dicari

Editor: M. Taufikul Basari