Waspada, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 14-20 Januari 2025
14 January 2025 |
14:59 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia sepekan ke depan. Jakarta jadi salah satu kota yang diprediksi mengalami hujan lebat dalam sepekan ke depan.
Tak hanya itu, kota metropolitan ini juga diprediksi mengalami cuaca buruk berupa angin kencang. Selain Jakarta, wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung, dan sejumlah kota lain juga diprediksi akan terkena potensi angin kencang. Potensi hujan lebat dan angin kencang ini terjadi cukup merata di berbagai daerah, baik di wilayah barat, tengah, maupun timur.
Dalam prospek cuaca mingguan periode 14 Januari sampai 20 Januari 2025, BMKG memprediksi cuaca sepanjang pekan ini akan didominasi berawan dan hujan dengan intensitas sedang ke sangat lebat.
“Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap jalanan licin, siaga menghadapi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” tulis BMKG dalam laman resminya.
Baca juga: Fenomena La Nina Telah Terjadi di Indonesia, Begini Dampak Terhadap Kondisi Cuaca
Untuk 14-16 Januari 2025, potensi hujan lebat sampai ke sangat lebat diprediksi akan terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Papua Selatan.
Sementara itu, BMKG juga memprediksi cuaca buruk dan potensi angin kencang bakal terjadi di wilayah Aceh, Riau, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, NTT, Maluku, Gorontalo, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Adapun, di wilayah lain, cenderung akan mengalami hujan sedang, seperti di Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua.
Untuk 17-20 Januari 2025, hujan besar masih terjadi sejumlah wilayah di Indonesia. BMKG memprediksi wilayah yang mengalami hujan lebat sampai sangat lebat terjadi di Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua Tengah.
Kemudian, BMKG juga kembali mengeluarkan peringatan potensi angin kencang di wilayah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Papua Selatan.
Sementara itu, untuk wilayah lain, cenderung hanya mengalami hujan sedang, seperti di Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.
Meski terjadi cuaca ekstrem, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tenang, tetapi tetapi tetap waspada terhadap perubahan cuaca ini.
Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia sepekan ke depan salah satunya diakibatkan oleh angin monsun Asia. Menguatnya angin monsun Asia telah membawa massa udara basah dan uap air, yang diikuti suhu dingin.
Hal tersebut menjadi penyebab utama meningkatnya intensitas hujan di wilayah Indonesia. BMKG memantau dalam sepekan terakhir indeks monsun Asia menunjukkan nilai yang lebih kuat daripada normalnya.
“Hingga sepekan ke depan, sejumlah wilayah di Indonesia masih akan menghadapi potensi curah hujan yang signifikan, terutama di wilayah barat,” imbuh BMKG.
Namun, di luar akibat angin monsun Asia, kondisi ini juga terjadi akibat dinamika atmosfer lain, seperti fenomena La Nina lemah yang masih diperkirakan berlangsung hingga April-Juni 2025.
Hal menarik, saat ini juga tengah terjadi fenomena aktifnya gelombang atmosfer lain, seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, Gelombang Low Frequency yang memang memicu pertumbuhan awan.
BMKG mengimbau masyarakat selalu mengecek rutin informasi cuaca. Sebab, curah hujan tinggi berpotensi menimbulkan bencana, seperti banjir, tanah longsor, sampai pohon tumbang.
Baca juga: Memasuki Musim Hujan, BMKG Serukan Waspada Cuaca Ekstrem Berpotensi Bencana
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Tak hanya itu, kota metropolitan ini juga diprediksi mengalami cuaca buruk berupa angin kencang. Selain Jakarta, wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung, dan sejumlah kota lain juga diprediksi akan terkena potensi angin kencang. Potensi hujan lebat dan angin kencang ini terjadi cukup merata di berbagai daerah, baik di wilayah barat, tengah, maupun timur.
Dalam prospek cuaca mingguan periode 14 Januari sampai 20 Januari 2025, BMKG memprediksi cuaca sepanjang pekan ini akan didominasi berawan dan hujan dengan intensitas sedang ke sangat lebat.
“Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap jalanan licin, siaga menghadapi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” tulis BMKG dalam laman resminya.
Baca juga: Fenomena La Nina Telah Terjadi di Indonesia, Begini Dampak Terhadap Kondisi Cuaca
Warga berwisata di hutan kota Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (6/10) (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Abdurachman)
Sementara itu, BMKG juga memprediksi cuaca buruk dan potensi angin kencang bakal terjadi di wilayah Aceh, Riau, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, NTT, Maluku, Gorontalo, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Adapun, di wilayah lain, cenderung akan mengalami hujan sedang, seperti di Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua.
Untuk 17-20 Januari 2025, hujan besar masih terjadi sejumlah wilayah di Indonesia. BMKG memprediksi wilayah yang mengalami hujan lebat sampai sangat lebat terjadi di Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua Tengah.
Kemudian, BMKG juga kembali mengeluarkan peringatan potensi angin kencang di wilayah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Papua Selatan.
Sementara itu, untuk wilayah lain, cenderung hanya mengalami hujan sedang, seperti di Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.
Meski terjadi cuaca ekstrem, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tenang, tetapi tetapi tetap waspada terhadap perubahan cuaca ini.
Efek Angin Monsun Asia
Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia sepekan ke depan salah satunya diakibatkan oleh angin monsun Asia. Menguatnya angin monsun Asia telah membawa massa udara basah dan uap air, yang diikuti suhu dingin. Hal tersebut menjadi penyebab utama meningkatnya intensitas hujan di wilayah Indonesia. BMKG memantau dalam sepekan terakhir indeks monsun Asia menunjukkan nilai yang lebih kuat daripada normalnya.
“Hingga sepekan ke depan, sejumlah wilayah di Indonesia masih akan menghadapi potensi curah hujan yang signifikan, terutama di wilayah barat,” imbuh BMKG.
Namun, di luar akibat angin monsun Asia, kondisi ini juga terjadi akibat dinamika atmosfer lain, seperti fenomena La Nina lemah yang masih diperkirakan berlangsung hingga April-Juni 2025.
Hal menarik, saat ini juga tengah terjadi fenomena aktifnya gelombang atmosfer lain, seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, Gelombang Low Frequency yang memang memicu pertumbuhan awan.
BMKG mengimbau masyarakat selalu mengecek rutin informasi cuaca. Sebab, curah hujan tinggi berpotensi menimbulkan bencana, seperti banjir, tanah longsor, sampai pohon tumbang.
Baca juga: Memasuki Musim Hujan, BMKG Serukan Waspada Cuaca Ekstrem Berpotensi Bencana
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.