Penari Liong dan Barongsai yang tergabung dalam grup Kesenian Naga Merah Putih melaksanakan latihan di kawasan Babakan Pasar, Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/1/2025). (sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Jadwal Perayaan Cap Go Meh 2025, Sejarah & Peringatannya di Indonesia

12 January 2025   |   18:28 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Tahun baru Imlek atau perayaan tahun baru bagi warga Tionghoa semakin dekat. Salah satu yang menjadi bagian tak terpisahkan dari momentum ini adalah Cap Go Meh, sebuah perayaan yang dilaksanakan pada malam ke-15, bulan pertama setelah menurut penanggalan Tionghoa. 

Dikutip dari laman Indonesia Travel, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sejarah Cap Go Meh awalnya bermula dari ritual yang dilakukan oleh masyarakat China terhadap Dewa Thai Yi pada masa pemerintahan Dinasti Han, sekitar abad ke-17.

Kala itu, perayaan tahunan ini merupakan acara yang  sangat sakral bagi masyarakat Tionghoa dan berlangsung secara tertutup. Namun, saat Dinasti Han berakhir, masyarakat umum mulai mengenal Cap Go Meh, karena perayaanya semakin meluas di berbagai negara dunia.

Baca juga: Rekomendasi Wisata Imlek di Jakarta 2025

Di Indonesia, perayaan Cap Go Meh juga mengalami akulturasi dengan budaya setempat. Hal ini dikarenakan para imigran China juga banyak yang mengawini penduduk lokal, sehingga terciptalah asimilasi budaya dalam bentuk kuliner, ritual, hingga berbagai kegiatan lain. 

Tahun ini, Imlek jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025, artinya perayaan Cap Go Meh akan jatuh pada 12 Februari 2025. Perhitungan ini didasarkan setelah hari ke-15 atau dua minggu setelah momen Imlek berlangsung, sekaligus menjadi acara puncak Imlek.

Perayaan Imlek kali ini diperkirakan juga akan berlangsung meriah. Pasalnya, 2025 merupakan Tahun Ular Kayu, yakni salah satu hewan yang paling disukai di antara 12 shio hewan dalam tradisi Tionghoa. 

Tahun ini ini juga diprediksi akan membawa banyak peluang, keberuntungan, dan tantangan bagi masyarakat dari setiap shio yang mereka punya. Oleh karena itu ada pula tradisi yang dilakukan saat perayaan Cap Go Meh agar merek terhindar dari ciong
 

Tradisi Cap Go Meh di Indonesia 

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia sangat bervariasi. Pesta ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di klenteng atau Wihara dengan melakukan kirab atau turun ke jalan raya sambil menggotong usungan yang di dalamnya diletakkan arca para Dewa. 

Namun, selain hal itu ada pula beberapa tradisi unik yang dilakukan masyarakat saat Cap Go Meh berlangsung. Dihimpun dari berbagai sumber resmi, berikut beberapa di antaranya:
 

1. Membersihkan rumah 

Bersih-bersih rumah dalam menyambut pergantian tahun memang menjadi salah satu tradisi yang terus dilakukan warga Tionghoa menjelang perayaan Imlek. Tradisi bersih-bersih rumah dilakukan karena kepercayaan bahwa nasib buruk selama setahun terakhir akan ikut tersapu bersih. 

Tak hanya itu, dengan tradisi berbenah rumah, etnis Tionghoa juga percaya segala keburukan akan ikut pergi, dan rumah mereka siap menyambut keberuntungan yang baru. Setelah rumah dibersihkan biasanya mereka akan memasang pernak-pernik khas Imlek di sudut-sudut rumah untuk menambah keindahan ruang. 
 

2. Berbagi angpao 

Berbagi angpao juga menjadi tradisi warga Tionghoa yang sudah berkeluarga kepada anak-anak dan mereka yang belum menikah. Sebab, mereka juga percaya dengan memberikan angpao, maka akan semakin memperlancar rejeki dan keberuntungan mereka pada tahun yang akan datang.

Namun, angpao yang dibagikan tidak boleh mengandung angka 4, karena angka tersebut diyakini kurang membawa keberuntungan. Dalam bahasa China, angka 4 terdengar seperti kata ‘mati’. Selain itu, jumlah uang yang diberikan juga tidak boleh ganjil karena berhubungan dengan pemakaman. 
 

3. Mengudap tangyuan 

Salah satu tradisi penting lain yang biasanya dilakukan saat Cap Go Meh adalah mengudap tangyuan. Tangyuan merupakan bola-bola beras ketan yang memiliki isian berupa wijen hitam ataupun pasta kacang merah kemudian direbus dalam sup manis. 

Dalam sejarahnya, tangyuan telah menjadi makanan khas Cap Go Meh yang akan selalu ada dalam setiap perayaan hari penting masyarakat Tionghoa. Penganan ini dipercaya dapat mempercepat dan menguatkan ikatan kekeluargaan yang menjadi salah satu ciri khas masyarakat Tionghoa. 
 

4. Festival kembang api

Menyalakan kembang api juga menjadi salah satu pertunjukan khas dalam memeriahkan Imlek. Tradisi ini berasal dari legenda lama di Tiongkok yang menyebut pada ribuan tahun lalu ada monster bernama Nian (tahun) yang menyerang penduduk desa saat pergantian tahun. 

Dari sinilah mereka kemudian membuat kembang api dan menyalakannya agar dapat mengusir monster tersebut lewat suaranya yang menggelegar, dikutip dari laman Britannica. Selain kembang api, Cap Go Meh juga identik warna merah, karena monster tersebut disebut takut dengan warna-warna cerah.  
 

5. Menonton barongsai 

Dalam tradisi China, dari hari keempat hingga kelima belas Imlek, kelompok barongsai akan tur dari desa ke desa. Tarian ini akan ditampilkan dalam perayaan tahun baru yang penuh suka cita.  Selain itu, tarian ini juga kerap dipentaskan dalam pembukaan usaha, masa tanam dan panen, perayaan resmi, hingga upacara keagamaan lain. 

Atraksi barongsai biasanya melibatkan gerakan yang kompleks, setiap kaki para pemainnya dituntut dengan kecepatan, kekuatan, dan keseimbangan. Tak hanya itu, kekuatan tangan juga diperlukan untuk memainkan kepala barongsai atau mengangkat badan teman yang ada di depan. Tontonan ini juga identik dengan perayaan Imlek. 

Baca juga: 5 Ide Bisnis Menguntungkan Jelang Perayaan Imlek 2025

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Deretan Game Baru yang Rilis di Apple Arcade Awal 2025

BERIKUTNYA

Patrick Kluivert Siap Komandoi Timnas Indonesia, Dibantu Alex Pastoor & Denny Landzaat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: