Kenali 5 Bahaya Terlalu Sering Makan Seblak, Bakso, dan Semacamnya
09 January 2025 |
14:46 WIB
Seblak, makanan khas Indonesia yang terbuat dari kerupuk basah dengan bumbu pedas, telah menjadi favorit banyak orang. Namun, meskipun rasanya menggugah selera, terlalu sering mengonsumsi seblak, baso, dan makanan sejenis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Genhype, berikut adalah beberapa bahaya yang perlu diperhatikan menurut sejumlah sumber yang Hypeabis.id rangkum..
Baca juga: Asal-usul Seblak, Masakan Khas Sunda yang Digemari Banyak Orang
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Open Journal of Public Health, konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat memicu gejala seperti nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung
Dr. Yuniarti, seorang dokter spesialis gizi, menyatakan bahwa "konsumsi natrium yang tinggi dalam jangka panjang dapat membebani jantung dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik. Hal ini diperkuat oleh data dari Journal of Nutrition, yang menunjukkan bahwa makanan tinggi kalori dan lemak jenuh berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Penelitian oleh Universitas Negeri Surabaya (2022) menunjukkan bahwa seblak mengandung kalori, lemak, dan natrium yang tinggi. Selain itu, seblak juga dapat mengandung kolesterol tinggi, dengan satu mangkuk seblak diperkirakan memiliki kandungan kolesterol sekitar 300 mg, yang merupakan batasan maksimal konsumsi kolesterol harian
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi natrium dan pedas dapat berkontribusi pada masalah kesehatan ginjal jika tidak diimbangi dengan hidrasi yang cukup.
Meskipun seblak adalah makanan yang lezat dan populer, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Terlalu sering makan seblak baso dan makanan sejenis dapat membawa risiko kesehatan yang signifikan, termasuk gangguan pencernaan, hipertensi, obesitas, kolesterol tinggi, serta dehidrasi. Oleh karena itu, disarankan untuk menikmati seblak dalam jumlah yang tidak berlebihan ya Genhype.
Baca juga: Tertarik Bisnis Seblak Prasmanan? Segini Perkiraan Modal & Perhitungan Bisnisnya
Editor: Puput Ady Sukarno
Genhype, berikut adalah beberapa bahaya yang perlu diperhatikan menurut sejumlah sumber yang Hypeabis.id rangkum..
Baca juga: Asal-usul Seblak, Masakan Khas Sunda yang Digemari Banyak Orang
- Gangguan Pencernaan
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Open Journal of Public Health, konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat memicu gejala seperti nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung
- Hipertensi dan Penyakit Jantung
Dr. Yuniarti, seorang dokter spesialis gizi, menyatakan bahwa "konsumsi natrium yang tinggi dalam jangka panjang dapat membebani jantung dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Obesitas dan Sindrom Metabolik
Penelitian menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik. Hal ini diperkuat oleh data dari Journal of Nutrition, yang menunjukkan bahwa makanan tinggi kalori dan lemak jenuh berkontribusi pada peningkatan berat badan.
- Kolesterol Tinggi
Penelitian oleh Universitas Negeri Surabaya (2022) menunjukkan bahwa seblak mengandung kalori, lemak, dan natrium yang tinggi. Selain itu, seblak juga dapat mengandung kolesterol tinggi, dengan satu mangkuk seblak diperkirakan memiliki kandungan kolesterol sekitar 300 mg, yang merupakan batasan maksimal konsumsi kolesterol harian
- Dehidrasi dan Gangguan Ginjal
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi natrium dan pedas dapat berkontribusi pada masalah kesehatan ginjal jika tidak diimbangi dengan hidrasi yang cukup.
Meskipun seblak adalah makanan yang lezat dan populer, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Terlalu sering makan seblak baso dan makanan sejenis dapat membawa risiko kesehatan yang signifikan, termasuk gangguan pencernaan, hipertensi, obesitas, kolesterol tinggi, serta dehidrasi. Oleh karena itu, disarankan untuk menikmati seblak dalam jumlah yang tidak berlebihan ya Genhype.
Baca juga: Tertarik Bisnis Seblak Prasmanan? Segini Perkiraan Modal & Perhitungan Bisnisnya
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.