Peluang UMKM Ekspor ke Arab Saudi Terbuka Luas, Ini Produk Paling Diminati
27 December 2024 |
07:30 WIB
Para pelaku usaha lokal memiliki potensi yang sangat besar untuk menembus pasar global, terutama dengan tingginya permintaan terhadap produk-produk berkualitas dari Indonesia. Sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah dan produk-produk unggulan, Indonesia memiliki daya tarik tersendiri di mata pasar internasional.
Peluang ekspor yang terbuka luas ini menjadi kesempatan emas yang tidak seharusnya dilewatkan. Namun, untuk meraih kesuksesan di pasar global, diperlukan lebih dari sekadar produk yang berkualitas. Dibutuhkan strategi yang tepat, pemahaman mendalam tentang akses pasar, serta dukungan kolaborasi internasional yang solid dari pihak pemerintah maupun sektor swasta.
Baca juga: Empat Cara Menjadi Eksportir Sukses bagi Pengusaha Wanita Indonesia
Salah satu pasar ekspor yang penuh potensi adalah kawasan Timur Tengah, dengan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan utama yang menjanjikan bagi pelaku usaha Indonesia. Dengan populasi yang terus bertumbuh dan berbagai proyek ambisius dalam kerangka Saudi Vision 2030, Arab Saudi membutuhkan berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal, mulai dari produk olahan makanan, tekstil, hingga furnitur dan dekorasi rumah.
Salah satu faktor kunci yang mendukung ekspansi ini adalah kebijakan pemerintah Arab Saudi yang mengutamakan penggunaan produk Indonesia dalam sektor haji dan umrah. Dari katering, akomodasi, hingga transportasi jamaah, produk-produk buatan Indonesia kini menjadi pilihan utama.
Menurut data dari Kementerian Agama, pada 2024, jumlah jamaah haji Indonesia diperkirakan mencapai 241.000 orang, sementara pada tahun 2023, sekitar 1,36 juta jamaah Indonesia melaksanakan umrah. Potensi pasar yang besar ini membuka peluang luar biasa bagi produk-produk Indonesia, seperti daging, unggas, dan hasil perikanan, untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Tak hanya jamaah, keberadaan diaspora Indonesia yang tersebar di Arab Saudi serta masyarakat lokal juga menjadi pasar yang sangat menjanjikan, semakin memperluas cakupan peluang ekspor Indonesia ke kawasan ini.
Presiden Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), Muhammad Hasan Gaido mengatakan, kebijakan ini membuka pintu lebar bagi UMKM asal Indonesia untuk menembus pasar Arab Saudi, terutama dalam menyediakan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Apalagi kebijakan antara kedua negara saat ini sangat kondusif dalam memberikan peluang masuknya produk Indonesia ke Arab Saudi. Diantaranya, penerapan kebijakan free trade (perdagangan bebas) dan mandatory pada pemenuhan katering, akomodasi dan transportasi jamaah haji dan umroh Indonesia.
"Dalam kebijakan tersebut, Muassasah yang bekerjasama dalam penanganan haji dan umroh Indonesia, disyaratkan wajib menggunakan produk-produk dari Indonesia. Tentu ini peluang bagi pelaku usaha dan UMKM bisa ekspor demi memenuhi keperluan Haji dan Umrah tersebut,” tuturnya.
Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Riyadh, Arab Saudi, Gunawan, menyoroti tingginya minat masyarakat Arab Saudi terhadap produk Indonesia. Namun, hal tersebut terkendala oleh minimnya pelaku usaha Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
Menurutnya, jika ada dua produk sejenis yang masuk ke Arab Saudi, dan salah satunya berasal dari Indonesia, pemerintah Arab Saudi cenderung memilih produk Indonesia.
“Jadi sekarang adalah waktu yang tepat bagi produk-produk Indonesia secara berbondong-bondong dipasarkan ke Arab Saudi,” tuturnya.
Adapun produk-produk Indonesia yang sudah memiliki daya tarik kuat di pasar Arab Saudi meliputi produk olahan makanan, minyak sawit, furniture dan dekorasi rumah, tekstil dan fesyen, hingga produk perikanan.
Selain itu, sektor otomotif dan bahan bangunan juga memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar ini. Dengan promosi yang tepat dan kualitas produk yang konsisten, UMKM Indonesia dapat bersaing dan memenangkan hati konsumen Timur Tengah.
Untuk dapat menembus pasar ekspor, pelaku UMKM perlu memahami kebutuhan pasar lokal dan menyesuaikan produk mereka sesuai dengan selera dan standar Arab Saudi. Selain itu juga perlu menjalin kemitraan strategis dengan distributor atau importir lokal termasuk ikut serta dalam pameran internasional untuk mempromosikan produk dan membangun jaringan bisnis.
Pameran ini direncanakan akan dibuka langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, yang akan didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih.
Direktur Utama PT. Wahyu Promo Citra, Sukur Saka, mengungkapkan bahwa pameran ini akan dikemas secara kreatif, menampilkan produk-produk unggulan Indonesia, mengadakan talkshow bisnis, serta menyelenggarakan sesi business matching. Pameran ini akan mencakup area seluas 6.000 meter persegi dan menargetkan 180 exhibitor.
Sukur juga menyampaikan bahwa target transaksi awal pameran ini sebesar Rp500 miliar. Namun, dengan dukungan dari Kementerian Pertahanan yang akan melibatkan BUMN di sektor alutsista, serta dukungan dari Kementerian Pertanian, target transaksi pameran diperkirakan akan meningkat menjadi Rp2,5 triliun.
Baca juga: Strategi Bank Indonesia Dorong UMKM Bidik Pasar Ekspor
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Peluang ekspor yang terbuka luas ini menjadi kesempatan emas yang tidak seharusnya dilewatkan. Namun, untuk meraih kesuksesan di pasar global, diperlukan lebih dari sekadar produk yang berkualitas. Dibutuhkan strategi yang tepat, pemahaman mendalam tentang akses pasar, serta dukungan kolaborasi internasional yang solid dari pihak pemerintah maupun sektor swasta.
Baca juga: Empat Cara Menjadi Eksportir Sukses bagi Pengusaha Wanita Indonesia
Salah satu pasar ekspor yang penuh potensi adalah kawasan Timur Tengah, dengan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan utama yang menjanjikan bagi pelaku usaha Indonesia. Dengan populasi yang terus bertumbuh dan berbagai proyek ambisius dalam kerangka Saudi Vision 2030, Arab Saudi membutuhkan berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal, mulai dari produk olahan makanan, tekstil, hingga furnitur dan dekorasi rumah.
Salah satu faktor kunci yang mendukung ekspansi ini adalah kebijakan pemerintah Arab Saudi yang mengutamakan penggunaan produk Indonesia dalam sektor haji dan umrah. Dari katering, akomodasi, hingga transportasi jamaah, produk-produk buatan Indonesia kini menjadi pilihan utama.
Menurut data dari Kementerian Agama, pada 2024, jumlah jamaah haji Indonesia diperkirakan mencapai 241.000 orang, sementara pada tahun 2023, sekitar 1,36 juta jamaah Indonesia melaksanakan umrah. Potensi pasar yang besar ini membuka peluang luar biasa bagi produk-produk Indonesia, seperti daging, unggas, dan hasil perikanan, untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Tak hanya jamaah, keberadaan diaspora Indonesia yang tersebar di Arab Saudi serta masyarakat lokal juga menjadi pasar yang sangat menjanjikan, semakin memperluas cakupan peluang ekspor Indonesia ke kawasan ini.
Presiden Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), Muhammad Hasan Gaido mengatakan, kebijakan ini membuka pintu lebar bagi UMKM asal Indonesia untuk menembus pasar Arab Saudi, terutama dalam menyediakan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Apalagi kebijakan antara kedua negara saat ini sangat kondusif dalam memberikan peluang masuknya produk Indonesia ke Arab Saudi. Diantaranya, penerapan kebijakan free trade (perdagangan bebas) dan mandatory pada pemenuhan katering, akomodasi dan transportasi jamaah haji dan umroh Indonesia.
"Dalam kebijakan tersebut, Muassasah yang bekerjasama dalam penanganan haji dan umroh Indonesia, disyaratkan wajib menggunakan produk-produk dari Indonesia. Tentu ini peluang bagi pelaku usaha dan UMKM bisa ekspor demi memenuhi keperluan Haji dan Umrah tersebut,” tuturnya.
Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Riyadh, Arab Saudi, Gunawan, menyoroti tingginya minat masyarakat Arab Saudi terhadap produk Indonesia. Namun, hal tersebut terkendala oleh minimnya pelaku usaha Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
Menurutnya, jika ada dua produk sejenis yang masuk ke Arab Saudi, dan salah satunya berasal dari Indonesia, pemerintah Arab Saudi cenderung memilih produk Indonesia.
“Jadi sekarang adalah waktu yang tepat bagi produk-produk Indonesia secara berbondong-bondong dipasarkan ke Arab Saudi,” tuturnya.
Adapun produk-produk Indonesia yang sudah memiliki daya tarik kuat di pasar Arab Saudi meliputi produk olahan makanan, minyak sawit, furniture dan dekorasi rumah, tekstil dan fesyen, hingga produk perikanan.
Selain itu, sektor otomotif dan bahan bangunan juga memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar ini. Dengan promosi yang tepat dan kualitas produk yang konsisten, UMKM Indonesia dapat bersaing dan memenangkan hati konsumen Timur Tengah.
Untuk dapat menembus pasar ekspor, pelaku UMKM perlu memahami kebutuhan pasar lokal dan menyesuaikan produk mereka sesuai dengan selera dan standar Arab Saudi. Selain itu juga perlu menjalin kemitraan strategis dengan distributor atau importir lokal termasuk ikut serta dalam pameran internasional untuk mempromosikan produk dan membangun jaringan bisnis.
Menyongsong Peluang Ekspor
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, bersama PT Wahyu Promo Citra dan Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), akan menggelar pameran Made in Indonesia Expo 2025 pada 17-19 April 2025 di Arena Venue, Riyadh, Arab Saudi.Pameran ini direncanakan akan dibuka langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, yang akan didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih.
Direktur Utama PT. Wahyu Promo Citra, Sukur Saka, mengungkapkan bahwa pameran ini akan dikemas secara kreatif, menampilkan produk-produk unggulan Indonesia, mengadakan talkshow bisnis, serta menyelenggarakan sesi business matching. Pameran ini akan mencakup area seluas 6.000 meter persegi dan menargetkan 180 exhibitor.
Sukur juga menyampaikan bahwa target transaksi awal pameran ini sebesar Rp500 miliar. Namun, dengan dukungan dari Kementerian Pertahanan yang akan melibatkan BUMN di sektor alutsista, serta dukungan dari Kementerian Pertanian, target transaksi pameran diperkirakan akan meningkat menjadi Rp2,5 triliun.
Baca juga: Strategi Bank Indonesia Dorong UMKM Bidik Pasar Ekspor
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.