Sejarah Peringatan Hari Ibu di Indonesia yang Dirayakan 22 Desember
21 December 2024 |
13:47 WIB
Setiap 22 Desember seluruh masyarakat Indonesia merayakan hari ibu. Selain menjadi momen untuk mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayang pada sosok ibu, Peringatan Hari Ibu (PHI) juga bertujuan untuk mengapresiasi perjuangan dan peran penting perempuan Indonesia dalam keluarga, masyarakat, dan negara.
Menandai peringatannya yang ke-96, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah merilis tema Peringatan Hari Ibu yang diusung tahun ini. Menandai peringatannya yang ke-96 di Indonesia, Hari Ibu mengusung tema Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045.
Melalui tema tersebut diharapkan semua orang dapat mendukung dan menghormati peran perempuan dalam mendorong kemajuan bangsa, di mana kepekaan sosial dan sensitivitas yang mereka miliki menjadi aset berharga bagi negara dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Tema dan Makna Logo Peringatan Hari Ibu 2024
Menengok kembali sejarahnya, Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap 22 Desember, yang merujuk pada hari pertama penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi wanita dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatera.
Mereka terinspirasi dari perjuangan para perempuan di era abad ke-19 untuk berjuang melawan para penjajah. Tujuan pengadaan Kongres Perempuan Indonesia I adalah mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan perempuan Indonesia.
Kongres Indonesia Perempuan I melahirkan dua keputusan besar yang berdampak bagi kehidupan perempuan Indonesia, yaitu dibentuknya organisasi yang solid dengan kehadiran Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Keputusan kedua melahirkan tiga mosi yang merujuk pada kemajuan perempuan, seperti tuntutan penambahan sekolah rendah untuk perempuan, perbaikan aturan dalam pernikahan, perbaikan aturan mengenai dukungan janda dan anak yatim.
Pada 1929, PPI berganti nama menjadi Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII). Selanjutnya diadakan Kongres Perempuan Indonesia II pada 1935 di Jakarta. Kongres ini berhasil membentuk badan Kongres Perempuan Indonesia dan menetapkan fungsi utama perempuan Indonesia sebagai ibu bangsa.
Sampai akhirnya pada Kongres Perempuan Indonesia III yang diadakan di Bandung pada 1938, menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu yang merupakan tanggal berdirinya federasi perkumpulan wanita bernama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI). Penetapan ini kemudian dikukuhkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, yang menetapkan Hari Ibu sebagai hari nasional.
Selain penetapan hari ibu 22 Desember, Kongres Perempuan Indonesia III membahas mengenai tuntutan persamaan hak dan harga antara pria dan wanita. Persamaan itu juga harus dilandasi oleh kodrat serta kewajiban masing-masing.
Baca juga: 5 Rekomendasi Kado Spesial Hari Ibu 2024 yang Berkesan
Lebih lanjut, kongres ini menyetujui pula RUU tentang perkawinan modern yang disusun oleh Ny. Maria Ulfah. Pada 1946, organisasi ini berubah nama menjadi Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Sampai sekarang, kiprah mereka terus berjalan sesuai aspirasi dan tuntutan zaman.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia awalnya bertujuan untuk menghargai semangat dan perjuangan perempuan dalam meningkatkan kualitas bangsa. Namun, seiring waktu, maknanya berkembang menjadi momen untuk mengekspresikan kasih sayang dan penghargaan kepada para ibu atas peran dan pengorbanan mereka dalam keluarga dan masyarakat.
Editor: Fajar Sidik
Menandai peringatannya yang ke-96, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah merilis tema Peringatan Hari Ibu yang diusung tahun ini. Menandai peringatannya yang ke-96 di Indonesia, Hari Ibu mengusung tema Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045.
Melalui tema tersebut diharapkan semua orang dapat mendukung dan menghormati peran perempuan dalam mendorong kemajuan bangsa, di mana kepekaan sosial dan sensitivitas yang mereka miliki menjadi aset berharga bagi negara dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Tema dan Makna Logo Peringatan Hari Ibu 2024
Menengok kembali sejarahnya, Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap 22 Desember, yang merujuk pada hari pertama penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi wanita dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatera.
Mereka terinspirasi dari perjuangan para perempuan di era abad ke-19 untuk berjuang melawan para penjajah. Tujuan pengadaan Kongres Perempuan Indonesia I adalah mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan perempuan Indonesia.
Kongres Indonesia Perempuan I melahirkan dua keputusan besar yang berdampak bagi kehidupan perempuan Indonesia, yaitu dibentuknya organisasi yang solid dengan kehadiran Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Keputusan kedua melahirkan tiga mosi yang merujuk pada kemajuan perempuan, seperti tuntutan penambahan sekolah rendah untuk perempuan, perbaikan aturan dalam pernikahan, perbaikan aturan mengenai dukungan janda dan anak yatim.
Pada 1929, PPI berganti nama menjadi Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII). Selanjutnya diadakan Kongres Perempuan Indonesia II pada 1935 di Jakarta. Kongres ini berhasil membentuk badan Kongres Perempuan Indonesia dan menetapkan fungsi utama perempuan Indonesia sebagai ibu bangsa.
Sampai akhirnya pada Kongres Perempuan Indonesia III yang diadakan di Bandung pada 1938, menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu yang merupakan tanggal berdirinya federasi perkumpulan wanita bernama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI). Penetapan ini kemudian dikukuhkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, yang menetapkan Hari Ibu sebagai hari nasional.
Selain penetapan hari ibu 22 Desember, Kongres Perempuan Indonesia III membahas mengenai tuntutan persamaan hak dan harga antara pria dan wanita. Persamaan itu juga harus dilandasi oleh kodrat serta kewajiban masing-masing.
Baca juga: 5 Rekomendasi Kado Spesial Hari Ibu 2024 yang Berkesan
Lebih lanjut, kongres ini menyetujui pula RUU tentang perkawinan modern yang disusun oleh Ny. Maria Ulfah. Pada 1946, organisasi ini berubah nama menjadi Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Sampai sekarang, kiprah mereka terus berjalan sesuai aspirasi dan tuntutan zaman.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia awalnya bertujuan untuk menghargai semangat dan perjuangan perempuan dalam meningkatkan kualitas bangsa. Namun, seiring waktu, maknanya berkembang menjadi momen untuk mengekspresikan kasih sayang dan penghargaan kepada para ibu atas peran dan pengorbanan mereka dalam keluarga dan masyarakat.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.