Ilustrasi Hari Ibu. (Dok. Freepik)

6 Sosok Ibu yang Jadi Panutan sebagai Tokoh Nasional

22 December 2021   |   13:28 WIB

Hari ini, Rabu (22/12), Indonesia merayakan Hari Ibu untuk mengenang para pahlawan perempuan dan semua ibu yang ada di Indonesia. Perayaan ini mulai dilakukan bertepatan dengan Kongres Perempuan Indonesia yang digelar pada 22-25 Desember 1928 dan kini dirayakan sebagai salah satu perayaan nasional.

Perayaan Hari Ibu sendiri tidak hanya dilakukan untuk mengapresiasi semua ibu yang ada di Indonesia, tapi juga mengenang sejumlah pahlawan perempuan yang menjadi panutan bagi bangsa Indonesia. Berikut ini adalah enam tokoh nasional pada abad ke-19 yang dikenang dalam perayaan Hari Ibu.
 

1. Martha Christina Tiahahu

Pahlawan nasional dari kawasan Maluku ini dikenang di Hari Ibu karena kontribusinya dalam melawan penjajah Belanda secara langsung dalam medan pertempuran di daerahnya pada tahun 1817. Bahkan dia dikenal sebagai putri remaja yang membantu kaum laki-laki saat berperang hingga ditangkap dan ditahan oleh tentara Belanda.

Hingga akhir hayatnya, Martha Christina Tiahahu secara konsisten mengalami penangkapan berulang hingga berujung pada penolakan bantuan kesehatan saat ditahan di kapal Eversten dan meninggal dunia pada 2 Januari 1818.
 

2. Cut Nyak Meutia

Cut Nyak Meutia merupakan salah satu pahlawan perempuan dari Aceh yang dikenal membantu melawan tentara Belanda bersama suaminya, Teuku Muhammad. Perlawanan ini bahkan dilakukannya bahkan setelah suaminya meninggal dan dia menikah dengan Pang Nanggroe.

Perlawanannya dilakukan dengan menyerang dan merampas pos-pos kolonial dengan sisa-sisa pasukannya hingga akhirnya gugur saat bertempur di Alue Kurieng, Aceh, karena bentrok dengan pasukan dari Marechausée.
 

3. Maria Walanda Maramis

Tokoh nasional yang berasal dari Sulawesi Utara ini dikenang sebagai salah satu perempuan yang mendorong emansipasi perempuan, mendobrak adat, serta memperjuangkan kemajuan bagi perempuan di bidang politik dan pendidikan di daerahnya.

Kontribusinya dimulai dari ketika dia menulis opini tentang pentingnya peranan ibu dalam keluarga melalui surat kabar Tjahaja Siang, kemudian semakin besar dengan pendirian organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya (PIKAT) yang bertujuan mendidik kaum perempuan yang tamat sekolah dasar dengan keterampilan rumah tangga.

Hingga saat terakhirnya, dia terus mendorong pergerakan PIKAT ke berbagai daerah dan memperjuangkan representasi perempuan di dalam kursi politik untuk sebuah badan perwakilan di Minahasa bernama Minahasa Raad.
 

4. Dewi Sartika

Perempuan asal Bandung, Jawa Barat ini juga dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan yang memperjuangkan emansipasi perempuan dalam segi kesetaraan pendidikan bagi perempuan. Melalui Sekolah Raden Dewi, dia mengajarkan perempuan tentang keterampilan dalam membaca, menulis, berhitung, pendidikan agama dan lainnya.

Berkat perkembangan sekolah ini, Dewi membantu mengembangkan kemampuan perempuan yang tadinya sulit dalam mengakses pendidikan dasar hingga akhirnya membuat mereka lebih berkembang menjadi sosok yang terpelajar dan terampil pada saat itu.
 

5. Siti Walidah

Istri dari Ahmad Dahlan, pendiri organisasi Muhammadiyah, ini dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan yang berjasa dalam pembentukan kelompok perempuan Aisyiyah. Kelompok ini dikenal denga kontribusinya dalam mendirikan berbagai sekolah dan asrama serta program pendidikan Islam bagi perempuan.

Tidak hanya itu, dia juga memberikan pengajaran tentang posisi perempuan yang sama dengan laki-laki dan menjadikan posisi perempuan sebagai mitra laki-laki. 
 

6. Rasuna Said

Layaknya Kartini dan pahlawan emansipasi perempuan lainnya, Rasuna Said juga merupakan pahlawan perempuan yang memperjuangkan hak antara perempuan dan laki-laki di Sumatera Barat melalui pendidikan dan politik yang terbuka bagi para perempuan.

Di saat yang sama, Rasuna Said juga memperjuangkan antikolonialisme dengan berbagai medium mulai dari pidato yang mengkritik pemerintahan Belanda, menulis di majalah Raya, hingga mendirikan perguruan putri untuk menyebarluaskan gagasan tentang antikolonialisme.

Selain keenam tokoh ini, sejumlah pahlawan nasional perempuan yang turut dikenang publik adalah Roehana Koeddoes, Sariamin Ismail, Raden Ajeng Kartini, dan lainnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Kenalan dengan Rara DG ChriimusAF, Lady Gamers Juara Turnamen Call of Duty Mobile

BERIKUTNYA

Booster Vaksin AstraZeneca Efektif Melawan Varian Omicron

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: