Cuplikan film Women from Rote Island. (Sumber gambar: Bintang Cahaya Sinema)

Produser Ungkap Tantangan Film Women from Rote Island Belum Tembus Oscar 2025

19 December 2024   |   17:10 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Indonesia kembali gagal melangkah lebih jauh di ajang penghargaan Oscar. Film Women from Rote Island, yang menjadi wakil Indonesia di kategori International Feature Film, mesti bersabar diri karena belum berhasil menembus daftar pendek (shortlist) di ajang tersebut.

Film Women from Rote Island ini sebetulnya telah memulai perjalanan di ajang Oscar 2025 dengan cukup baik. Film ini mampu masuk ke dalam 85 besar. Sayangnya, ketika Academy of Motion Picture Arts and Sciences atau Akademi Oscar, menyeleksi lagi menjadi 15 besar (shortlist), tak ada nama film ini di dalam daftarnya.

Baca juga:  Film Women From Rote Island Wakili Indonesia di Piala Oscar 2025

Gagalnya Women from Rote Island masuk ke daftar nominasi memperpanjang catatan kebuntuan film Indonesia di ajang Oscar. Tercatat, sejak mengirimkan film perwakilan pada 1987 silam, belum ada satu pun film yang mampu masuk ke tahap nominasi.
 

Produser Film Women from Rotte Island Rizka Shakira (tengah) (Sumber gambar: Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema)

Produser Film Women from Rotte Island Rizka Shakira (tengah) (Sumber gambar: Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema)


Produser film Rizka Shakira mengatakan film-film Indonesia sebenarnya tidak kalah saing jika disandingkan dengan sejumlah film perwakilan negara lain. Film-film Indonesia, termasuk Women from Rote Island, kerap kali diputar di banyak festival bergengsi. Beberapa di antaranya bahkan mampu memenangkannya.

Namun, Rizka mengatakan Oscar adalah ajang yang berbeda. Menurutnya, film-film telah memenangkan ajang penghargaan di negerinya sendiri bahkan sering diputar di festival, bukan berarti bisa dengan mudah melenggang lolos ke tahapan nominasi.

Di luar soal kualitas, Oscar adalah ajang yang memerlukan pendekatan berbeda. Rizka menyebut promosi menjadi satu aspek yang krusial sebuah film berlaga di Oscar. Dalam hal ini, Indonesia masih cukup terbata-bata.

“Kita itu kalah promosi. Bayangin dari 1987, Indonesia belum sekali pun masuk ke dalam daftar pendek. Di edisi ini, kita juga kalah waktu untuk promosi,” ungkap Rizka kepada Hypeabis.id, Kamis (19/12/2024).

Rizka bercerita film Women from Rote Island pertama kali diumumkan menjadi perwakilan Indonesia untuk berlaga di Oscar pada 17 September 2024. Setelah terpilih, terjadi serah terima dari komite ke rumah produksi.

Tak lama setelah terpilih, pihaknya mendapat email dari pihak Oscar, yang isinya ucapan selamat sekaligus berisi link submit materi film. Rizka kemudian mengisi satu per satu materi yang diminta. Menurutnya, jumlahnya ada 11-an kategori, dengan beberapa di antaranya memiliki sub kategori yang cukup panjang.

Setelah submit film berhasil, pada 22 November 2024, Oscar mengumumkan film yang lolos pada tahap awal. Ada 85 karya dari 85 negara yang lolos, Indonesia masuk sebagai salah satunya.

Setelah berhasil lolos, Rizka mengaku agak kaget. Sebab, dirinya baru mengetahui mengenai regulasi kampanye Oscar, waktu promosi, hingga tahapan vote dan seterusnya. Menurut Rizka, tahapan tersebut punya waktu yang sangat pendek.

“Dari 22 November (pengumuman 85 besar) menuju ke tahap vote, itu tuh cuma punya waktu 17 hari. Jadi, waktunya sebenarnya sangat mepet,” imbuhnya.

Rizka mengaku sejak filmnya terpilih sebagai wakil Indonesia, tidak ada satu pun orang yang menginformasikan hal tersebut. Sebagai rumah produksi baru yang berlaga di Oscar, dirinya belum tahu banyak hal.

Padahal, jika regulasi kampanye ini sudah diketahui sejak awal, film perwakilan Oscar sebuah negara bisa langsung tancap gas untuk merancang strategi. Dimulai dengan melakukan promosi, rencana pemutaran, dan sebagainya. Meski ini sebenarnya masih belum official selection, karena pengumuman resmi yang lolos (85 besar) baru terjadi pada 22 November 2024

“Namun, andai kata ada panitia Oscar ini memberikan informasi dan PH yang terpilih tahu sejak 17 September 2024, kan sudah bisa mulai promosi awal. Jadi, ada waktu lebih lega, sekitar 3,5 bulan tuh untuk promosi sebelum tahapan vote,” jelasnya.
 

Cuplikan film Women from Rote Island. (Sumber gambar: Bintang Cahaya Sinema)

Cuplikan film Women from Rote Island. (Sumber gambar: Bintang Cahaya Sinema)


Dengan keterbatasan yang yang ada, Rizka menilai promosi Women from Rote Island pun tidak cukup maksimal pada edisi kali ini. Sebab, dengan waktu yang singkat, dia mesti melakukan promosi yang besar, skala dunia.

Dalam hal ini, dirinya pun tak bisa melakukan sendiri. Rizka mengaku sempat ketok pintu ke unsur pemerintah, termasuk KBRI yang ada di berbagai negara, terutama terkait dengan akses, pendanaan, serta bantuan lain. Namun, proses ini sendiri pun sudah memerlukan waktu sebelum akhirnya berjalan.

Dengan kondisi seperti ini, Rizka mengatakan strategi promosi terus coba dijalankan dengan sebisanya. Pihaknya mengakui tak sempat untuk melakukan pemutaran di sana, terutama karena masalah anggaran.

Namun, beberapa hal sebagai antisipasi strategi lain terus digaungkan. Misalnya, Rizka melakukan promosi dengan media-media luar. Kemudian, promosi juga dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri bersama KBRI yang ada di sejumlah negara.

“Yang paling strategis menurut kami, jadi kami pakai media sana atau publisis sana, untuk nge-blast poster film dan promo. Isinya tentang film ini sudah tersedia di Akademi Screening Room. Jadi, itu bisa ditonton oleh juri-juri,” jelasnya.


Butuh Dukungan Banyak Stakeholder


Rizka mengatakan jika Indonesia ingin serius dalam melaju ke ajang Oscar, perlu ada perbaikan sistem yang baik. Rizka menyarankan untuk segera dibentuk panitia Oscar Indonesia yang berada dalam satu kesatuan dengan pemerintah.

Menurutnya, Oscar adalah ajang film yang berbeda. Film yang dikirim bukan atas inisiatif pribadi. Namun, film tersebut adalah perwakilan negara. Oleh karena itu, negara juga semestinya perlu hadir.

Dengan adanya panitia Oscar Indonesia yang satu kesatuan dengan pemerintah, harapannya setiap tahunnya ada anggaran khusus yang disediakan untuk keperluan kompetisi ini.

“Jadi, karena belum diketuk, setiap tahun yang terpilih akan mengetuk-ketuk, dan itu tidak mudah. Rasanya perlu ada anggaran khusus untuk Oscar, kayak anggaran film dari kementerian terkait misalnya,” tuturnya.
 

Rizka mengatakan adanya panitia Oscar lokal juga membuat film terpilih yang mewakili Indonesia lebih terarah. Dengan demikian, rumah produksi dari film tersebut tidak terkesan bekerja sendiri. Sebab, menurutnya, selama ini, setelah pemenang terpilih, film tersebut benar-benar dilepas dan mengarungi ajang ini secara mandiri.

Women From Rote Island yang merupakan Film Terbaik Festival Film Indonesia 2023. Film ini memenangkan 4 Piala Citra kala itu, yakni Film Cerita Panjang, Sutradara, Penulis Skenario Asli, dan Pengarah Sinematografi terbaik.

Di kancah dunia, riwayat film ini mulai dari debut penayangan di Busan International Film Festival, Asian Film Festival Barcelona, hingga Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2023.

Baca juga: 8 Film Pernah Wakili Indonesia di Piala Oscar, Terbaru Women From Rote Island

Editor: Puput Ady Sukarno
 

SEBELUMNYA

Lagi Cari Produk Elektronik? Ini Rekomendasi Lima Brand Elektronik Asli Indonesia dengan Keunggulannya

BERIKUTNYA

Apa Itu Food Allergen? Jadi Penyebab Australia Tarik 3 Varian Indomie dari Peredaran

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: