Film Women from Rote Island Tayang di Bioskop 6 Negara
17 February 2024 |
17:30 WIB
Film peraih Piala Citra 2023, Women from Rote Island, dipastikan tidak hanya akan tayang di bioskop Indonesia saja. Film produksi Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema ini juga telah mendapatkan kesempatan untuk diputar secara global di bioskop komersil sejumlah negara.
Produser Rizka Shakira mengatakan setelah berkelana ke berbagai festival internasional, perjalanan film Women from Rote Island belum akan berhenti tahun ini. Justru, distribusi film yang mengangkat isu persoalan kekerasan seksual ini menemui bentuk-bentuk baru.
Menurutnya, proses distribusi film ini ke sejumlah negara masih dalam proses. Namun, sejauh ini sudah ada enam negara yang berminat untuk menayangkan film Women from Rote Island di bioskop luar negeri.
“Kalau untuk tayang di bioskopnya itu ada enam negara. Belum bisa disebut semua, tetapi yang bisa aku share adalah Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam,” ungkap Rizka di Epicentrum XXI, Jumat (17/2/2024).
Penayangan film Women from Rote Island di bioskop luar negeri sedianya dijadwalkan Maret agar tidak terlalu jauh rentang waktu dengan penayangan dalam negeri. Namun, penayangannya kemudian diundur.
Sebab, Maret juga bertepatan dengan momen Ramadan. Oleh karena itu, demi kesesuaian tema, film Women from Rote Island pun akan mulai beredar di bioskop negara tetangga tersebut seusai Ramadan selesai. “Untuk tiga negara tersebut, penayangannya akan dilakukan setelah habis Lebaran,” imbuhnya.
Di luar bioskop komersil, Riska mengatakan film Women from Rote Island juga masih akan jalan-jalan ke berbagai festival sinema bergengsi lain. Salah satunya adalah festival film di Swedia yang akan berlangsung pada Maret 2024 ini.
Film ini juga telah masuk ke tahap seleksi di beberapa festival lain. Namun, Rizka masih enggan menyebutkan nama festival tersebut karena tidak ingin mendahului pengumuman.
Film Women from Rote Island bakal tayang di bioskop dalam negeri secara reguler pada 22 Februari 2024. Film debut sutradara Jeremias Nyangoen ini dengan berani mengangkat isu-isu sensitif perihal kekerasan seksual perempuan yang masih terus terjadi hingga hari ini. Tak hanya itu, film ini juga akan menyoroti praktik
diskriminasi kekerasan seksual dengan korban yang lintas gender.
Film Women from Rote Island akan mengikuti kehidupan Martha, seorang TKI yang baru saja pulang ke Pulau Rote untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Namun, di balik kesedihan karena ditinggal sang ayah, Martha diam-diam menyimpan trauma mendalam akibat kekerasan seksual yang dialami ketika merantau.
Ketika warga kampung mengetahui kondisi Martha, alih-alih memberi perlindungan, perempuan malang ini justru terus mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Trauma yang masih mengendap perlahan-lahan mengendap dan memunculkan berbagai masalah pelik lain.
Di sisi lain, Orpa, ibunda Martha (Linda Adoe) juga terus mengalami diskriminasi dari tradisi yang masih dianut di kampungnya. Orpa dan para anak perempuan ini terus berusaha menghadapi berbagai kondisi yang tak berpihak pada mereka.
Tak hanya ide cerita yang menarik, film produksi Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema ini juga makin bikin penasaran karena dibintangi oleh sejumlah aktor lokal. Linda Adoe akan memerankan karakter Orpa, Irma Rihi berperan sebagai Martha, Van Jhoov sebagai Damar, dan Willyam Wolfgang sebagai Ezra.
Sebelumnya, film ini tayang perdana di Festival Film Internasional Busan ke-28 pada 7 Oktober 2023. Film ini juga telah meraih empat penghargaan di Festival Film Indonesia 2023 , termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik untuk Nyangoen.
Editor: Fajar Sidik
Produser Rizka Shakira mengatakan setelah berkelana ke berbagai festival internasional, perjalanan film Women from Rote Island belum akan berhenti tahun ini. Justru, distribusi film yang mengangkat isu persoalan kekerasan seksual ini menemui bentuk-bentuk baru.
Menurutnya, proses distribusi film ini ke sejumlah negara masih dalam proses. Namun, sejauh ini sudah ada enam negara yang berminat untuk menayangkan film Women from Rote Island di bioskop luar negeri.
“Kalau untuk tayang di bioskopnya itu ada enam negara. Belum bisa disebut semua, tetapi yang bisa aku share adalah Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam,” ungkap Rizka di Epicentrum XXI, Jumat (17/2/2024).
Film Women from Rotte Island (Sumber gambar: Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema)
Penayangan film Women from Rote Island di bioskop luar negeri sedianya dijadwalkan Maret agar tidak terlalu jauh rentang waktu dengan penayangan dalam negeri. Namun, penayangannya kemudian diundur.
Sebab, Maret juga bertepatan dengan momen Ramadan. Oleh karena itu, demi kesesuaian tema, film Women from Rote Island pun akan mulai beredar di bioskop negara tetangga tersebut seusai Ramadan selesai. “Untuk tiga negara tersebut, penayangannya akan dilakukan setelah habis Lebaran,” imbuhnya.
Di luar bioskop komersil, Riska mengatakan film Women from Rote Island juga masih akan jalan-jalan ke berbagai festival sinema bergengsi lain. Salah satunya adalah festival film di Swedia yang akan berlangsung pada Maret 2024 ini.
Film ini juga telah masuk ke tahap seleksi di beberapa festival lain. Namun, Rizka masih enggan menyebutkan nama festival tersebut karena tidak ingin mendahului pengumuman.
“Di luar itu, masih ada sekitar 15 sampai 17 festival lagi yang sudah kita submit,” terangnya.
Film Women from Rote Island bakal tayang di bioskop dalam negeri secara reguler pada 22 Februari 2024. Film debut sutradara Jeremias Nyangoen ini dengan berani mengangkat isu-isu sensitif perihal kekerasan seksual perempuan yang masih terus terjadi hingga hari ini. Tak hanya itu, film ini juga akan menyoroti praktik
diskriminasi kekerasan seksual dengan korban yang lintas gender.
Film Women from Rote Island akan mengikuti kehidupan Martha, seorang TKI yang baru saja pulang ke Pulau Rote untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Namun, di balik kesedihan karena ditinggal sang ayah, Martha diam-diam menyimpan trauma mendalam akibat kekerasan seksual yang dialami ketika merantau.
Ketika warga kampung mengetahui kondisi Martha, alih-alih memberi perlindungan, perempuan malang ini justru terus mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Trauma yang masih mengendap perlahan-lahan mengendap dan memunculkan berbagai masalah pelik lain.
Di sisi lain, Orpa, ibunda Martha (Linda Adoe) juga terus mengalami diskriminasi dari tradisi yang masih dianut di kampungnya. Orpa dan para anak perempuan ini terus berusaha menghadapi berbagai kondisi yang tak berpihak pada mereka.
Tak hanya ide cerita yang menarik, film produksi Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema ini juga makin bikin penasaran karena dibintangi oleh sejumlah aktor lokal. Linda Adoe akan memerankan karakter Orpa, Irma Rihi berperan sebagai Martha, Van Jhoov sebagai Damar, dan Willyam Wolfgang sebagai Ezra.
Sebelumnya, film ini tayang perdana di Festival Film Internasional Busan ke-28 pada 7 Oktober 2023. Film ini juga telah meraih empat penghargaan di Festival Film Indonesia 2023 , termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik untuk Nyangoen.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.