Sutradara Yandy Laurens Terapkan Syuting Aman Bagi Bayi di Film 1 Kakak 7 Ponakan
18 December 2024 |
14:25 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Sutradara sekaligus penulis Yandy Laurens menerapkan metode syuting berbeda dalam film 1 Kakak 7 Ponakan. Dalam karya tersebut, peraih Piala Citra untuk Film Terbaik FFI 2024 ini memang cukup banyak melibatkan pemain sekaligus, satu di antaranya bahkan masih bayi.
Menurutnya, syuting yang melibatkan karakter bayi selalu punya tantangan berbeda. Terlebih, dalam film ini, bayi tersebut masuk ke dalam salah satu karakter utama. Oleh karena itu screen time bayi tersebut terbilang cukup banyak.
Untuk menciptakan syuting yang aman dan nyaman bagi bayi, Yandy bersama produsernya, Suryana Paramita, menerapkan beberapa metode tertentu. Salah satunya ialah dengan menggandeng bidan khusus untuk memantau proses syuting.
“Ya, kami melibatkan bidan berpengalaman untuk mengurus kebutuhan si bayi. Kemudian, kami juga banyak berdiskusi terkait standar syuting yang aman dan nyaman bagi bayi tersebut,” ungkap Yandy.
Baca juga: Film 1 Kakak 7 Ponakan Versi JAFF & Bioskop Punya Perbedaan Minor
Dari diskusi tersebut, ada beberapa upaya yang kemudian dilakukan oleh tim produksi. Misalnya, ruangan yang akan dipakai bayi untuk syuting akan selalu dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian, ruangan itu memiliki AC dengan suhu tertentu. Terdapat pula air purifier untuk menjaga kualitas udara.
Sebelum syuting adegan dimulai, tim produksi akan meminta bidan mengeceknya kembali. Jika dirasa sudah aman, syuting bersama bayi baru benar-benar dilakukan. “Selama proses syuting sama bayi, kami juga mewajibkan semua kru menggunakan masker. Ini dilakukan untuk sama-sama saling menjaga kesehatan,” imbuhnya.
Menurut Yandy, syuting bersama bayi sejauh ini cukup menyenangkan. Meski mesti memperhatikan beberapa hal berkaitan dengan kesehatan lebih detail, tetapi prosesnya sangatlah menyenangkan. Dirinya pun jadi belajar banyak mengenai kondisi bayi dengan lebih baik.
Yandy mengatakan salah satu bagian menarik ketika syuting bareng bayi adalah adegan menangis. Dalam menggarap adegan ini, dirinya mesti sangat berhati-hati dan memperhatikan setiap momen dengan baik.
Jika terlewat satu momen, dirinya mesti menunggu selama beberapa waktu. Pasalnya, bayi rupanya memiliki siklus menangis sendiri. Tim produksi hanya berkesempatan mengambil gambar menangis di siklus tersebut saja.
“Jadi, kalau kita butuh adegan nangis, kita Cuma punya kesempatan 5 menit dari 2 jam, sesuai interval bayi mau menyusui. Pernah ada adegan itu, ternyata gambarnya kurang, akhirnya kita perlu nunggu lagi sampai benar-benar perfect,” jelasnya.
Yandy memastikan bahwa proses produksinya tidak melukai bayi. Selama proses syuting, tim produksi lebih memilih untuk memahami siklus bayi dengan bantuan bidan, agar adegan-adegan yang dibutuhkan bisa didapat, tetapi tidak membuat bayi terganggu.
Film 1 Kakak 7 Ponakan akan mengisahkan karakter Moko (Chicco Kurniawan), seorang arsitek muda yang tengah berjuang meraih mimpi. Akan tetapi, tiba-tiba dia mesti menjadi orang tua tunggal bagi keponakan-keponakannya.
Dia pun harus memilih antara kehidupan kariernya atau keponakannya. Tak hanya itu, karena dia jadi orang tua tunggal, kehidupan asmara Moko bersama Maurin (Amanda Rawles) pun menjadi tak baik-baik saja.
Film ini akan dibintangi oleh aktor dan aktris ternama. Selain Chicco Kurniawan dan Amanda Rawles, para pemain lain yang terlibat adalah Fatih Unru, Freya JKT48, Ahmad Nadif, Kawai Labiba, Ringgo Agus Rahman, Niken Anjani, Kiki Narendra, dan Maudy Koesnaedi.
Film yang diadaptasi dari sinetron berjudul sama karangan Arswendo Atmowiloto yang populer itu dijadwalkan akan tayang pada 23 Januari 2025.
Baca juga: Sutradara Yandy Laurens Jaga Relevansi Cerita saat Garap Film 1 Kakak 7 Ponakan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Menurutnya, syuting yang melibatkan karakter bayi selalu punya tantangan berbeda. Terlebih, dalam film ini, bayi tersebut masuk ke dalam salah satu karakter utama. Oleh karena itu screen time bayi tersebut terbilang cukup banyak.
Untuk menciptakan syuting yang aman dan nyaman bagi bayi, Yandy bersama produsernya, Suryana Paramita, menerapkan beberapa metode tertentu. Salah satunya ialah dengan menggandeng bidan khusus untuk memantau proses syuting.
“Ya, kami melibatkan bidan berpengalaman untuk mengurus kebutuhan si bayi. Kemudian, kami juga banyak berdiskusi terkait standar syuting yang aman dan nyaman bagi bayi tersebut,” ungkap Yandy.
Baca juga: Film 1 Kakak 7 Ponakan Versi JAFF & Bioskop Punya Perbedaan Minor
Dari diskusi tersebut, ada beberapa upaya yang kemudian dilakukan oleh tim produksi. Misalnya, ruangan yang akan dipakai bayi untuk syuting akan selalu dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian, ruangan itu memiliki AC dengan suhu tertentu. Terdapat pula air purifier untuk menjaga kualitas udara.
Sebelum syuting adegan dimulai, tim produksi akan meminta bidan mengeceknya kembali. Jika dirasa sudah aman, syuting bersama bayi baru benar-benar dilakukan. “Selama proses syuting sama bayi, kami juga mewajibkan semua kru menggunakan masker. Ini dilakukan untuk sama-sama saling menjaga kesehatan,” imbuhnya.
Menurut Yandy, syuting bersama bayi sejauh ini cukup menyenangkan. Meski mesti memperhatikan beberapa hal berkaitan dengan kesehatan lebih detail, tetapi prosesnya sangatlah menyenangkan. Dirinya pun jadi belajar banyak mengenai kondisi bayi dengan lebih baik.
Yandy mengatakan salah satu bagian menarik ketika syuting bareng bayi adalah adegan menangis. Dalam menggarap adegan ini, dirinya mesti sangat berhati-hati dan memperhatikan setiap momen dengan baik.
Jika terlewat satu momen, dirinya mesti menunggu selama beberapa waktu. Pasalnya, bayi rupanya memiliki siklus menangis sendiri. Tim produksi hanya berkesempatan mengambil gambar menangis di siklus tersebut saja.
“Jadi, kalau kita butuh adegan nangis, kita Cuma punya kesempatan 5 menit dari 2 jam, sesuai interval bayi mau menyusui. Pernah ada adegan itu, ternyata gambarnya kurang, akhirnya kita perlu nunggu lagi sampai benar-benar perfect,” jelasnya.
Yandy memastikan bahwa proses produksinya tidak melukai bayi. Selama proses syuting, tim produksi lebih memilih untuk memahami siklus bayi dengan bantuan bidan, agar adegan-adegan yang dibutuhkan bisa didapat, tetapi tidak membuat bayi terganggu.
Film 1 Kakak 7 Ponakan akan mengisahkan karakter Moko (Chicco Kurniawan), seorang arsitek muda yang tengah berjuang meraih mimpi. Akan tetapi, tiba-tiba dia mesti menjadi orang tua tunggal bagi keponakan-keponakannya.
Dia pun harus memilih antara kehidupan kariernya atau keponakannya. Tak hanya itu, karena dia jadi orang tua tunggal, kehidupan asmara Moko bersama Maurin (Amanda Rawles) pun menjadi tak baik-baik saja.
Film ini akan dibintangi oleh aktor dan aktris ternama. Selain Chicco Kurniawan dan Amanda Rawles, para pemain lain yang terlibat adalah Fatih Unru, Freya JKT48, Ahmad Nadif, Kawai Labiba, Ringgo Agus Rahman, Niken Anjani, Kiki Narendra, dan Maudy Koesnaedi.
Film yang diadaptasi dari sinetron berjudul sama karangan Arswendo Atmowiloto yang populer itu dijadwalkan akan tayang pada 23 Januari 2025.
Baca juga: Sutradara Yandy Laurens Jaga Relevansi Cerita saat Garap Film 1 Kakak 7 Ponakan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.