Fakta Menarik Film 1 Kakak 7 Ponakan, Eksplorasi Baru Sutradara Yandy Laurens
04 February 2025 |
15:22 WIB
Jumlah penonton film 1 Kakak 7 Ponakan terus bertambah signifikan di bioskop. Film panjang yang menandai karya ketiga dari sutradara Yandy Laurens itu kini memang tengah mendapat antusiasme yang tinggi dari para pencinta sinema di Indonesia.
Hal ini tak lepas dari pendekatan kreatif Yandy yang mengemas cerita tentang sandwich generation secara berbeda. Alih-alih melihatnya dari kacamata ekonomi, sang sutradara justru membawa isu itu ke arah relasi antarkeluarga di dalamnya yang terasa begitu hangat.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film & Serial Karya Sutradara Yandy Laurens, Terbaru 1 Kakak 7 Ponakan
Film produksi Mandela Pictures dan Cerita Films ini merupakan hasil adaptasi dari sinetron berjudul sama yang tayang pada 1996 karya Arswendo Atmowiloto. Dalam film ini, Yandy kembali menunjukkan kematangannya sebagai seorang pencerita.
Saat ini film 1 Kakak 7 Ponakan masih tayang di bioskop. Sebelum menontonnya, yuk simak beberapa fakta menarik dari karya ini:
Namun, raihan jumlah penonton film 1 Kakak 7 Ponakan masih di bawah Keluarga Cemara (2019) yang mendapat 1,7 juta penonton. Kendati demikian, film produksi Mandela Pictures dan Cerita Films ini masih tayang di bioskop. Dengan demikian, masih ada peluang untuk menambah jumlah penonton dan mendekati atau bahkan melampaui capaian film Keluarga Cemara.
Penampilan kameo di film-film Yandy Laurens kerap kali menarik. Kali ini, Yandy mengajak David Gadgetin untuk muncul di filmnya. David berperan sebagai David, seorang penjual laptop yang menawarkan barang dagangannya kepada Moko.
Meski hanya tampil singkat, penampilan David Gadgetin ketika beradu akting bareng Chicco Kurniawan kini tengah ramai dibahas. Debut akting David nyatanya cukup menarik perhatian banyak orang. Sebab, dia tetap membawa ciri khas uniknya, terutama ketika melakukan review barang-barang teknologi.
Yandy Laurens memilih lagu "Jangan Risaukan" sebagai salah satu soundtrack film 1 Kakak 7 Ponakan. Lagu yang aslinya dibawakan oleh Novia Kolopaking dan Sandy Nayoan itu dulunya juga digunakan untuk soundtrack karya ini dalam versi sinetron. Lagu ini pun jadi satu benang merah menarik yang menyambungkan semangat para karakter, baik di dalam sinetron maupun film.
Pada versi film, Yandy pun melakukan pendekatan unik untuk lagu ini. Sebab, lagu ini tidak menjadi latar belakang, tapi dinyanyikan langsung oleh para aktor di dalam film. Lagu ini dianggap mampu memberi dimensi berbeda, terutama dalam memberi gambaran yang akurat terhadap perjuangan Moko.
Sutradara Yandy Laurens punya metode baru dalam persiapan syuting film 1 Kakak 7 Ponakan. Dia mengadakan reading camp bersama para pemain selama lima hari untuk mendalami naskah secara intensif. Selama lima hari, para pemain berada di satu atap rumah yang sama, saling mengenal dan membangun kedekatan, sekaligus mendalami karakter masing-masing.
Metode ini rupanya tak hanya membantu para pemain untuk membangun ikatan emosional antar aktor, tetapi juga bonding antara diri mereka dengan karakternya masing-masing. Mereka pun meleburkan batas dan seolah benar-benar telah menjadi satu keluarga yang utuh dan hidup bersama-sama.
Cerita 1 Kakak 7 Ponakan merupakan adaptasi dari sinetron lawas berjudul sama garapan Arswendo Atmowiloto. Sinetron yang begitu populer pada medio 1996-an tersebut, kala itu dibintangi oleh deretan aktor ternama, seperti Novia Kolopaking, Derry Drajat, Sandy Nayoan, Rieta Amilia, Yadi Timo, hingga Epi Kusnandar.
Menurut sang sutradara, jalan cerita di film ini masih memiliki benang merah yang sama dengan versi sinetron. Akan tetapi, ada beberapa penyesuaian agar konteks cerita bisa tetap relevan dengan zaman. Film ini menjadi kali kedua Yandy Laurens mengadaptasi sinetron karya Arswendo, setelah kesuksesan besar Keluarga Cemara (2019) lalu.
Film 1 Kakak 7 Ponakan mengisahkan tokoh utamanya, Moko (Chicco Kurniawan), seorang arsitek muda yang sedang berjuang meraih mimpinya. Dia tiba-tiba harus menjadi “orang tua tunggal” bagi keponakan-keponakannya. Berbagai himpitan kehidupan harus dia hadapi dari hari ke hari.
Moko harus memilih antara kehidupan cintanya bersama Maurin (Amanda Rawles), karier, atau keponakan-keponakannya. Terpaan himpitan juga dihadapi oleh para keponakannya. Woko (Fatih Unru), Nina (Freya JKT48), Ano (Ahmad Nadif), dan Ais (Kawai Labiba) juga harus berhadapan dengan himpitan dalam bentuknya yang berbeda-beda.
Baca juga: Review Film 1 Kakak 7 Ponakan, Kehangatan dalam Kehidupan Generasi Sandwich
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Hal ini tak lepas dari pendekatan kreatif Yandy yang mengemas cerita tentang sandwich generation secara berbeda. Alih-alih melihatnya dari kacamata ekonomi, sang sutradara justru membawa isu itu ke arah relasi antarkeluarga di dalamnya yang terasa begitu hangat.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film & Serial Karya Sutradara Yandy Laurens, Terbaru 1 Kakak 7 Ponakan
Film produksi Mandela Pictures dan Cerita Films ini merupakan hasil adaptasi dari sinetron berjudul sama yang tayang pada 1996 karya Arswendo Atmowiloto. Dalam film ini, Yandy kembali menunjukkan kematangannya sebagai seorang pencerita.
Saat ini film 1 Kakak 7 Ponakan masih tayang di bioskop. Sebelum menontonnya, yuk simak beberapa fakta menarik dari karya ini:
1. Jadi film terlaris kedua Yandy Laurens
Setelah 11 hari tayang di bioskop, film 1 Kakak 7 Ponakan berhasil meraih 743.356 penonton. Film yang dibintangi Chicco Kurniawan tersebut sejauh ini jadi karya panjang terlaris kedua Yandy Laurens sepanjang kariernya di dunia perfilman. Film ini telah melewati capaian karya sebelumnya, yakni Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023) yang meraih 651.074 penonton.Namun, raihan jumlah penonton film 1 Kakak 7 Ponakan masih di bawah Keluarga Cemara (2019) yang mendapat 1,7 juta penonton. Kendati demikian, film produksi Mandela Pictures dan Cerita Films ini masih tayang di bioskop. Dengan demikian, masih ada peluang untuk menambah jumlah penonton dan mendekati atau bahkan melampaui capaian film Keluarga Cemara.
2. David Gadgetin debut main film
Penampilan kameo di film-film Yandy Laurens kerap kali menarik. Kali ini, Yandy mengajak David Gadgetin untuk muncul di filmnya. David berperan sebagai David, seorang penjual laptop yang menawarkan barang dagangannya kepada Moko. Meski hanya tampil singkat, penampilan David Gadgetin ketika beradu akting bareng Chicco Kurniawan kini tengah ramai dibahas. Debut akting David nyatanya cukup menarik perhatian banyak orang. Sebab, dia tetap membawa ciri khas uniknya, terutama ketika melakukan review barang-barang teknologi.
3. Bangkitkan lagu lawas Jangan Risaukan
Yandy Laurens memilih lagu "Jangan Risaukan" sebagai salah satu soundtrack film 1 Kakak 7 Ponakan. Lagu yang aslinya dibawakan oleh Novia Kolopaking dan Sandy Nayoan itu dulunya juga digunakan untuk soundtrack karya ini dalam versi sinetron. Lagu ini pun jadi satu benang merah menarik yang menyambungkan semangat para karakter, baik di dalam sinetron maupun film. Pada versi film, Yandy pun melakukan pendekatan unik untuk lagu ini. Sebab, lagu ini tidak menjadi latar belakang, tapi dinyanyikan langsung oleh para aktor di dalam film. Lagu ini dianggap mampu memberi dimensi berbeda, terutama dalam memberi gambaran yang akurat terhadap perjuangan Moko.
4. Sutradara adakan reading camp
Sutradara Yandy Laurens punya metode baru dalam persiapan syuting film 1 Kakak 7 Ponakan. Dia mengadakan reading camp bersama para pemain selama lima hari untuk mendalami naskah secara intensif. Selama lima hari, para pemain berada di satu atap rumah yang sama, saling mengenal dan membangun kedekatan, sekaligus mendalami karakter masing-masing.Metode ini rupanya tak hanya membantu para pemain untuk membangun ikatan emosional antar aktor, tetapi juga bonding antara diri mereka dengan karakternya masing-masing. Mereka pun meleburkan batas dan seolah benar-benar telah menjadi satu keluarga yang utuh dan hidup bersama-sama.
5. Adaptasi dari sinetron karya Arswendo Atmowiloto
Cerita 1 Kakak 7 Ponakan merupakan adaptasi dari sinetron lawas berjudul sama garapan Arswendo Atmowiloto. Sinetron yang begitu populer pada medio 1996-an tersebut, kala itu dibintangi oleh deretan aktor ternama, seperti Novia Kolopaking, Derry Drajat, Sandy Nayoan, Rieta Amilia, Yadi Timo, hingga Epi Kusnandar.Menurut sang sutradara, jalan cerita di film ini masih memiliki benang merah yang sama dengan versi sinetron. Akan tetapi, ada beberapa penyesuaian agar konteks cerita bisa tetap relevan dengan zaman. Film ini menjadi kali kedua Yandy Laurens mengadaptasi sinetron karya Arswendo, setelah kesuksesan besar Keluarga Cemara (2019) lalu.
Film 1 Kakak 7 Ponakan mengisahkan tokoh utamanya, Moko (Chicco Kurniawan), seorang arsitek muda yang sedang berjuang meraih mimpinya. Dia tiba-tiba harus menjadi “orang tua tunggal” bagi keponakan-keponakannya. Berbagai himpitan kehidupan harus dia hadapi dari hari ke hari.
Moko harus memilih antara kehidupan cintanya bersama Maurin (Amanda Rawles), karier, atau keponakan-keponakannya. Terpaan himpitan juga dihadapi oleh para keponakannya. Woko (Fatih Unru), Nina (Freya JKT48), Ano (Ahmad Nadif), dan Ais (Kawai Labiba) juga harus berhadapan dengan himpitan dalam bentuknya yang berbeda-beda.
Baca juga: Review Film 1 Kakak 7 Ponakan, Kehangatan dalam Kehidupan Generasi Sandwich
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.