Tren Y2K ala Britney Spears Viral, Denim Bag Diprediksi Jadi Tren Aksesori 2025
13 December 2024 |
18:00 WIB
Kebangkitan tren mode Y2K beberapa tahun terakhir berhasil memikat industri mode internasional. Salah satunya, gaya desain tas denim yang disebut akan mendominasi lini desain dalam kategori aksesori berbagai merek tas dunia pada tahun depan, 2025.
Dilansir dari Marie Claire, tren Y2K denim bag ini langsung mengingatkan publik pada awal 2000-an, ketika denim menjadi bahan utama dalam pakaian dan aksesori yang dikenakan artis dunia hingga masyarakat umum.
Sebut saja gaya ikonik Britney Spears dengan gaya denim on denim (termasuk tas denim) hingga Paris Hilton dengan model pakaian low rise jeans ikoniknya. Sejak lama, penggunaan denim sebagai bahan utama di industri fesyen syarat akan kesan kasual, chic dan dimanis yang melekat kuat pada bahan satu ini.
Baca juga: Hypereport: Prediksi Tren Fashion 2025, Gaya Futuristis sampai Retro Klasik yang Modis
Para desainer merek kelas dunia mulai menafsirkan ulang bahan klasik ini sebagai ide membuat tren fesyen 2025. Mereka beralih dari konsep denim yang mencolok, ke adaptasi bahan jeans untuk desain-desain yang sesuai dengan estetika kalangan fesyen zaman modern.
Dalam tulisan yang sama, Marie Claire mengulas merek fesyen dunia seperti Bottega Veneta dan Loewe yang terlihat memimpin pergerakan ini. Keduanya satu arah memasukkan elemen-elemen mewah ke dalam desain denim mereka.
Sebagai contoh, merek fesyen Bottega Veneta memadukan denim dengan warna gelap dan material berbahan kulit untuk menciptakan tas jinjing untuk koleksi tahun depan.
Sementara tas Squeeze dari Loewe berfungsi sebagai aksesori yang bergaya namun fungsional untuk lingkungan kerja yang modern, tentu saja dengan bahan jeans sebagai material utamanya.
Tren tas denim tahun 2025 ditandai dengan penekanan pada keahlian merek merancang desain yang memukau dan konsep keberlanjutan dalam dunia fesyen. Adapun, jika bicara kontras perbandingan desain tas denim pada 2000-an dan kelahirannya kembali saat ini, Charles and Keith menilai utamanya adalah soal bentuk desain tas itu sendiri.
Pada 2000-an tas denim benar-benar menunjukan gaya Y2K yang ceria dan energik hingga sering kali mengorbankan fungsi tas, dan lebih menonjolkan sisi desain. Sisi desain yang dimaksud contohnya cetak tebal logo merek pada tas, ukuran tas, aksesoris yang digunakan seperti batu rhinestones.
Sementara tas denim hasil reinkarnasi industri fesyen saat ini lebih peduli soal kualitas ketimbang penonjolan merek semata di bagian bodi tas. Selain itu, model sekarang lebih memperhitungkan fungsi seperti memberikan banyak saku, baik di luar maupun di dalam bagian tas, hingga menggunakan aksesori yang sangat minimalis.
Kim Bickle dari Fashionphile dalam tulisan Purse Bob menyampaikan desain mode masa kini jauh memprioritaskan bahan ramah lingkungan dan fungsionalitas ketimbang sekadar tampil mewah.
Pergeseran ini menunjukan bahwa dunia mode internasional turut mengarah pada tindakan konsumsi yang bertanggung jawab. Para desainer tidak lagi hanya memikirkan nilai estetika, tetapi lebih jauh nilai fungsionalitas dari setiap lini produk hasil karyanya.
Baca juga: Hypereport: Tren Kecantikan 2025, Selektif Pilih Bahan Aktif Skincare dan Tone Warna Make Up
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dilansir dari Marie Claire, tren Y2K denim bag ini langsung mengingatkan publik pada awal 2000-an, ketika denim menjadi bahan utama dalam pakaian dan aksesori yang dikenakan artis dunia hingga masyarakat umum.
Sebut saja gaya ikonik Britney Spears dengan gaya denim on denim (termasuk tas denim) hingga Paris Hilton dengan model pakaian low rise jeans ikoniknya. Sejak lama, penggunaan denim sebagai bahan utama di industri fesyen syarat akan kesan kasual, chic dan dimanis yang melekat kuat pada bahan satu ini.
Baca juga: Hypereport: Prediksi Tren Fashion 2025, Gaya Futuristis sampai Retro Klasik yang Modis
Para desainer merek kelas dunia mulai menafsirkan ulang bahan klasik ini sebagai ide membuat tren fesyen 2025. Mereka beralih dari konsep denim yang mencolok, ke adaptasi bahan jeans untuk desain-desain yang sesuai dengan estetika kalangan fesyen zaman modern.
Dalam tulisan yang sama, Marie Claire mengulas merek fesyen dunia seperti Bottega Veneta dan Loewe yang terlihat memimpin pergerakan ini. Keduanya satu arah memasukkan elemen-elemen mewah ke dalam desain denim mereka.
Sebagai contoh, merek fesyen Bottega Veneta memadukan denim dengan warna gelap dan material berbahan kulit untuk menciptakan tas jinjing untuk koleksi tahun depan.
Sementara tas Squeeze dari Loewe berfungsi sebagai aksesori yang bergaya namun fungsional untuk lingkungan kerja yang modern, tentu saja dengan bahan jeans sebagai material utamanya.
Tren tas denim tahun 2025 ditandai dengan penekanan pada keahlian merek merancang desain yang memukau dan konsep keberlanjutan dalam dunia fesyen. Adapun, jika bicara kontras perbandingan desain tas denim pada 2000-an dan kelahirannya kembali saat ini, Charles and Keith menilai utamanya adalah soal bentuk desain tas itu sendiri.
Pada 2000-an tas denim benar-benar menunjukan gaya Y2K yang ceria dan energik hingga sering kali mengorbankan fungsi tas, dan lebih menonjolkan sisi desain. Sisi desain yang dimaksud contohnya cetak tebal logo merek pada tas, ukuran tas, aksesoris yang digunakan seperti batu rhinestones.
Sementara tas denim hasil reinkarnasi industri fesyen saat ini lebih peduli soal kualitas ketimbang penonjolan merek semata di bagian bodi tas. Selain itu, model sekarang lebih memperhitungkan fungsi seperti memberikan banyak saku, baik di luar maupun di dalam bagian tas, hingga menggunakan aksesori yang sangat minimalis.
Kim Bickle dari Fashionphile dalam tulisan Purse Bob menyampaikan desain mode masa kini jauh memprioritaskan bahan ramah lingkungan dan fungsionalitas ketimbang sekadar tampil mewah.
Pergeseran ini menunjukan bahwa dunia mode internasional turut mengarah pada tindakan konsumsi yang bertanggung jawab. Para desainer tidak lagi hanya memikirkan nilai estetika, tetapi lebih jauh nilai fungsionalitas dari setiap lini produk hasil karyanya.
Baca juga: Hypereport: Tren Kecantikan 2025, Selektif Pilih Bahan Aktif Skincare dan Tone Warna Make Up
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.