Kucing minum air. (Foto: Reasense)

Mitos atau Fakta: Kucing Tidak Perlu Minum Air?

14 December 2024   |   16:00 WIB
Image
Fajar Sidik Hypeabis.id

Mayoritas orang beranggapan bahwa kucing tidak perlu minum air. Banyak pemilik kucing percaya bahwa asupan cairan anabul ini suda6 cukup terpenuhi melalui makanan basah atau makanan kaleng. Namun, benarkah demikian? Faktanya, kucing memang cenderung kurang minum air atau hanya minum dalam jumlah kecil.

Kucing sering berhenti minum ketika merasa kebutuhan air hariannya sudah terpenuhi. Padahal, kucing memerlukan hidrasi yang cukup untuk kesehatan tubuh mereka. Walaupun makanan basah mengandung lebih banyak air daripada makanan kering, hal ini belum tentu mencukupi kebutuhan cairan secara optimal.

Baca juga: Cek Fakta Kucing Bikin Wanita Mandul & Sebabkan Masalah Janin, Begini Kata Dokter

Seiring makin tingginya adopsi kucing menjadi hewan peliharaan rumah, dibutuhkan pemahaman tentang cara merawatnya secara tepat. Berdasarkan survei Rakuten Insight Global pada 2021, sebanyak 47 persen penduduk Indonesia memelihara kucing, dan menjadikannya hewan peliharaan yang populer. Survei lain dari Consumer Report Indonesia 2023 oleh Standard Insights menunjukkan bahwa 68,76 persen masyarakat Indonesia memelihara kucing. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis hewan peliharaan lainnya.

Adapun terkait cara pemeliharaannya, survei oleh Reasense mengungkapkan bahwa 72,2 persen pemilik kucing menyajikan air dalam mangkuk biasa, 13,3 persen menggunakan dispenser manual, dan 7,8 persen menggunakan dispenser otomatis. Hanya 27,8 persen kucing yang meminumnya sampai habis dalam waktu kurang dari sehari. Sementara yang lainnya membutuhkan lebih dari sehari untuk menghabiskan airnya.

Menurut dokter hewan Alian Fumia dari klinik Al-Husna Cat Care, kebutuhan minum sangat penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan seperti batu ginjal, menjaga kesehatan kulit, dan mendukung pencernaan.

Dokter Al menjelaskan bahwa kebutuhan minum kucing dapat dihitung dengan mengalikan berat badan kucing (dalam kilogram) dengan 60 ml. Jadi, kucing dengan berat 1 kg membutuhkan sekitar 60 ml air per hari.

Sebagaimana makhluk hidup, kekurangan cairan dalam tubuh dapat memicu gangguan saluran kemih pada kucing, seperti FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease) dan FUS (Feline Urologic Syndrome). Selain kurang hidrasi, faktor seperti stres, obesitas, atau cacat bawaan juga dapat berkontribusi.

"Stres dapat dipicu oleh banyak hal, termasuk perubahan lingkungan, kehadiran anggota keluarga baru, hingga penataan ulang rumah. Pencegahan stres pada kucing salah satunya adalah kontrol ektoparasit melalui pemberian obat tetes kutu rutin," jelasnya dalam keterangan tertulis.

Dokter Al memaparkan bahwa tanda-tanda awal gangguan kemih bisa terlihat dari perilaku kucing yang sering berpindah tempat saat buang air atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti air seni berwarna merah. Jika terjadi perubahan perilaku, segera konsultasikan ke dokter hewan.


Kiat agar kucing tertarik minum air

Meskipun kucing cenderung kurang minum, ada beberapa cara untuk memastikan kebutuhan cairan mereka terpenuhi. Misalnya, letakkan wadah minum di beberapa titik dan jauhkan dari kotak pasir, dan pastikan wadahnya bersih, dangkal, dan air harus diganti setiap hari. Lalu, gunakan wadah yang menarik. Kucing lebih suka air mengalir sehingga bisa dicoba menggunakan wadah minum otomatis atau water fountain.

Selain itu???, bisa juga ditambahkan sedikit kaldu ayam rendah sodium atau air hangat pada makanan keringnya, tetapi jangan biarkan lebih dari 2 jam karena berisiko timbulnya bakteri.

Sementara itu, Doni Herdaru Tona, pendiri Shelter Animal Defenders Indonesia (ADI), juga berbagi kiat dalam memastikan kebutuhan cairan untuk hewan-hewan peliharaan di shelter-nya terpenuhi. "Untuk anjing atau kucing yang kurang suka minum, kami memiliki beberapa trik. Seperti, ajak mereka bermain untuk meningkatkan mood dengan aktivitas ekstra," ujarnya.

Setelah itu, sediakan air minum di dalam wadah atau water fountain. Anjing dan kucing biasanya lebih suka water fountain karena airnya yang mengalir. Hewan-hewan ini memiliki naluri alami yang membuat mereka tertarik pada air yang bergerak, karena secara insting mereka menganggapnya sebagai sumber air yang mereka butuhkan.

Misalnya, ada yang bertanya mengapa anjing dan kucing lebih suka minum dari kolam dibandingkan dari wadah mereka. Itu karena secara insting, mereka tertarik dengan gemericik air. Dengan memberi mereka lebih banyak aktivitas, mereka akan lebih sering minum setelahnya, sehingga terbiasa untuk minum lebih teratur.

Sama seperti manusia, kucing juga memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar dapat hidup sehat dan bahagia. Air bersih yang segar serta makanan berkualitas tinggi yang kaya nutrisi menjadi kunci utama bagi kesehatan anabul.

Lingkungan yang bersih dan bebas stres sangat penting untuk kesehatan mental kucing. Begitu pula perhatian terhadap kebutuhan emosionalnya, seperti menyediakan tempat bermain yang aman dan menjadwalkan waktu bermain secara rutin. Stres yang berkepanjangan pada kucing dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga penurunan imunitas.

Selain itu, pemilik kucing juga perlu memperhatikan aspek kesehatan lainnya, seperti vaksinasi dan pemberian obat cacing secara rutin, grooming, pemeriksaan mata dan telinga, serta menjaga kebersihan kotak pasir (litter box) agar kucing nyaman saat buang air besar (pup) dan buang air kecil (pip).
 

SEBELUMNYA

Kisah Setara Dukung Akses Belajar Anak Berkebutuhan Khusus lewat Instagram

BERIKUTNYA

Ada Fitur Meta AI di WhatsApp, Cek Fungsi & Cara Pakainya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: