Timotius Mulyadi saat melakukan kegiatan open water swimming. (Sumber gambar: Instagram Timotius Mulyadi)

Jangan Asal! Begini Kiat Aman Berenang di Perairan Terbuka

05 December 2024   |   23:32 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Open water swimming atau renang perairan terbuka tidak hanya menjadi aktivitas menyenangkan, tetapi juga menantang. Namun demikian, perlu persiapan matang untuk berenang di laut lepas atau danau ini lantaran risikonya yang begitu tinggi, terutama jika Genhype ikut kompetisi. 

Atlet renang yang juga konten kreator Timotius Mulyadi menyampaikan bagi yang ingin ikut kompetisi open water swimming, biasanya memerlukan 2-3 kali latihan di tempat yang dituju untuk menyesuaikan suhu air, gelombang arus, hingga tinggi ombak. Ya, kondisi air kolam dengan air di laut lepas maupun danau terbilang jauh berbeda. 

“Persiapkan kesehatan juga karena kalau renang perairan terbuka termasuk olahraga yang ekstrim. Jadi harus keadaan yang fit untuk berenang di laut. Kalau di kolam paling keram tantangannya,” ujarnya saat berbincang dengan Hypeabis.id, Rabu (4/12/2024). 

Baca juga: Baik untuk Balita hingga Lansia, Cek Kiat Aman Olahraga Renang Menurut Ahli

Bisa disebut juga maraton swimming, jarak tempuh olahraga ini cukup jauh. Timotius menyebut open water swimming memiliki jarak tempuh antara 3.000 meter, 5.000 meter, dan 10.000 meter.

Oleh karena itu, latihannya perlu lebih ekstra dari pertandingan di kolam renang biasa. Latihan ekstra juga dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Timotius menyampaikan risiko open water swimming tanpa latihan dan persiapan matang begitu besar. Banyak kasus kaki keram terjadi saat berenang di laut lepas hingga sesak nafas. “Bahkan ada yang pernah meninggal juga, makanya kadang open water swimming jadi olahraga yang nggak bisa dianggap enteng,” tegasnya. 

Pun jika kondisi badan tidak fit seperti demam. Dia menyarankan agar tidak memaksakan diri melakukan olahraga ini. Hal ini bisa membuat kesehatan lebih buruk. 

Ketika berenang di perairan terbuka, hewan laut juga menjadi tantangan, terutama umur-ubur. Sebab jika sekali saja tersengat, akan menganggu konsentrasi hingga mental perenang.

Sementara itu, Timotius menyarankan agar pemula sebaiknya melakukan peregangan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas ekstrem ini. Hal tersebut dilakukan agar otot-otot tidak keram ketika berenang.

Kemudian, rapatkan tangan ketika mengayuh di air. “Jadi kenapa berenang nggak maju-maju, itu salah satu fun fact juga tangan kita harus rapat supaya mengayuh airnya lebih banyak,” ungkapnya.

Jangan terlalu memaksakan gerakan tangannya cepat tetapi ayunan kaki justru pelan. Ketika berenang, Timotius menegaskan otot kaki lah yang harus difokuskan. 

Kenapa demikian? Pasalnya, otot kaki merupakan salah satu otot terbesar tubuh manusia. Untuk itu, mengencangkan otot kaki sangat disarankan untuk para perenang. 

Diketahui, Timotius menjadi perenang selama kurang lebih 21 tahun. Dia menjadi altet renang perairan terbuka sejak 2015 silam karena arahan dari pelatihnya. Pria yang tampak periang ini mendapat medali perak Pekan Olahraga Nasional untuk cabang olahraga tersebut pada 2016. 

Timotius akhirnya menggeluti bidang renang perairan terbuka ini. Pada 2020, dia meraih medali perunggu pada PON 2020 dan saat ini aktif sebagai konten kreator berfokus pada olahraga.

Baca juga: 5 Aktivitas Seru Liburan di Sumbawa: Jelajah Cultural Heritage hingga Berenang Bareng Hiu

Editor: Puput Ady Sukarno

SEBELUMNYA

Taeyang BigBang Gelar Konser di Jakarta 25 Januari 2025, Cek Harga Tiketnya

BERIKUTNYA

Bernadya Raih Piala Pertama di AMI Awards 2024 untuk Album Pop Terbaik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: