Tampilan depan aplikasi TikTok | Pexels/cottonbro studio

TikTok Bakal Batasi Penggunaan Filter Kecantikan Untuk Proteksi Mental Remaja

04 December 2024   |   14:45 WIB
Image
Aldehead Marinda Merfonsina Uparatu Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

TikTok mengumumkan bahwa mereka akan membatasi akses terhadap fitur filter kecantikan untuk pengguna berusia di bawah 18 tahun. Dilansir dari The Guardian, keputusan ini disebut untuk melindungi kesehatan generasi muda dari dampak buruk penggunaan fitur tersebut.

Menilik ke belakang, filter kecantikan sejak lama telah menjadi komponen menarik yang melekat sebagai fitur khas berbagai media sosial. Fitur filter kecantikan ini memungkinkan pengguna untuk menyempurnakan penampilan mereka hanya dengan satu ketukan.

Baca juga: Begini Cara Pakai Snow AI Profile Filter Korea yang Viral di Medsos

Filter-filter ini dapat menciptakan versi ideal dari diri pengguna secara instan. Sebut saja membuat mata pengguna tampak lebih besar, kulit lebih halus, dan bibir lebih ranum. Ke depannya, TikTok akan menerapkan pembatasan pada filter kecantikan tingkat lanjut seperti efek “Bold Glamour” yang secara dramatis dapat mengubah fitur wajah pengguna.

Platform ini masih akan mengizinkan filter yang menyenangkan dan tidak mengubah tampilan. Namun kebijakan berlaku pada jenis efek atau filter yang akan mengubah penampilan pengguna secara drastis. Langkah TikTok ini sejalan dengan seruan di berbagai platform untuk mengurangi tekanan yang dihadapi anak muda terhadap standar kecantikan atau ketampanan yang tidak realistis di media digital.

American Psychological Association telah menyampaikan peringatan tentang potensi risiko yang terkait dengan filter kecantikan, terutama bagaimana filter tersebut dapat mengganggu realitas bagi pengguna yang mudah terpengaruh. Pengguna yang mudah terpengaruh dalam hal ini condong pada kelompok pengguna remaja dan dewasa muda.

Melansir informasi dari NBC 24, Sebuah studi yang dilakukan oleh City, University of London menemukan bahwa 90 persen wanita muda disebut aktif menggunakan filter di media sosial. Angka itu dibarengi dengan 94 persen responden merasakan tekanan untuk tampil dengan cara berbeda di media sosial.


Persepsi Menyimpang tentang Standar Kecantikan

Agka yang signifikan ini menggarisbawahi normalisasi penggunaan filter kecantikan bagi generasi muda dalam interaksi sosial sehari-hari. Hal ini disebut potensial mengarah pada persepsi kecantikan yang menyimpang di kalangan pengguna muda. Implikasi sosial dari filter kecantikan pun lebih dari sekadar masalah kesehatan mental individu.

Filter juga dapat memperkuat definisi kecantikan yang sempit yang sering kali selaras dengan cita-cita Eurosentris atau standar cantik yang mengarah pada perawakan perempuan Eropa. Seperti warna kulit yang lebih terang, hidung yang lebih mancung, dan mata yang lebih besar sehingga meredam representasi kecantikan yang beragam.

Baca juga: Begini Cara Menambahkan & Menghapus Filter Rotoscope di TikTok 

Dalam konteks yang lebih ekstrem, tekanan tampil sama seperti di filter ini mendorong banyak generasi muda untuk melakukan prosedur kecantikan sebagai upaya mencapai diri ideal mereka. Dalam laporan NBC yang sama, Harry Bartels, seorang ahli bedah plastik wajah mencatat adanya peningkatan jumlah pasien yang lebih muda yang melakukan operasi berdasarkan gambar visual yang mereka kagumi secara daring.

Langkah berani platform sebesar TikTok ini dapat menjadi batu pertama yang potensial diikuti oleh platform sejenis ke depannya. Apakah Genhype adalah salah satu pengguna filter kecantikan yang masih berusia di bawah 18 tahun? Apa tanggapan Genhype terkait wacana ini?

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Reog Ponorogo Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO

BERIKUTNYA

Eksklusif Candra Darusman: Dinamika Penjurian AMI Awards 2024 & Sorotan Pendatang Baru

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: