Teknologi Cervical Disc Replacement Jadi Harapan Baru Pasien Saraf Terjepit
03 December 2024 |
20:31 WIB
Saraf terjepit sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari loh Genhype. Rasa nyeri tajam, kesemutan, atau bahkan kelemahan otot dapat muncul akibat tekanan berlebih pada saraf di berbagai area tubuh, terutama di leher (cervical) dan pinggang (lumbal).
Jika dibiarkan, kondisi ini tidak hanya menurunkan kualitas hidup, tetapi juga berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Kemajuan teknologi medis kini menawarkan solusi yang lebih efektif dan minim risiko dibandingkan metode tradisional, Cervical Disc Replacement.
Baca juga: Saraf Kejepit Bikin Nyeri, Cek Penyebab Hingga Cara Pengobatannya
Prosedur ini menjadi pilihan dalam dunia medis untuk mengatasi saraf terjepit, menawarkan pendekatan yang lebih inovatif dengan masa pemulihan lebih cepat dan hasil yang lebih nyaman bagi pasien.
Prosedur ini melibatkan penggantian bantalan tulang belakang yang tidak lagi berfungsi dengan implan khusus. Tidak seperti metode fusi tulang belakang yang mengunci segmen tulang, Cervical Disc Replacement memungkinkan tulang tetap fleksibel, menyerupai gerakan alami tubuh. Dengan demikian, risiko komplikasi pada segmen tulang di atas dan bawahnya dapat diminimalkan.
dr. Muhamad Aulia Rahman, Sp.BS, FINSS, Dokter Spesialis Saraf Primaya Hospital Bekasi Timur mengatakan bahwa prosedur ini diawali dengan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan fleksibilitas tulang belakang.
“Kami melakukan pengukuran dengan CT scan untuk memastikan dimensi implan sesuai dengan anatomi pasien,” ujarnya.
Operasi dilakukan melalui sayatan kecil di bagian depan leher menggunakan teknik minimal invasif, sehingga mengurangi nyeri dan menghasilkan bekas luka minimal.
Pasien biasanya dapat bergerak aktif segera setelah operasi dan, dalam kondisi tertentu, bisa pulang dalam waktu 48 jam. Terkadang 15-20% akan muncul sedikit rasa tidak nyaman saat menelan dan nyeri pada leher belakang.
“Proses pemulihan cukup cepat. Rasa tidak nyaman saat menelan atau nyeri di leher biasanya mereda dalam 1-2 minggu, sedangkan pemulihan leher bisa memakan waktu 1-2 bulan,” tutur dr. Muhamad.
dr. Meizar Rizaldi, MKed. Klin, FisQua, Direktur Primaya Hospital Bekasi Timur mengatakan selain Cervical Disc Replacement, berbagai prosedur lanjutan seperti Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) dan stimulasi saraf tulang belakang juga menjadi opsi untuk menangani masalah saraf terjepit.
Teknik-teknik tersebut menggunakan pendekatan minimal invasif, sehingga pemulihan pasien lebih cepat dengan risiko komplikasi yang lebih rendah. Teknologi seperti ini memberikan harapan baru bagi penderita saraf terjepit, terutama mereka yang mencari solusi efektif dengan waktu pemulihan lebih singkat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Jika dibiarkan, kondisi ini tidak hanya menurunkan kualitas hidup, tetapi juga berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Kemajuan teknologi medis kini menawarkan solusi yang lebih efektif dan minim risiko dibandingkan metode tradisional, Cervical Disc Replacement.
Baca juga: Saraf Kejepit Bikin Nyeri, Cek Penyebab Hingga Cara Pengobatannya
Prosedur ini menjadi pilihan dalam dunia medis untuk mengatasi saraf terjepit, menawarkan pendekatan yang lebih inovatif dengan masa pemulihan lebih cepat dan hasil yang lebih nyaman bagi pasien.
Prosedur ini melibatkan penggantian bantalan tulang belakang yang tidak lagi berfungsi dengan implan khusus. Tidak seperti metode fusi tulang belakang yang mengunci segmen tulang, Cervical Disc Replacement memungkinkan tulang tetap fleksibel, menyerupai gerakan alami tubuh. Dengan demikian, risiko komplikasi pada segmen tulang di atas dan bawahnya dapat diminimalkan.
dr. Muhamad Aulia Rahman, Sp.BS, FINSS, Dokter Spesialis Saraf Primaya Hospital Bekasi Timur mengatakan bahwa prosedur ini diawali dengan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan fleksibilitas tulang belakang.
“Kami melakukan pengukuran dengan CT scan untuk memastikan dimensi implan sesuai dengan anatomi pasien,” ujarnya.
Operasi dilakukan melalui sayatan kecil di bagian depan leher menggunakan teknik minimal invasif, sehingga mengurangi nyeri dan menghasilkan bekas luka minimal.
Pasien biasanya dapat bergerak aktif segera setelah operasi dan, dalam kondisi tertentu, bisa pulang dalam waktu 48 jam. Terkadang 15-20% akan muncul sedikit rasa tidak nyaman saat menelan dan nyeri pada leher belakang.
“Proses pemulihan cukup cepat. Rasa tidak nyaman saat menelan atau nyeri di leher biasanya mereda dalam 1-2 minggu, sedangkan pemulihan leher bisa memakan waktu 1-2 bulan,” tutur dr. Muhamad.
dr. Meizar Rizaldi, MKed. Klin, FisQua, Direktur Primaya Hospital Bekasi Timur mengatakan selain Cervical Disc Replacement, berbagai prosedur lanjutan seperti Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) dan stimulasi saraf tulang belakang juga menjadi opsi untuk menangani masalah saraf terjepit.
Teknik-teknik tersebut menggunakan pendekatan minimal invasif, sehingga pemulihan pasien lebih cepat dengan risiko komplikasi yang lebih rendah. Teknologi seperti ini memberikan harapan baru bagi penderita saraf terjepit, terutama mereka yang mencari solusi efektif dengan waktu pemulihan lebih singkat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.