Tren TikTok Woman in Male Fields Buka Diskusi Baru Soal Isu Pemberdayaan Gender
04 December 2024 |
18:07 WIB
Apakah Genhype dalam beberapa hari terakhir memperhatikan salah satu konten satir yang umumnya dibuat dengan tagar #womaninmalefields? Jika diamati tren TikTok yang viral ini muncul sebagai respons terhadap representasi gender dalam berbagai bidang yang umumnya didominasi oleh pria.
Tren TikTok ini mengajak perempuan untuk berbagi pengalaman mereka saat bekerja atau berinteraksi di lingkungan yang biasanya didominasi oleh laki-laki, baik itu di tempat kerja, industri, maupun dalam konteks yang lebih personal seperti hubungan pribadi.
Baca juga: Demure yang Viral di TikTok Jadi Word of The Year 2024, Begini Maknanya
Tren ini mulai ramai pada minggu terakhir bulan November 2024. Pengguna perempuan mulai mengunggah video yang menunjukkan mereka juga dapat berpartisipasi dalam bidang-bidang seperti teknologi, konstruksi, hingga olahraga. Sebelumnya bidang-bidang itu yang secara tradisional dianggap sebagai male domain atau ranah pria.
Melalui tagar ini, perempuan tidak hanya menunjukkan keberadaan mereka di sektor-sektor tersebut tetapi juga berbagi cerita tentang tantangan dan pencapaian yang mereka alami.
Video-video yang diunggah sering kali menampilkan perempuan yang sukses dalam karir mereka, sekaligus mengedukasi penonton tentang pentingnya kesetaraan gender. Banyak dari video ini menyoroti perjuangan melawan stereotip gender dan mendorong perempuan lain untuk mengejar impian mereka tanpa terhalang oleh norma-norma sosial yang masih saja terbatas pada pilihan gender dominan.
Secara global, tren ini berkontribusi pada peningkatan kesadaran mengenai isu-isu gender. Dengan banyaknya konten yang diunggah, masyarakat mulai lebih memahami tantangan yang dihadapi perempuan di berbagai bidang. Bukan itu saja, tren ini juga mendorong diskusi tentang kebijakan dan inisiatif untuk mendukung kesetaraan gender di tempat kerja.
Di Indonesia, tren #womaninmalefields juga berdampak positif dengan mendorong lebih banyak perempuan untuk memasuki bidang-bidang yang sebelumnya didominasi oleh pria. Namun, agak berbeda dengan tren di luar negeri yang menunjukan perbandingan narasi perempuanketika mereka ada di lingkungan kehidupan seperti bisnis, pekerjaan hingga olahraga, pengguna Indonesia lebih banyak membahas terkait konteks hubungan pribadi mereka.
Sebagai contoh akun TikTok dengan nama pengguna @awnggia membuat konten dengan tajuk serupa dan menuliskan “Me after saying kabarin kalau udah sampe rumah to my friends. How I loved being a woman in male-dominated field,” tulis akun tersebut.
Ada pula unggahan akun @booojeng yang membuat konten dengan narasi “When I reject his call and just text bentar lagi main ML (Mobile Legend)” dengan tagar woman in male fields.
Tren ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan terhadap perempuan dalam banyak bidang kehidupan dari ranah profesional hingga pribadi. Tren #womaninmalefields tidak hanya menjadi fenomena viral tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk memantik perubahan sosial yang lebih luas, baik secara global maupun di Indonesia.
Dengan terus mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, Genhype dapat berharap terciptanya lingkungan kerja yang lebih inklusif dan adil lewat pemberdayaan di ruang digital ke depannya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tren TikTok ini mengajak perempuan untuk berbagi pengalaman mereka saat bekerja atau berinteraksi di lingkungan yang biasanya didominasi oleh laki-laki, baik itu di tempat kerja, industri, maupun dalam konteks yang lebih personal seperti hubungan pribadi.
Baca juga: Demure yang Viral di TikTok Jadi Word of The Year 2024, Begini Maknanya
Tren ini mulai ramai pada minggu terakhir bulan November 2024. Pengguna perempuan mulai mengunggah video yang menunjukkan mereka juga dapat berpartisipasi dalam bidang-bidang seperti teknologi, konstruksi, hingga olahraga. Sebelumnya bidang-bidang itu yang secara tradisional dianggap sebagai male domain atau ranah pria.
Melalui tagar ini, perempuan tidak hanya menunjukkan keberadaan mereka di sektor-sektor tersebut tetapi juga berbagi cerita tentang tantangan dan pencapaian yang mereka alami.
Video-video yang diunggah sering kali menampilkan perempuan yang sukses dalam karir mereka, sekaligus mengedukasi penonton tentang pentingnya kesetaraan gender. Banyak dari video ini menyoroti perjuangan melawan stereotip gender dan mendorong perempuan lain untuk mengejar impian mereka tanpa terhalang oleh norma-norma sosial yang masih saja terbatas pada pilihan gender dominan.
Secara global, tren ini berkontribusi pada peningkatan kesadaran mengenai isu-isu gender. Dengan banyaknya konten yang diunggah, masyarakat mulai lebih memahami tantangan yang dihadapi perempuan di berbagai bidang. Bukan itu saja, tren ini juga mendorong diskusi tentang kebijakan dan inisiatif untuk mendukung kesetaraan gender di tempat kerja.
Di Indonesia, tren #womaninmalefields juga berdampak positif dengan mendorong lebih banyak perempuan untuk memasuki bidang-bidang yang sebelumnya didominasi oleh pria. Namun, agak berbeda dengan tren di luar negeri yang menunjukan perbandingan narasi perempuanketika mereka ada di lingkungan kehidupan seperti bisnis, pekerjaan hingga olahraga, pengguna Indonesia lebih banyak membahas terkait konteks hubungan pribadi mereka.
Sebagai contoh akun TikTok dengan nama pengguna @awnggia membuat konten dengan tajuk serupa dan menuliskan “Me after saying kabarin kalau udah sampe rumah to my friends. How I loved being a woman in male-dominated field,” tulis akun tersebut.
Ada pula unggahan akun @booojeng yang membuat konten dengan narasi “When I reject his call and just text bentar lagi main ML (Mobile Legend)” dengan tagar woman in male fields.
Tren ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan terhadap perempuan dalam banyak bidang kehidupan dari ranah profesional hingga pribadi. Tren #womaninmalefields tidak hanya menjadi fenomena viral tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk memantik perubahan sosial yang lebih luas, baik secara global maupun di Indonesia.
Dengan terus mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, Genhype dapat berharap terciptanya lingkungan kerja yang lebih inklusif dan adil lewat pemberdayaan di ruang digital ke depannya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.