Waspadai Penyakit Jantung di Usia Usia Muda, Cek Penyebab dan Gejalanya
03 December 2024 |
14:30 WIB
Aktor Korea Selatan Park Min-jae meninggal dunia di usianya yang masih sangat muda, yakni 32 tahun. Aktor muda berbakat ini meninggal karena mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest di China, saat dirinya tengah berlibur.
Perwakilan Big Title selaku agensi Park Min Jae telah mengonfirmasi kepergian sang aktor. Mereka menyebut, Min Jae sempat berpamitan ke China selama satu bulan untuk berlibur, sebelum akhirnya kabar duka ini datang.
Park Min-jae mengalami penyakit jantung, dalam hal ini henti jantung, di usia yang sangat muda. Penyakit jantung belakangan memang terus jadi momok penyebab kematian terbesar di dunia. Penyakit ini juga mulai menyasar anak-anak muda.
Baca juga: Aktor Korea Park Min Jae Meninggal Usia 32 Tahun Karena Henti Jantung
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab kematian utama di tingkat global. Tingkat kematiannya mencapai 17,9 juta nyawa setiap tahunnya.
Dengan data tersebut, artinya 1 dari 3 kematian di dunia penyebabnya adalah penyakit jantung. Prevalensi penyakit ini menimpa anak-anak muda juga dikabarkan terus mengalami peningkatan.
Penyakit jantung biasanya merupakan kejadian akut yang disebebkan oleh penyumbatan yang mencegang darah mengalir ke jantung atau otak. Alasan paling umum untuk hal ini adalah penumpukan timbunan lemak pada dinding bagian dalam pembuluh darah yang memasok darah ke jantung atau otak.
Di Indonesia, tren serupa juga terjadi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 saja, diketahui terjadi peningkatan penyakit jantung mencapai 1,5 persen atau tiga kali lipat dalam 5 tahun terakhir.
Berdasarkan kelompok usia, persentase kasus penyakit jantung pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar 2,4 persen, kelompok usia 35-44 tahun sebesar 1,3 persen, dan kelompok usia 25-34 tahun mencapai 0,8 persen.
Menurut Kemenkes, ada tujuh faktor mengapa penyakit jantung kini makin sering ditemukan pada anak muda. Pertama adalah diabetes. Diabetes terbukti meningkatkan serangan jantung karena dapat merusak pembuluh darah dan saraf, menyebabkan peradangan, dan memicu tumpukan plak pada arteri.
Kedua adalah depresi. Kondisi stres dapat memengaruhi gaya hidup, seperti kurangnya aktivitas fisik dan memicu perubahan biologis yang dapat merusak fungsi jantung.
Ketiga adalah tekanan darah tinggi. Kondisi yang juga dikenal dengan hipertensi ini dapat membebani jantung dengan memaksanya bekerja lebih keras untuk memompa darah. Secara jangka panjang, arteri bisa cepat rusak dan risiko serangan jantung meningkat.
Keempat adalah merokok. Kandungan zat kimia di dalamnya secara jangka panjang akan merusak pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol jahat, dan memicu peradangan. Semua ini adalah faktor risiko terjadinya serangan jantung.
Kelima adalah riwayat keluarga. Jika ada riwayat keluarga mengalami penyakit jantung, terutama orang tua atau saudara kandung, sebaiknya perlu hati-hati. Sebab, faktor genetik dan gaya hidup dapat diwariskan yang membuat risikonya lebih besar.
Keenam adalah pendapatan rumah tangga rendah. Meski tidak berkontribusi langsung, pendapatan rupanya dapat memperburuk situasi. Sebab, hal ini akan memengaruhi akses seseorang terhadap makanan bergizi, fasilitas kebugaran, hingga perawatan kesehatan yang ideal.
Ketujuh adalah kolesterol tinggi. Kadar LDL yang tinggi akan berpotensi menjaid tumpukan plak di dinding arteri. Plak dapat menghalangi aliran darah ke jantung sehingga menyebabkan serangan jantung.
Genhype mesti mewaspadai penyakit jantung pada usia muda. Terlebih, jika beberapa penyebab umum ini dialami. Selain itu, serangan jantung juga tak selalu ditandai dengan gejala yang khas.
Kendati demikian, ada beberapa tanda yang bisa jadi petunjuk gejala, seperti nyeri atau ketidaknyamanan di bagian atas tubuh, lengan, leher, atau punggung, mengalami sesak napas mual atau muntah, kelelahan yang berlebihan, hingga pusing atau pingsan.
Jika mengalami tanda-tanda tersebut, segera cek ke dokter atau fasilitas kesehatan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung dan Sejumlah Kesalahan yang Harus Dihindari
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Perwakilan Big Title selaku agensi Park Min Jae telah mengonfirmasi kepergian sang aktor. Mereka menyebut, Min Jae sempat berpamitan ke China selama satu bulan untuk berlibur, sebelum akhirnya kabar duka ini datang.
Park Min-jae mengalami penyakit jantung, dalam hal ini henti jantung, di usia yang sangat muda. Penyakit jantung belakangan memang terus jadi momok penyebab kematian terbesar di dunia. Penyakit ini juga mulai menyasar anak-anak muda.
Baca juga: Aktor Korea Park Min Jae Meninggal Usia 32 Tahun Karena Henti Jantung
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab kematian utama di tingkat global. Tingkat kematiannya mencapai 17,9 juta nyawa setiap tahunnya.
Dengan data tersebut, artinya 1 dari 3 kematian di dunia penyebabnya adalah penyakit jantung. Prevalensi penyakit ini menimpa anak-anak muda juga dikabarkan terus mengalami peningkatan.
Penyakit jantung biasanya merupakan kejadian akut yang disebebkan oleh penyumbatan yang mencegang darah mengalir ke jantung atau otak. Alasan paling umum untuk hal ini adalah penumpukan timbunan lemak pada dinding bagian dalam pembuluh darah yang memasok darah ke jantung atau otak.
Di Indonesia, tren serupa juga terjadi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 saja, diketahui terjadi peningkatan penyakit jantung mencapai 1,5 persen atau tiga kali lipat dalam 5 tahun terakhir.
Berdasarkan kelompok usia, persentase kasus penyakit jantung pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar 2,4 persen, kelompok usia 35-44 tahun sebesar 1,3 persen, dan kelompok usia 25-34 tahun mencapai 0,8 persen.
Menurut Kemenkes, ada tujuh faktor mengapa penyakit jantung kini makin sering ditemukan pada anak muda. Pertama adalah diabetes. Diabetes terbukti meningkatkan serangan jantung karena dapat merusak pembuluh darah dan saraf, menyebabkan peradangan, dan memicu tumpukan plak pada arteri.
Kedua adalah depresi. Kondisi stres dapat memengaruhi gaya hidup, seperti kurangnya aktivitas fisik dan memicu perubahan biologis yang dapat merusak fungsi jantung.
Ketiga adalah tekanan darah tinggi. Kondisi yang juga dikenal dengan hipertensi ini dapat membebani jantung dengan memaksanya bekerja lebih keras untuk memompa darah. Secara jangka panjang, arteri bisa cepat rusak dan risiko serangan jantung meningkat.
Keempat adalah merokok. Kandungan zat kimia di dalamnya secara jangka panjang akan merusak pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol jahat, dan memicu peradangan. Semua ini adalah faktor risiko terjadinya serangan jantung.
Kelima adalah riwayat keluarga. Jika ada riwayat keluarga mengalami penyakit jantung, terutama orang tua atau saudara kandung, sebaiknya perlu hati-hati. Sebab, faktor genetik dan gaya hidup dapat diwariskan yang membuat risikonya lebih besar.
Keenam adalah pendapatan rumah tangga rendah. Meski tidak berkontribusi langsung, pendapatan rupanya dapat memperburuk situasi. Sebab, hal ini akan memengaruhi akses seseorang terhadap makanan bergizi, fasilitas kebugaran, hingga perawatan kesehatan yang ideal.
Ketujuh adalah kolesterol tinggi. Kadar LDL yang tinggi akan berpotensi menjaid tumpukan plak di dinding arteri. Plak dapat menghalangi aliran darah ke jantung sehingga menyebabkan serangan jantung.
Genhype mesti mewaspadai penyakit jantung pada usia muda. Terlebih, jika beberapa penyebab umum ini dialami. Selain itu, serangan jantung juga tak selalu ditandai dengan gejala yang khas.
Kendati demikian, ada beberapa tanda yang bisa jadi petunjuk gejala, seperti nyeri atau ketidaknyamanan di bagian atas tubuh, lengan, leher, atau punggung, mengalami sesak napas mual atau muntah, kelelahan yang berlebihan, hingga pusing atau pingsan.
Jika mengalami tanda-tanda tersebut, segera cek ke dokter atau fasilitas kesehatan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung dan Sejumlah Kesalahan yang Harus Dihindari
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.