Ilustrasi wanita yang mengalami masalah kesehatan mental. (Sumber gambar: Freepik)

Ada Pengecekan Kesehatan Mental Gratis di SATUSEHAT, Begini Caranya!

02 December 2024   |   14:03 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Isu kesehatan mental menjadi topik hangat di media sosial maupun dunia nyata dalam beberapa waktu terakhir. Kasus ibu dan pekerja yang burnout hingga remaja dan pelajar yang mengalami depresi, terus muncul ke permukaan. 

Kendati demikian, masalah kesehatan mental ini kerap terlambat ditangani. Bagaikan bom waktu, isu kesehatan mental ini bisa meledak sewaktu-waktu. Seperti kasus remaja 14 tahun yang menghabisi nyawa ayah dan neneknya di Lebak Bulus, diduga depresi karena 'dipaksa' belajar.

Menghadapi situasi ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan skrining kesehatan jiwa gratis. Skirining ini dapat diakses secara digital menggunakan aplikasi SATUSEHAT Mobile. 

Baca juga: Darurat! Banyak Anak di Bawah 10 Tahun Main Judi Online Sampai Mahasiswa Kena Mental

Direktur Kesehatan Jiwa, Kemenkes dr. Imran Pambudi menyampaikan bahwa penggunaan SATUSEHAT Mobile untuk skrining kesehatan jiwa mandiri dapat membantu meningkatkan deteksi dini terhadap masalah kesehatan jiwa. Jadi, bila ditemukan tanda-tanda masalah mental dapat segera dilakukan intervensi yang lebih cepat dan tepat.

“Aplikasi ini menjadi solusi digital yang membantu memperluas jangkauan skrining kesehatan jiwa dalam upaya meningkatkan deteksi dini masalah kesehatan jiwa di masyarakat,” ujar Imran, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Senin (2/11/2024). 

Untuk melakukan skrining kesehatan jiwa mandiri di SATUSEHAT Mobile, masyarakat cukup menjawab sejumlah pertanyaan yang tersedia. Hasil skrining yang diperoleh kemudian bisa ditindaklanjuti ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) apabila terdapat indikasi masalah kesehatan jiwa.

“Hasil skrining dari individu yang menunjukkan adanya indikasi masalah kesehatan jiwa akan diarahkan untuk mendapatkan tindak lanjut ke fasyankes terdekat, yang bisa dijangkau oleh individu tersebut maupun menggunakan fitur telemedisin yang telah tersedia,” tutur Imran.

Chief of Technology Transformation Office (TTO) Setiaji menerangkan fitur skrining kesehatan jiwa dalam SATUSEHAT Mobile dapat diakses gratis oleh masyarakat. Hasil skrining kesehatan jiwa melalui aplikasi ini dapat membantu psikolog atau psikiater untuk mengetahui kondisi awal kesehatan mental dari individu yang bersangkutan ketika melakukan pemeriksaan lanjutan ke fasyankes.

Hal ini dikarenakan pertanyaan-pertanyaan pada fitur skrining ‘Kesehatan Mental’ di SATUSEHAT Mobile menggunakan standar kuesioner yang digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Adapun standar tersebut diantaranya Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) untuk pengguna berusia 10-17 tahun, dan Self-Reporting Questionnaire (SRQ) untuk usia 18 tahun ke atas.

Buat Genhype yang ingin melakukan skrining kesehatan jiwa di SATUSEHAT Mobile, berikut langkah-langkahnya. 
1. Akses SATUSEHAT Mobile melalui ponsel dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store
2. Pilih menu ‘Fitur’ lalu fitur ‘Kesehatan Mental’
3. Pilih ‘Mulai Skrining’
4. Jawab pertanyaan yang diajukan sesuai kondisi yang dialami dalam 30 hari terakhir
5. Setelah selesai, hasil skrining akan muncul, termasuk edukasi kesehatan dan rekomendasi pelayanan kesehatan yang sesuai hasil skrining.

Mengutip Dataindonesia.id, masyarakat Indonesia tidak hanya memiliki kekhawatiran terhadap penyakit fisik saja, tetapi juga terhadap sejumlah masalah gangguan kesehatan mental sesuai hasil Asia Care Survey 2024 yang dilakukan oleh Manulife. 

Baca juga: 5 Langkah Penting Meningkatkan Kesehatan Mental di Indonesia

Dari survei yang dilakukan kepada lebih dari 1.000 responden, tercatat, stres/burnout menjadi gangguan kesehatan mental yang paling dikhawatirkan. Ini terlihat dari jumlah responden yang menjawab hal tersebut mencapai 56 persen dari total responden. Gangguan tidur menempati posisi kedua dengan 42,6 persen responden yang khawatir akan masalah tersebut. 

Sebanyak 28,2 persen responden mengaku khawatir jika mengalami kecemasan. Lalu, 24,9 persen khawatir mengalami kesepian. Sementara 20,70 persen responden  khawatir jika mengalami depresi.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

13 Kantor Imigrasi Ini Hanya Melayani Pembuatan Paspor Elektronik

BERIKUTNYA

Member LPU Dapat Sesi Khusus War Tiket Konser Linkin Park: From Zero World Tour

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: