Investor Kripto Habiskan US$6,2 Juta untuk Karya Seni Pisang, Lalu Dimakan
02 December 2024 |
15:28 WIB
Justin Sun, pengusaha kripto asal China, yang membeli karya seni Maurizio Cattelan, Comedian seharga US$6,2 juta, akhirnya menepati janjinya untuk memakannya. Setelah membeli karya seni kontroversial tersebut di Sotheby’s New York, Sun mengumumkan di X bahwa dia tidak hanya membayar dengan mata uang kripto yang dia ciptakan, TRON, tetapi juga akan memakannya.
Dilansir melalui Art News, di hadapan wartawan di salah satu hotel paling mahal di Hong Kong, Sun memakan pisang tersebut setelah memberikan pidato yang memuji karya seni itu sebagai karya ikonik. Dia juga membandingkan seni konseptual dengan mata uang kripto.
Baca juga: 5 Lukisan Termahal yang Pernah Dijual di Christie's & Sotheby's
“Ini jauh lebih baik daripada pisang lainnya,” kata Sun kepada para wartawan. “Rasanya benar-benar enak.”
Pria berusia 34 tahun itu mengatakan dia merasa tertarik dengan karya tersebut dan mengakui bahwa dia memiliki pertanyaan bodoh mengenai apakah pisang itu akan membusuk. Sun adalah salah satu dari tujuh penawar—termasuk kolektor dan penggemar kripto Ryan Zurrer dan Cosomo di' Medici—yang bersaing untuk mendapatkan Comedian.
Dia mengaku tak percaya berhasil mendapatkan karya tersebut beberapa detik pertama setelah menyadari bahwa dia telah memenangkan lelang, tapi segera menyadari bahwa ini bisa menjadi sesuatu yang besar. Sun mengatakan bahwa dia memutuskan untuk memakan pisang itu dalam waktu 10 detik setelahnya.
“Makan pisang ini di konferensi pers juga bisa jadi bagian dari sejarah karya seni ini,” kata Sun pada Jumat (29/11). Dalam aksi tersebut, dia juga membandingkan seni konseptual dengan teknologi blockchain terdesentralisasi dan seni NFT. “Banyak objek dan ide dari seni konseptual itu ada sebagai hak cipta atau di internet, bukan dalam bentuk fisik,” tambahnya.
Awal pekan ini, Sun—yang merupakan kolektor seni yang antusias—mengungkapkan bahwa dia sedang menginvestasikan US$30 juta dalam proyek mata uang kripto World Liberty Financial, yang didukung oleh Donald Trump, presiden terpilih AS.
Ini bukan kali pertama karya seni Cattelan dimakan oleh pembelinya. Pada 2019, salah satu edisi yang terjual seharga US$190.000 di Art Basel Miami dimakan oleh seniman pertunjukan David Datuna. “Ini adalah pertunjukan seni dari saya. Saya suka karya seni Maurizio Cattelan dan saya sangat menyukai instalasi ini. Rasanya sangat enak,” tulisnya di Instagram.
Tahun lalu, seorang mahasiswa Korea Selatan difilmkan mencabut pisang dari dinding di Leeum Museum of Art di Seoul sebelum memakannya sebagian. Dia kemudian menempelkan kembali kulit pisang tersebut ke dinding. Ketika ditanya mengapa dia melakukannya, mahasiswa itu mengatakan bahwa dia sedang lapar dan berpendapat bahwa “merusak karya seni modern juga bisa dianggap sebagai karya seni.”
Baca juga: Presentasikan Dunia Urban Singapura, Cek 4 Karya Seni Unik Pameran Urban Pulse di WTC Jakarta
Setiap pisang yang menjadi bagian dari Comedian, yang diwakili oleh sertifikat kepemilikan, diganti setiap dua hingga tiga hari selama dipamerkan. Sebelum dijual di Sotheby’s pada Rabu (27/11) lalu, pisang segar dibeli seharga 35 sen dari pedagang kaki lima dekat rumah lelang untuk keperluan instalasi itu.
Sejak kejadian tersebut, sebuah halaman GoFundMe dibuat untuk membantu penjual buah, seorang imigran berusia 74 tahun bernama Shah Alam, yang hingga kini telah mengumpulkan lebih dari US$10.000 untuknya. Di konferensi pers Hong Kong pada Jumat (29/11), Sun memberikan setiap orang yang hadir sebuah pisang dan gulungan selotip sebagai kenang-kenangan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Dilansir melalui Art News, di hadapan wartawan di salah satu hotel paling mahal di Hong Kong, Sun memakan pisang tersebut setelah memberikan pidato yang memuji karya seni itu sebagai karya ikonik. Dia juga membandingkan seni konseptual dengan mata uang kripto.
Baca juga: 5 Lukisan Termahal yang Pernah Dijual di Christie's & Sotheby's
“Ini jauh lebih baik daripada pisang lainnya,” kata Sun kepada para wartawan. “Rasanya benar-benar enak.”
Pria berusia 34 tahun itu mengatakan dia merasa tertarik dengan karya tersebut dan mengakui bahwa dia memiliki pertanyaan bodoh mengenai apakah pisang itu akan membusuk. Sun adalah salah satu dari tujuh penawar—termasuk kolektor dan penggemar kripto Ryan Zurrer dan Cosomo di' Medici—yang bersaing untuk mendapatkan Comedian.
Dia mengaku tak percaya berhasil mendapatkan karya tersebut beberapa detik pertama setelah menyadari bahwa dia telah memenangkan lelang, tapi segera menyadari bahwa ini bisa menjadi sesuatu yang besar. Sun mengatakan bahwa dia memutuskan untuk memakan pisang itu dalam waktu 10 detik setelahnya.
— (@sunyuchentron) November 29, 2024
“Makan pisang ini di konferensi pers juga bisa jadi bagian dari sejarah karya seni ini,” kata Sun pada Jumat (29/11). Dalam aksi tersebut, dia juga membandingkan seni konseptual dengan teknologi blockchain terdesentralisasi dan seni NFT. “Banyak objek dan ide dari seni konseptual itu ada sebagai hak cipta atau di internet, bukan dalam bentuk fisik,” tambahnya.
Awal pekan ini, Sun—yang merupakan kolektor seni yang antusias—mengungkapkan bahwa dia sedang menginvestasikan US$30 juta dalam proyek mata uang kripto World Liberty Financial, yang didukung oleh Donald Trump, presiden terpilih AS.
Ini bukan kali pertama karya seni Cattelan dimakan oleh pembelinya. Pada 2019, salah satu edisi yang terjual seharga US$190.000 di Art Basel Miami dimakan oleh seniman pertunjukan David Datuna. “Ini adalah pertunjukan seni dari saya. Saya suka karya seni Maurizio Cattelan dan saya sangat menyukai instalasi ini. Rasanya sangat enak,” tulisnya di Instagram.
Tahun lalu, seorang mahasiswa Korea Selatan difilmkan mencabut pisang dari dinding di Leeum Museum of Art di Seoul sebelum memakannya sebagian. Dia kemudian menempelkan kembali kulit pisang tersebut ke dinding. Ketika ditanya mengapa dia melakukannya, mahasiswa itu mengatakan bahwa dia sedang lapar dan berpendapat bahwa “merusak karya seni modern juga bisa dianggap sebagai karya seni.”
Baca juga: Presentasikan Dunia Urban Singapura, Cek 4 Karya Seni Unik Pameran Urban Pulse di WTC Jakarta
Setiap pisang yang menjadi bagian dari Comedian, yang diwakili oleh sertifikat kepemilikan, diganti setiap dua hingga tiga hari selama dipamerkan. Sebelum dijual di Sotheby’s pada Rabu (27/11) lalu, pisang segar dibeli seharga 35 sen dari pedagang kaki lima dekat rumah lelang untuk keperluan instalasi itu.
Sejak kejadian tersebut, sebuah halaman GoFundMe dibuat untuk membantu penjual buah, seorang imigran berusia 74 tahun bernama Shah Alam, yang hingga kini telah mengumpulkan lebih dari US$10.000 untuknya. Di konferensi pers Hong Kong pada Jumat (29/11), Sun memberikan setiap orang yang hadir sebuah pisang dan gulungan selotip sebagai kenang-kenangan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.