Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Bagaimana Cara Mengamatinya?
28 August 2021 |
13:51 WIB
Ada fenomena menarik nih di Tanah Air yang patut kalian tunggu, yaitu hari tanpa bayangan matahari. Jadi, ketika fenomena ini terjadi, bayangan dari sebuah benda tidak terlihat pada siang hari. Peristiwa pertama sudah terjadi sejak akhir Februari hingga awal April silam, sedangkan yang kedua akan terjadi antara tanggal 6 September hingga 21 Oktober mendatang.
Penjelasan ilmiahnya begini, Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dan dibelah oleh garis khatulistiwa. Dengan lokasi geografis seperti ini, matahari akan berada di atas Indonesia dua kali setahun.
Andi Pangerang, Peneliti Pusat Sains dan Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan, ketika posisi Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari. Alhasil fenomena ini dapat disebut sebagai hari tanpa bayangan matahari.
“Fenomena ini selalu terjadi dua kali setahun untuk kota-kota atau wilayah yang terletak di antara dua garis. Garis balik utara [tropic of cancer; 23,4 derajat lintang utara] dan garis balik selatan [tropic of capricorn; 23,4 derajat lintang selatan],” katanya dalam keterangan tertulis, sabtu (28/8/2021).
Sementara itu, untuk kota-kota yang terletak tepat di garis balik utara dan garis balik selatan hanya akan mengalami hari tanpa bayangan matahari sekali dalam setahun, yakni ketika solstis juni (20/21 Juni) untuk garis balik utara maupun solstis desember (20/21 Desember) untuk garis balik selatan.
Di luar ketiga wilayah tersebut, matahari tidak akan berada di Zenit ketika tengah hari sepanjang tahun, melainkan agak condong ke selatan untuk belahan bumi utara, atau agak condong ke utara untuk belahan bumi selatan.
Andi menambahkan, cara paling sederhana bagi masyarakat bisa mengamati detik-detik tanpa bayangan adalah dengan menggunakan benda tegak seperti tongkat atau spidol atau benda lain yg bisa diberdirikan.
Letakkan di permukaan yang rata dan kemudian amati sesuai dengan jam yang telah ditentukan. Di Jakarta, momen tanpa bayangan dapat diamati pada 9 Oktober, pukul 11.39 WIB. Untuk tabel lengkap mengenai jadwal hari tanpa bayangan Matahari dapat di lihat di bit.ly/tanpabayangan atau https://www.lapan.go.id/siaran-pers/200/matahari-di-atas-indonesia-hari-tanpa-bayangan-matahari
Editor: Avicenna
Penjelasan ilmiahnya begini, Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dan dibelah oleh garis khatulistiwa. Dengan lokasi geografis seperti ini, matahari akan berada di atas Indonesia dua kali setahun.
Andi Pangerang, Peneliti Pusat Sains dan Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan, ketika posisi Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari. Alhasil fenomena ini dapat disebut sebagai hari tanpa bayangan matahari.
“Fenomena ini selalu terjadi dua kali setahun untuk kota-kota atau wilayah yang terletak di antara dua garis. Garis balik utara [tropic of cancer; 23,4 derajat lintang utara] dan garis balik selatan [tropic of capricorn; 23,4 derajat lintang selatan],” katanya dalam keterangan tertulis, sabtu (28/8/2021).
Sementara itu, untuk kota-kota yang terletak tepat di garis balik utara dan garis balik selatan hanya akan mengalami hari tanpa bayangan matahari sekali dalam setahun, yakni ketika solstis juni (20/21 Juni) untuk garis balik utara maupun solstis desember (20/21 Desember) untuk garis balik selatan.
Di luar ketiga wilayah tersebut, matahari tidak akan berada di Zenit ketika tengah hari sepanjang tahun, melainkan agak condong ke selatan untuk belahan bumi utara, atau agak condong ke utara untuk belahan bumi selatan.
Andi menambahkan, cara paling sederhana bagi masyarakat bisa mengamati detik-detik tanpa bayangan adalah dengan menggunakan benda tegak seperti tongkat atau spidol atau benda lain yg bisa diberdirikan.
Letakkan di permukaan yang rata dan kemudian amati sesuai dengan jam yang telah ditentukan. Di Jakarta, momen tanpa bayangan dapat diamati pada 9 Oktober, pukul 11.39 WIB. Untuk tabel lengkap mengenai jadwal hari tanpa bayangan Matahari dapat di lihat di bit.ly/tanpabayangan atau https://www.lapan.go.id/siaran-pers/200/matahari-di-atas-indonesia-hari-tanpa-bayangan-matahari
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.