Soleram, Brand yang Tampil di Times Square New York
26 August 2021 |
17:47 WIB
Genhype, tentu masih ingat dengan kabar 16 merek lokal yang muncul di billboard Times Square New York, Amerika Serikat, bukan? Salah satu di antaranya adalah Soleram, merek lokal dengan spesialisasi produk busana anak dan aksesori yang dirintis sejak 2019.
Soleram yang masuk dalam kampanye dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, sekaligus bagian dari kampanye perusahaan rintisan Hypefast dalam mengibarkan merek lokal ke pasar global itu tergolong usaha yang relatif baru.
Meskipun umurnya masih muda, Soleram berhasil mencatatkan pertumbuhan luar biasa selama 2 tahun terakhir. Berawal dari bisnis reseller baju anak-anak, bisnis yang didirikan oleh Imanda Restika Sari ini telah mencatat omzet lebih dari Rp5 miliar sejak Januari 2020. Bisnis ini juga telah membuka ratusan lapangan pekerjaan bagi pengrajin busana anak.
“Pencapaian Soleram saat ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak seperti Hypefast dan juga pengguna setia kami. Kami selalu menjaga kualitas produk kami agar mereka bangga menggunakan produk lokal dengan kualitas yang global”, ungkap Imanda.
Dia juga menyampaikan misinya untuk membawa Soleram ke pasar yang lebih luas dengan produk busana serta aksesoris bayi dan anak.
Melalui mereknya ini, Imanda ingin mengubah paradigma yang menganggap barang atau merek luar negeri lebih bagus dan lebih keren daripada produk lokal.
"Padahal jika dilihat dengan seksama, brand lokal tidak kalah bagus, dari segi design, kualitas, dan harga pun juga bersaing," ujarnya.
Kolaborasi dengan Pengrajin Lokal
Dalam pertumbuhannya Soleram selalu merangkul para tenaga kerja lokal dengan menggunakan jasa pengrajin kecil untuk memproduksi produk-produknya. Berawal dari memproduksi 50-100 piece, saat ini Soleram bisa memproduksi hingga 400-600 piece dalam satu kurun waktu.
Soleram mempercayakan hal tersebut karena melihat kualitas dari pengrajin tersebut sangat baik, dari potongan dan jahitan yang rapi hingga kreasi-kreasi yang dikeluarkan.
"Mereka merupakan salah satu pendukung utama Soleram hingga bisa berkembang seperti sekarang, dan saya ingin mereka juga bertumbuh bersama Soleram. Dengan begini kami bisa membantu pertumbuhan ekonomi pengrajin kecil dan mendukung mereka berinovasi," kata Imanda.
Saat ini, Soleram telah hadir di beberapa marketplace di Indonesia, serta berbagai toko offline seperti di Central Department Store Grand Indonesia Jakarta, Buiboo Store Kota Kasablanka Jakarta dan Happy Go Lucky Bandung.
Inovasi dan strategi baru juga terus dilakukan oleh Soleram lewat kolaborasi dengan sesama brand lokal seperti Sabine and Heem, Nyonya Nursing Wear dan Nona Rara Batik hingga merilis koleksi spesial dengan Disney.
Kesuksesan Soleram untuk tumbuh menjadi bisnis yang potensial mendapatkan dukungan pula dari Hypefast, perusahaan rintisan yang didirikan oleh mantan CMO Lazada Indonesia Achmad Alkatiri, dengan fokus memberikan investasi dan membantu mendorong pertumbuhan merek Indonesia.
Selama setahun bermitra dengan Hypefast, Soleram mengalami dampak yang sangat signifikan dimulai dari pertumbuhan cepat, tingkat efisiensi pemasaran hingga perluasan pasar di seluruh Indonesia.
Soleram yang masuk dalam kampanye dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, sekaligus bagian dari kampanye perusahaan rintisan Hypefast dalam mengibarkan merek lokal ke pasar global itu tergolong usaha yang relatif baru.
Meskipun umurnya masih muda, Soleram berhasil mencatatkan pertumbuhan luar biasa selama 2 tahun terakhir. Berawal dari bisnis reseller baju anak-anak, bisnis yang didirikan oleh Imanda Restika Sari ini telah mencatat omzet lebih dari Rp5 miliar sejak Januari 2020. Bisnis ini juga telah membuka ratusan lapangan pekerjaan bagi pengrajin busana anak.
“Pencapaian Soleram saat ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak seperti Hypefast dan juga pengguna setia kami. Kami selalu menjaga kualitas produk kami agar mereka bangga menggunakan produk lokal dengan kualitas yang global”, ungkap Imanda.
Dia juga menyampaikan misinya untuk membawa Soleram ke pasar yang lebih luas dengan produk busana serta aksesoris bayi dan anak.
Melalui mereknya ini, Imanda ingin mengubah paradigma yang menganggap barang atau merek luar negeri lebih bagus dan lebih keren daripada produk lokal.
"Padahal jika dilihat dengan seksama, brand lokal tidak kalah bagus, dari segi design, kualitas, dan harga pun juga bersaing," ujarnya.
Kolaborasi dengan Pengrajin Lokal
Dalam pertumbuhannya Soleram selalu merangkul para tenaga kerja lokal dengan menggunakan jasa pengrajin kecil untuk memproduksi produk-produknya. Berawal dari memproduksi 50-100 piece, saat ini Soleram bisa memproduksi hingga 400-600 piece dalam satu kurun waktu.
Soleram mempercayakan hal tersebut karena melihat kualitas dari pengrajin tersebut sangat baik, dari potongan dan jahitan yang rapi hingga kreasi-kreasi yang dikeluarkan.
"Mereka merupakan salah satu pendukung utama Soleram hingga bisa berkembang seperti sekarang, dan saya ingin mereka juga bertumbuh bersama Soleram. Dengan begini kami bisa membantu pertumbuhan ekonomi pengrajin kecil dan mendukung mereka berinovasi," kata Imanda.
Saat ini, Soleram telah hadir di beberapa marketplace di Indonesia, serta berbagai toko offline seperti di Central Department Store Grand Indonesia Jakarta, Buiboo Store Kota Kasablanka Jakarta dan Happy Go Lucky Bandung.
Inovasi dan strategi baru juga terus dilakukan oleh Soleram lewat kolaborasi dengan sesama brand lokal seperti Sabine and Heem, Nyonya Nursing Wear dan Nona Rara Batik hingga merilis koleksi spesial dengan Disney.
Kesuksesan Soleram untuk tumbuh menjadi bisnis yang potensial mendapatkan dukungan pula dari Hypefast, perusahaan rintisan yang didirikan oleh mantan CMO Lazada Indonesia Achmad Alkatiri, dengan fokus memberikan investasi dan membantu mendorong pertumbuhan merek Indonesia.
Selama setahun bermitra dengan Hypefast, Soleram mengalami dampak yang sangat signifikan dimulai dari pertumbuhan cepat, tingkat efisiensi pemasaran hingga perluasan pasar di seluruh Indonesia.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.